ROG Ally, Teman yang Seru untuk Nikmati Liburan Akhir Tahun
Liburan selalu menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan oleh semua orang. Waktu liburan biasanya dimanfaatkan bagi sebagian orang untuk mengistirahatkan fisik dan juga menyegarkan pikiran, setelah sibuk menjalankan aktivitas dan rutinitas sehari-hari. By the way, ada lho beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa menikmati liburan itu dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. So, enjoy your holiday!
Pemain Timnas Indonesia yang Ada di FIFA 2023, Siapa Saja?
Source: Canva |
Jika ngomongin tentang olahraga, maka sepak bola menjadi salah satu topik yang paling menarik untuk dibahas. Baik oleh mereka yang memang menyenangi olahraga ini atau yang sekedar mengetahui perkembangannya. Di Indonesia, ada banyak sekali anak muda yang bermimpi menjadi pemain timnas Indonesia. Hal ini tak terlepas dari potensi gaji pemain bola Indonesia yang menjanjikan, dan masa depannya yang gemilang.
Peluncuran Buku Audiovisutorial #Semangat75 Upaya Bangun Hidup Sehat Karya Parni Hadi
Peluncuran Buku Audiovisutorial #Semangat75 Upaya Bangun Hidup Sehat Karya Parni Hadi di Gedung Dewan Pers, Jakarta (26/10/2023) |
Bagi mereka yang berkecimpung di bidang jurnalistik, nama Parni Hadi pasti tak terasa asing lagi. Beliau merupakan wartawan senior, yang sudah memulai karirnya sebagai wartawan di Kantor Berita ANTARA tahun 1973. Selain itu, beliau juga salah satu pendiri dari Yayasan Dompet Dhuafa Republika di tahun 1993, dan masih banyak lagi program lainnya yang beliau inisiasi, seperti pendirian LKBN ANTARA untuk wilayah Eropa, program Green Radio, dan lain sebagainya.
Pembudidaya Tanaman Buah Langka Khas Kalimantan
Jika
bicara mengenai tanaman, adakah yang tahu berapa banyak jenis tanaman yang ada di
bumi ini? Berdasarkan laporan dari Royal Botanic Gardens Inggris, terdapat
sekitar 391 ribu spesies tanaman berpembuluh di dunia ini, dimana 94 persennya
merupakan tanaman berbunga. Jumlah ini belum termasuk jenis alga dan lumut.
Sayangnya, walaupun tiap tahunnya ditemukan jenis tanaman baru, namun banyak
juga diantaranya yang ternyata mulai mengalami kepunahan.
Terletak
di wilayah beriklim tropis menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia, karena
memiliki curah hujan yang cukup tinggi, dengan intensitas cahaya matahari yang melimpah,
sehingga menyebabkan tanahnya menjadi lebih subur, dan dapat ditumbuhi oleh beragam
jenis tanaman. Hutan hijau yang lebat merupakan rumah yang nyaman bagi berbagai
tanaman ini untuk tumbuh dan berkembangbiak. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai
salah satu negara dengan tingkat keberagaman flora tertinggi di dunia.
Sebenarnya
belum ada angka yang pasti seberapa tepatnya jumlah spesies tanaman yang ada di
Indonesia. Namun menurut data dari LIPI, terdapat lebih dari 30 ribuan jenis
tanaman, yang kebanyakan keberadaannya tersebar di beberapa hutan di Indonesia,
seperti hutan Kalimantan dan Papua. Hitungan yang akurat belum dapat dilakukan
karena masih ada beberapa dari jenis tanaman ini yang belum teridentifikasi.
Sayangnya lagi, belum tuntas pendataan berapa total jenis tanaman yang ada,
beberapa dari jenis tanaman yang ada mulai mengalami kepunahan. Apa yang menyebabkan
tanaman ini menjadi punah dan langka?
Penyebab Tanaman Menjadi Langka dan Punah
1.
Eksploitasi
Berlebihan dan Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan menjadi salah satu
penyebab punahnya tanaman. Banyak lahan yang awalnya merupakan habitatnya
berbagai jenis tanaman yang kemudian dialihfungsikan menjadi perkebunan, perumahan,
dan gedung-gedung, sehingga keberadaan tanaman ini tergusur. Beberapa jenis
tanaman ada yang bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, namun
tak sedikit juga yang tak mampu beradaptasi, hingga akhirnya punah.
2.
Penebangan
Tanaman yang Dilindungi
Ada beberapa orang yang telah melakukan
penebangan di kawasan hutan tanpa izin. Penebangan yang dilakukan pun, entah disadari
atau tidak, termasuk tanaman langka dan dilindungi. Jika perbuatan ini
diketahui oleh negara, maka si penebang tanaman atau pohon secara ilegal ini
bisa dikenakan sanksi atau dijerat hukuman yang berlaku, karena telah menghilangkan
keberadaan tanaman yang dilindungi.
3.
Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran lingkungan, baik darat,
udara, dan perairan juga ikut berperan terhadap kepunahan tanaman. Contohnya
limbah pabrik, seperti asap pabrik sisa produksi, sisa pewarnaan kain yang
dibuang ke sungai, atau limbah cat yang dibuang ke tanah.
Limbah ini dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, hingga bisa menyebabkan kepunahan. Apalagi industri atau
pabrik kebanyakan berada di daerah pinggiran yang dekat dengan hutan. Tak heran
jika pemerintah membuat berbagai peraturan terkait pengelolaan lingkungan hidup,
yang harus ditaati oleh perusahaan.
4.
Perburuan
Liar
Jika selama ini kita mengenal perburuan
liar terhadap hewan, maka tanaman pun bisa menjadi objek perburuan oleh
orang-orang yang tak bertanggung jawab. Keberagaman jenis tanaman yang ada di
Indonesia, memiliki berbagai macam fungsi dan manfaat. Ada sebagai tanaman
hias, tanaman obat, sumber pangan, sumber bahan sandang, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis tanaman ini memiliki banyak
khasiat, atau harga yang cukup fantastis, sehingga banyak diburu. Misalnya
pohon cendana, pohon lepiu, pasak bumi, kantong semar, anggrek hitam, dan tanaman
lainnya. Perburuan yang dilakukan terus menerus menyebabkan tanaman ini
kemudian menjadi langka.
5.
Pengaruh
Tanaman Lain yang Bersifat Invasif
Beberapa jenis tanaman baru bisa saja tumbuh
di suatu lahan. Perpindahannya bisa karena campur tangan manusia, atau terbawa hewan
dan angin. Keberadaan tanaman baru yang tumbuh secara invasif ini dapat
menyebabkan tanaman asli yang sudah ada di lahan tersebut kalah bersaing,
hingga keberadaannya menjadi langka, dan akhirnya punah.
6.
Wabah
Penyakit
Tak hanya manusia dan hewan saja yang
bisa sakit, namun tanaman juga. Apalagi jika ada wabah yang menyerang, seperti
bakteri, jamur, cacing nematoda, hingga virus. Penyakit ini bisa menyerang
bagian tubuh tanaman, seperti daun, buah, batang, hingga ke bagian akar
tanaman. Serangan wabah penyakit ini bisa mengakibatkan tanaman mati, hingga
akhirnya menjadi langka dan punah.
Selain
penting sebagai pembersih udara dengan menyerap karbon dioksida yang ditimbulkan
oleh manusia, hutan dengan tanamannya yang lebat juga memiliki banyak manfaat lainnya,
baik bagi manusia, maupun hewan yang menghuni hutan tersebut. Kepunahan
beberapa jenis tanaman ini tentunya dapat mempengaruhi keseimbangan rantai
makanan, dan bahkan dapat mempengaruhi populasi hewan yang menjadikan tanaman
tersebut sebagai sumber makanannya atau tempat berlindungnya.
Untuk
itulah kita perlu menjaga, melestarikan, dan melindungi tanaman, terutama
tanaman yang mulai langka, agar ekosistem yang sehat dan keanekaragaman hayati yang
ada di bumi ini tetap terjaga. Kepedulian masyarakat terhadap tanaman pun mesti
dipupuk sejak dini. Namun begitu, tak begitu banyak orang yang peduli dan berkeinginan
untuk menjaga kelestarian tanaman langka ini.
Gerakan Tunas Meratus untuk Lestarikan
Buah Khas Kalimantan
Syukurnya, masih ada pemuda yang peduli terhadap pelestarian tanaman langka yang ada di Indonesia. Salah seorang dari pemuda itu bernama Mohammad Hanif Wicaksono. Pria kelahiran 18 Agustus 1983 tersebut sering melakukan budidaya tanaman langka, khususnya buah-buahan langka khas Kalimantan.
Mohammad Hanif Wicaksono, pembudidaya tanaman buah langka khas Kalimantan |
Pasti
ada yang mengira kalau pemuda yang akrab disapa Hanif ini merupakan penduduk
asli Kalimantan, karena hobinya membudidayakan buah langka khas Kalimantan.
Namun Hanif merupakan pendatang dari Blitar, Jawa Timur. Ia baru pindah ke
Kandangan, Kalimantan Selatan di pertengahan tahun 2012, yang merupakan kampung
halaman istrinya.
Seperti
yang kita semua ketahui, di Indonesia, selain Papua, Kalimantan terkenal
sebagai pulau dengan hutannya yang luas. Di dalamnya terdapat keanekaragaman
hayati, termasuk tanaman. Cukup banyak tanaman unik dan langka yang ditemukan
di sana. Namun sayangnya, keberadaan tanaman ini mulai tergusur karena masifnya
pembukaan lahan dan pembangunan di Kalimantan.
Sejak
menjejakkan kakinya di tanah Kalimantan, Hanif pun mulai mengenal berbagai
jenis buah-buahan khas Kalimantan, yang jarang ditemui di daerah lain. Ini
membuat Hanif takjub, dan penasaran jenis buah apa saja yang ada di Kalimantan
tersebut. Saking seriusnya, ia pun mulai mencari tahu jenis buah lainnya, dan mendokumentasikannya
dalam buku.
Sebenarnya Hanif sendiri bekerja sebagai ASN, yakni Petugas Penyuluh KB (Keluarga Berencana) di Desa Marajai, yang berada di balik punggung Pegunungan Meratus, yang kini menjadi daerah tempat tinggalnya bersama sang istri. Keingintahuannya akan berbagai buah khas Kalimantan dijadikannya sebagai hobi, yang dilakukannya di akhir pekan, dan saat ada waktu luang.
Menyusuri hutan di Pegunungan Meratus untuk menemukan tanaman buah langka khas Kalimantan |
Semangat
Hanif untuk mencari tahu dan menemukan buah-buahan khas Kalimantan, membuatnya
berinisiatif untuk mengumpulkan dan membudidayakan tanaman-tanaman tersebut, Apalagi
sejak ia tahu bahwa ada beberapa jenis tanaman yang langka dan hampir punah,
serta ternyata masyarakat setempat pun ada yang tidak mengenali beberapa jenis
dari tanaman tersebut.
Di Desa Marajai, lokasi yang menjadi tempatnya bertugas saat itu, Hanif menemukan beraneka ragam jenis tanaman buah, yang sulit ditemukannya di hutan lainnya di Kalimantan Selatan. Tanaman tersebut antara lain, buah silulung, beberapa spesies durian asli Kalimantan, tarap-tarapan, wiyang, kulidang, puyian, manja, kuranji, pelajau, kapul, kalangkala, kumbayau, babuku, dan banyak lagi yang lainnya.
Beberapa jenis buah langka khas Kalimantan yang dibudidayakan Hanif |
Karena
tak memiliki latar belakang pendidikan di bidang botani atau tanaman, maka saat
mendokumentasikan dan mendata berbagai tanaman yang ditemukannya, Hanif belajar
secara otodidak dengan mengandalkan berbagai media, seperti majalah pertanian,
internet, hingga bertanya pada ahli biologi dan taksonomi, maupun pada
teman-teman seperjalanannya saat menelusuri hutan.
Sementara
untuk pembibitan dan pembudidayaan tanaman buah khas Kalimantan tersebut, Hanif
memanfaatkan sebuah lahan kecil di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
Kalimantan Selatan. Beberapa dari bibit ini juga disebar ke sejumlah kebun raya
agar bisa tetap dilestarikan. Hingga saat ini sudah ada ratusan jenis tanaman
buah langka khas Kalimantan yang ditemukan, yang kemudian dibudidayakan oleh Hanif
bersama masyarakat setempat.
Selain
itu, ia juga membuat sebuah program yang diberi nama Tunas Meratus. Kegiatan
Tunas Meratus adalah mengumpulkan, mendokumentasikan, pembibitan, dan pembudidayaan,
serta edukasi mengenai tanaman buah khas Kalimantan, dengan tujuan untuk
melestarikan sumber daya plasma nuftah Kalimantan.
Gerakan Tunas Meratus tersebut ternyata juga dapat membantu stakeholder dalam menyusun kebijakan di bidang sumber daya alam, kehutanan, holtikultura, dan lingkungan hidup. Mengingat setiap tahunnya kegiatan deforestasi hutan di Kalimantan terjadi begitu cepat, dan mengancam keberadaan tanaman buah asli daerah tersebut. Sehingga diharapkan dengan adanya program Tunas Meratus ini dapat menyelamatkan tanaman tersebut dari ancaman kepunahan. Kegiatan ini sekaligus untuk mengenalkan buah Kalimantan pada masyarakat.
Hanif membudidayakan tanaman buah langka khas Kalimantan |
Kepala
Desa Marajai sendiri mengakui, sejak kehadiran Hanif, Desa Marajai yang dulunya
tertinggal, kini menjadi lebih makmur. Beberapa tanaman buah yang ada di Desa
Marajai, yang awalnya tidak dikenali dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat
setempat, justru dibudidayakan secara serius di luar negeri. Salah satu
contohnya adalah buah kasturi yang banyak dicari orang. Pembudidayaan tanaman
buah endemik Kalimantan, yang dilakukan Hanif bersama masyarakat setempat, sedikit
banyaknya telah membantu meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat di Desa
Marajai.
Dokumentasi
yang dilakukan Hanif sejak awal ia mulai mencari tanaman buah Kalimantan,
ternyata sudah dikemas menjadi buku, dan diterbitkan. Hingga saat ini ada dua
buku Hanif yang sudah diterbitkan, yaitu “Potret Buah Nusantara Masa Kini”, dan
“Buah Hutan Kalimantan Selatan”.
Penghargaan dan Apresiasi untuk Sang Penyelamat
Buah Asli Kalimantan
Apa
yang dilakukan Hanif mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mereka menjadikan Hanif
sebagai penyelamat keberadaan tanaman buah endemik Kalimantan, yang bahkan
beberapa diantaranya sudah mengalami kelangkaan. Kontribusi positif Hanif di
bidang lingkungan, serta menjaga kelestarian tanaman buah khas Kalimantan tersebut
mendapatkan penghargaan dan juga apresiasi dari berbagai pihak, seperti
pemerintah daerah, kementerian dan lembaga yang bergerak di bidang lingkungan, badan
usaha, serta masyarakat, terutama masyarakat Kalimantan.
Salah
satu penghargaan yang diterima Hanif adalah berupa Apresiasi SATU Indonesia
Awards dari Grup Astra di tahun 2018. Hanif berhasil mendapatkan apresiasi untuk
kategori Lingkungan. Kontribusi Hanif dalam melestarikan tanaman buah khas
Kalimantan, menurut pihak Astra patut diberikan dukungan, serta berhak mendapatkan
pembinaan agar Hanif bisa berkembang, dan terus berjuang menjaga lingkungan.
M. Hanif Wicaksono raih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2018 |
Bagi
yang belum tahu, Apresiasi SATU Indonesia Awards ini sudah digelar oleh Astra
sejak tahun 2010, dengan tujuan mendukung para generasi muda yang telah
berkontribusi dalam menciptakan kehidupan berkelanjutan, baik di bidang Kesehatan,
Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori
Kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.
Semangat
Hanif dalam menjaga kelestarian tanaman buah khas Kalimantan sejalan dengan Semangat
Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia), untuk dapat berperan aktif dan
berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,
melalui karsa, cipta, dan karya terpadu, baik dalam bentuk produk maupun
layanan karya anak bangsa, Insan Astra yang unggul, serta kontribusi sosial
yang berkelanjutan, dengan tujuan dapat memberikan nilai tambah bagi kemajuan
bangsa Indonesia.
Semoga
nantinya akan banyak lagi yang mengikuti jejak dan semangat Hanif dalam menjaga
kelestarian lingkungan. Hal baik apa saja yang kita lakukan, sekecil apapun
itu, jika dilakukan dengan tulus sepenuh hati, konsisten, dan berkelanjutan,
biasanya akan berbuah manis. Tak hanya berdampak baik bagi lingkungan dan
masyarakat sekitar, namun juga bagi diri sendiri.
Referensi:
Sumber data dan gambar: Canva, E-Booklet Penerima Apresiasi
SATU Indonesia Awards 2023, bobo.grid.id,radarbanjarmasin.jawapos.com, banjarmasin.tribunnews.com,
kompas.com, kumparan.com, baritopost.co.id, jejakrekam.com, radioidola.com, dan
akun Instagram @tunasmeratus.
Lakukan Kebaikan Itu Dengan Tulus, Tanpa Pamrih
Semua agama pasti mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat kebaikan. Kebaikan ini pun dianjurkan agar dilakukan dengan sepenuh hati, dengan ikhlas tanpa pamrih, dan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Tak hanya pahala, orang yang tulus dan ikhlas membantu atau berbuat baik kepada sesama juga akan memperoleh berbagai macam manfaat lainnya.
Cegah Demam Berdarah dengan Gerakan #3MPlusVaksinDBD
Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa tahun ini angka kasus demam berdarah secara global mencapai rekor tertinggi. Angkanya naik delapan kali lipat sejak dari tahun 2000. WHO pun memberi peringatan agar negara-negara di dunia mewaspadai demam berdarah, karena penyakit tropis ini penyebarannya sangat cepat, dan bisa menjadi ancaman bagi masyarakat dunia.
Si Penjaga Hutan Merabu Itu Bernama Franly
Hutan merupakan paru-paru dunia. Kamu pasti sering mendengar kalimat ini. Lalu apakah kamu mengerti mengapa hutan disebut sebagai paru-paru dunia? Ini karena umumnya hutan memiliki banyak pepohonan atau tanaman yang tentunya akan menjadi penghasil oksigen terbesar yang sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan makhluk hidup. Selain itu, tanaman-tanaman ini juga berfungsi sebagai penyerap emisi karbon, dan membersihkan udara di sekitarnya.
Manfaatkan Maggot untuk Atasi Permasalahan Sampah
Jika ada yang belum mengetahui apa itu maggot, dan karena penasaran mencarinya di mesin pencari, pasti akan menemukan gambar belatung di sana. Kamu lalu akan mengernyitkan wajah, karena jijik. Yup, seperti kecoa, belatung ini masuk dalam golongan serangga menjijikkan bagi sebagian besar orang. Tak hanya karena bentuknya, namun juga karena hidupnya di tempat yang jorok, seperti tempat sampah, kotoran hewan, bangkai, dan makanan yang sudah membusuk lainnya.
Nikmati Keseruan Film Petualangan Sherina 2 Bersama OREO Wafer
Dia pikir, dia yang paling
hebat
Merasa paling jago, dan
paling dahsyat
Dia memang jago, dia memang
dahsyat
Dia pikir, dia yang paling
hebat
Merasa paling pintar, dan
paling kuat
Dia memang pintar, dia memang
kuat
...
Persiapan yang Tepat Sebelum Merintis Usaha
Terlahir dari keluarga pedagang, maka sedari kecil aku sudah terbiasa melihat bongkar muat bal-bal kain di rumah. Terkadang bal ini dibawa dari toko ke rumah. Namun sesekali ada juga dari kendaraan yang membawa bal-bal ini langsung dari Jakarta ke daerahku. Aktivitas ini selalu kutunggu, karena seru melihat barang-barang diturunkan dari kendaraan, dan keramaian yang ditimbulkannya. Aku juga suka naik ke tumpukan bal di gudang, walau kemudian diomeli oleh ibu, hehe.
Kampung Lali Gadget, Hidupkan Kembali Permainan Tradisional yang Mulai Terlupakan
Permainan tradisional yang mulai terlupakan |
Apakah ada anak zaman now yang mengenal permainan tradisional, yang dulunya sering dimainkan oleh anak-anak yang hidup di era tahun 80 hingga 90-an? Sebut saja seperti congklak, gobak sodor, ular naga, patel lele, lompat tali, petak umpet, dan banyak lagi yang lainnya. Sayangnya, masih banyak anak sekarang yang tak mengenal permainan ini. Padahal permainan tersebut sangat menyenangkan, dan banyak manfaat yang bisa diperoleh, baik untuk kesehatan fisik, maupun mental.
Rahmad Maulizar, Lebarkan Senyuman Anak Bibir Sumbing di Aceh
Tak ada manusia,
yang terlahir sempurna
Jangan kau
sesali, sgala yang telah terjadi
Kita pasti
pernah, dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini,
tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang
ada, hidup adalah anugrah
Tetap jalani
hidup ini, melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan
menunjukkan, Kebesaran dan Kuasa-Nya
Bagi hamba-Nya yang sabar, dan tak kenal putus asa
Griya Schizofren, Dampingi Orang Dengan Masalah Kejiwaan
Dunia makin edan! Kalimat ini pasti sering kita dengar, bahkan sejak zaman dulu. Sampai-sampai ada beberapa lagu yang tercipta, yang menceritakan tentang kondisi zaman yang kian edan ini. Kenyataannya memang seperti itu. Apalagi dengan semakin canggihnya teknologi dan masuknya era globalisasi. Tak hanya kemampuan otak dan skill saja yang harus diperkuat, namun mental juga.
David Hidayat, Penjaga Terumbu Karang dari Nagari Sungai Pinang
Indonesia merupakan negara maritim, dengan luas lautan sekitar 3,2 juta kilometer persegi. Luas lautan Indonesia ini mencakup 2/3 dari total keseluruhan luas wilayahnya. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki sumber daya laut yang melimpah. Tak hanya ikan, rumput laut, migas, dan mineral, namun laut Indonesia juga terkenal kaya akan terumbu karangnya.
Aksi Siti Salamah untuk Sejahterakan Pemulung dan Atasi Masalah Sampah
Sampah menjadi satu persoalan dari tumpukan persoalan lainnya yang ada di Indonesia. Suatu permasalahan klasik, yang hingga saat ini masih sangat sulit diatasi. Salah satu yang menjadi penyebab utamanya adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak yang ditimbulkan dari sampah tersebut.
Rekomendasi Laptop Ultimate untuk Content Creator
Di luar jendela, satu per satu lampu mulai padam. Aku menulis surat pada langit. Aku tak dapat melupakanmu. Yang berpaling kepada orang lain. Kukumpulkan air mataku. Dan kukirim ke langit. Meski aku bukan cintamu.
Andy Suryansah, Pahlawan Anti Nyamuk dari Surabaya
Nyamuk adalah makhluk yang paling menjengkelkan di dunia. Tak hanya dengungannya yang mengganggu, namun gigitannya juga dapat menimbulkan bentol kemerahan dengan rasa gatal yang membuat orang tak nyaman. Bahkan beberapa dari spesies nyamuk ini dapat menyebabkan kematian. Sayangnya, serangga yang tergolong hewan purba ini cukup sulit untuk disingkirkan.
Begini Cara Mudah Ikutan Lelang Online di IBID
Jujurly, jika bicara mengenai lelang, saya belum pernah mencobanya sama sekali. Entah karena kesannya yang ribet, karena harus datang ke lokasi pelelangan. Belum lagi tingkat kesulitan untuk mendapatkan produk yang dilelang, serta menurutku kegiatan ini hanya ditujukan untuk orang atau kelompok tertentu saja. Begitulah awalnya kesanku terhadap kegiatan lelang melelang.
Cegah Demam Berdarah dengan Gerakan 3MPlusVaksin
Jika ngomong soal makanan, jujurly, saya termasuk orang yang rempong saat harus berkunjung ke daerah pesisir, yang kebanyakan menyajikan hidangan berbahan utama seafood. Soalnya saya nggak bisa makan seafood. Makanya saat berada di Manado, yang hampir keseluruhan kuliner khasnya terbuat dari ikan, saya harus melipir mencari makanan lain untuk disantap. Syukurlah, tak jauh dari hotel tempat menginap, ada HokBen. Saat itu HokBen jadi penyelamat perutku selama tinggal beberapa hari di sana 😊
Morinaga Morigro, Solusi Anak Makan Lahap untuk Tumbuh Kembang yang Optimal
“Jahran, makan dulu yaa!” ujarku sambil meletakkan sepiring nasi, lengkap dengan lauk dan sayurnya di atas meja makan.
“Iya, Maa,” sahut Jahran dari tempatnya duduk, yang tak jauh dari meja makan.
“Apaa! Khanza kena demam berdarag?
Astaghfirullah. Gimana kondisinya sekarang? Dirawat di rumah atau rumah sakit?
Kamu sekarang dimana?” tanyaku bertubi-tubi saat adikku menelpon dan memberitahukan
kalau ponakanku sakit.
“Sekarang lagi di rumah sakit,
Kak. Khanza panasnya tinggi banget, jadi aku bawa ke rumah sakit buat ngecek.
Ternyata demam berdarah,” jawab adikku dengan suara parau.
“Kamu shareloc ya. Kakak ke sana
sekarang,” balasku lagi.
“Baik, Kak,” ujar adikku.
Ngerasa nggak sih kalau pandemi kemarin benar-benar membawa dampak yang sangat signifikan dalam kehidupan kita. Tak hanya memberikan dampak buruk pada perekonomian, serta banyaknya korban jiwa yang berguguran akibat serangan virus corona, namun dibalik itu semua, ada pula dampak lain yang bisa kita rasakan, diantaranya makin banyak orang yang lebih aware lagi dengan masalah kesehatan, udara menjadi lebih bersih, serta pemanfaatan teknologi digital yang makin masif.
Roll On Kayu Putih Habbie, Solusi Atasi Masuk Angin dengan Wangi Mirip Parfum
Siapa yang kemana-mana selalu membawa minyak kayu putih? Jika ada pertanyaan seperti ini, saya akan langsung mengacungkan tangan paling tinggi. Padahal jika ingat dulu, saya suka senyum-senyum sendiri setiap melihat ada ibu-ibu, maupun nenek-nenek yang membawa minyak kayu putih kemana-mana :D
Ngomongin tentang minyak kayu putih, benda yang satu ini memang identik dengan orang yang sudah lanjut usia. Ini karena di usia mereka yang sudah tidak muda lagi, orang tua termasuk makhluk yang rentan dan mudah terkena masuk angin. Sehingga kemana pun mereka pergi, minyak kayu putih biasanya akan selalu menyertai.
Lalu sejak kapan saya mulai rajin membawa minyak kayu putih? Sebenarnya ini diawali dengan perkenalan saya dengan minyak telon. Sejak saya punya anak, saya mulai rajin membawa minyak telon kemana-mana. Lalu seiring dengan bertambahnya usia si kecil, penggunaan minyak telon pun digantikan dengan minyak kayu putih. By the way, minyak telon dan minyak kayu putih itu berbeda ya, baik dari segi komposisi, tekstur, hingga aroma dan sensasi hangatnya.
Nah, sejak itu kemana pun saya pergi, saya selalu membawa minyak kayu putih. Nggak hanya untuk si kecil, namun minyak kayu putih ini juga berguna untuk saya dan suami. Apalagi jika kami melakukan perjalanan yang cukup jauh. Selain dapat memberikan rasa hangat, minyak kayu putih juga dapat meringankan hidung tersumbat, mengatasi pilek, meredakan sakit kepala, serta mengatasi perut kembung dan masuk angin.
Jujur, sebenarnya jika sedang berada di keramaian atau tempat umum, sebisa mungkin saya meminimalisir penggunaan minyak kayu putih. Saya baru akan menggunakan minyak kayu putih (untuk diri saya sendiri), jika kondisi saya memang benar-benar sangat membutuhkan minyak kayu putih. Mengapa? Karena hingga saat ini cap bahwa minyak kayu putih itu merupakan ‘aroma orang tua atau nenek-nenek’ masih sangat melekat di masyarakat kita. Bagaimanapun juga, aroma minyak kayu putih yang cukup kuat tersebut tak akan bisa saya sembunyikan begitu saja. Bisa-bisa saya diledek oleh teman-teman :’)
Minyak Kayu Putih Habbie, Aromanya Bikin Jatuh Hati
Produk Roll On dan Minyak Kayu Putih Habbie |
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa mengenal minyak kayu putih Habbie. Perkenalannya pun secara tidak sengaja, ketika salah seorang teman menggunakan minyak kayu putih Habbie ini di suatu acara. Awalnya saya pikir ia sedang menggunakan parfum, karena ada aroma wangi yang tercium ketika ia menggunakannya. Namun saat ia mengoleskan benda saya pikir parfum tersebut ke bagian pelipisnya, saya pun heran. Lah, masa parfum dioleskan ke pelipis. Akhirnya saya pun menanyakan hal itu padanya. Ternyata oh ternyata, ia sedang menggunakan minyak kayu putih.
Serius, saya tak mencium aroma minyak kayu putih yang biasanya menguar kencang bahkan saat botolnya baru dibuka. Kata teman saya, minyak kayu putih Habbie ini memiliki banyak varian aroma yang bisa dipilih sesuai selera. Wah, ini baru keren! Keberadaan minyak kayu putih Habbie ini benar-benar menjadi solusi bagi saya yang suka pakai minyak kayu putih.
Beralih ke Minyak Kayu Putih Habbie
Berkenalan dengan minyak kayu putih Habbie ini bukan serta merta saya akan langsung beralih dan berpindah ke minyak kayu putih ini begitu saja. Nggak mungkin dong, jika saya hanya mengandalkan aroma wanginya saja. Seperti biasa, saya akan selalu melakukan riset (cieee…gaya banget, pake riset segala XD). Iya dong! Seperti memilih pasangan, saya mesti tahu dulu bibit, bebet, dan bobotnya, hihi….
Ehem! Jadi berdasarkan hasil riset, diketahui bahwa Habbie ini merupakan brand minyak telon dan minyak kayu putih yang berasal dari Yogyakarta. Produk-produknya memang memiliki ciri khas dari segi aroma. Terdapat puluhan macam varian aroma yang sudah diproduksi. Namun walaupun menonjol dari segi aroma dan menjadi keunggulan dari berbagai produknya, brand ini tetap mengutamakan manfaat dan khasiat dari minyak telon dan minyak kayu putihnya.
Hingga saat ini, Habbie memiliki 3 produk utama, yaitu Minyak Telon Aromatic, Minyak Kayu Putih Aromatic, dan Minyak Kayu Putih Roll On. Ke semua produk Habbie nampaknya memadukan budaya tradisional dan modern, yaitu dengan memadukan ahli obat tradisional dengan ahli aromatik, sehingga terciptalah produk minyak telon dan minyak kayu putih kekinian yang unik ini.
Minyak Telon Aromatic Habbie
For your information, pada tanggal 4 Maret 2022, minyak telon Habbie sudah tercatat di MURI sebagai “Minyak Telon dengan Varian Aroma Terbanyak di Dunia” lho! Jadi, minyak telon Habbie ini terdiri dari 2 pilihan series, yaitu Flower dan Tea. Masing-masing series memiliki 15 varian aroma. Jika ditotalkan, maka terdapat 30 varian aroma untuk minyak telon Habbie, dengan karakter yang beragam, yang diambil dari berbagai negara di dunia. Menariknya, aroma pada minyak telon ini mampu bertahan hingga 12 jam.
Minyak telon Habbie terdiri dari kandungan minyak kelapa, minyak adas, dan minyak kayu putih. Khusus untuk minyak telon Tea Series mengandung minyak zaitun, dan khusus Flower Series mengandung minyak argan. Dengan berbagai kandungan ini, minyak telon Habbie bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, menyembuhkan perut kembung dan pilek, melembabkan kulit, melindungi kulit dari mikroorganisme yang menyebabkan infeksi dan gatal-gatal, serta meredakan gatal-gatal akibat gigitan serangga.
Minyak Kayu Putih Aromatic Habbie
Minyak Kayu Putih Aromatik Habbie |
Aromatic Cajuput Oil atau disebut Minyak Kayu
Putih Aromatik dari Habbie juga terdiri
dari 2 series aroma, yaitu Saffron dan Vanilla.
Masing-masing series terdiri dari 6 varian.
Sehingga jika ditotalkan, terdapat
12 varian aroma. Untuk Saffron Series
terdiri dari varian Turkish, Afghan, Spanish, Negin, Kashmir, dan Iran Saffron.
Sedangkan untuk Vanilla Series terdiri dari Turkish, China, Mexican,
Madagascar, American, dan Indonesian Vanilla.
Dari segi komposisi, minyak kayu putih Habbie ini mengandung 97% minyak
kayu putih, dan 3% sisanya mengandung Oleum Saffron/ Vanilla.
Dengan komposisi yang dimilikinya, maka berikut keunggulan Minyak Kayu Putih
Habbie, jika dibandingkan dengan minyak kayu putih pada umumnya.
Manfaat dan Keunggulan Minyak
Kayu Putih Aromatic Habbie
- Memberikan rasa hangat
- Membantu meredakan gejala masuk angin, seperti
perut kembung
- Meringankan kram otot
- Mengatasi gigitan serangga
- Aroma yang dihasilkan memberikan efek rileks
pada tubuh
- Memiliki 2 series aroma yang bisa
dipilih, yaitu Saffron dan Vanilla
- Memiliki aroma yang berbeda pada setiap variannya
- Aroma wanginya dapat bertahan hingga 10 jam
- Aroma tidak menyengat ketika dihirup
Roll On Kayu Putih Habbie
Roll on Kayu Putih Habbie |
Minyak kayu putih jenis roll on ini terbilang produk terbaru yang dikeluarkan oleh Habbie. Produk ini terlahir sebagai solusi, dan juga jawaban atas kebutuhan masyarakat akan produk minyak kayu putih yang praktis, travel friendly, mudah diaplikasikan, serta memiliki aroma yang wangi.
Sama seperti produk Minyak Kayu Putihnya, Habbie Cajuput Roll On atau disebut Minyak Kayu Putih Roll On Habbie juga terdiri dari 2 series aroma, yaitu Saffron dan Vanilla. Namun untuk saat ini, jumlah dari kedua series ini baru tersedia dalam 5 varian aroma. Untuk Vanilla Series terdiri dari 3 varian aroma, yaitu Turkish, Madagascar, dan Indonesian Vanilla, sedangkan untuk Saffron Series tersedia 2 varian aroma, yaitu Turkish dan Iran Saffron.
Tak ada yang berbeda antara MKP Habbie dengan produk roll on-nya, termasuk perihal komposisi dan manfaatnya. Yang membedakan hanya bentuk kemasannya saja, yang lebih imut dan mudah diaplikasikan. Keduanya dapat digunakan oleh orang dewasa, dan juga anak-anak dengan usia minimal 2 tahun. Untuk anak usia di bawah 2 tahun, bisa menggunakan Minyak Telon Habbie ya.
Review Roll On Aromatic dan Minyak Kayu Putih Habbie
Setelah melakukan riset dan menemukan hasil yang positif terhadap produk Habbie, tentunya saya ingin bisa segera mencobanya. Untungnya untuk mendapatkan produknya sangat mudah, karena tersedia di berbagai e-commerce, seperti Shopee dan Tokopedia. Yang saya order adalah 2 botol Minyak Kayu Putih Aromatic Habbie seri Saffron, yaitu Negin dan Iran Saffron, plus 5 botol Cajuput Roll On, yaitu varian Turkish dan Iran Saffron, serta varian Turkish, Madagascar, dan Indonesian Vanilla.
Dari segi kemasan terkesan simpel namun elegan, dengan paduan warna cream dan soft grey untuk seri Vanilla, dan warna pink dan baby pink untuk seri Saffron. Minyak Kayu Putih Aromatic Habbie berukuran 100ml, dikemas dalam botol plastik bening, dengan tutup fliptop berwarna hitam. Pada stiker yang terdapat di body botol sudah tertera secara lengkap berbagai informasi mengenai produknya, termasuk masa kadaluarsa, BPOM RI, dan logo halal MUI.
Untuk teksturnya ringan dan tidak terlalu oily. Bahkan ketika saya usap berkali-kali, cairannya seperti meresap ke kulit dan tidak meninggalkan bekas sama sekali. Yang tinggal hanya aroma wanginya. Rasa hangatnya pun lembut, tidak terasa panas atau perih di kulit. Aroma wanginya yang awalnya cukup kuat karena berbaur dengan minyak kayu putihnya, lama kelamaan jadi lebih soft, dan itu bertahan lama di kulit lho! Sukaa deh! 😊
Sedikit berbeda dengan Minyak Kayu Putih, untuk produk Roll On-nya, dikemas dalam botol kaca yang dibungkus dengan box kertas di bagian luarnya. Tutup botolnya juga berbahan plastik warna hitam, namun dalam bentuk ulir. Untuk tekstur dan rasa yang ditimbulkannya sama saja dengan Minyak Kayu Putihnya. Sedangkan untuk aromanya, masing-masing varian memiliki aroma khas yang unik dan soft di akhirnya. Kalau disuruh milih pasti saya bingung deh. Ibaratnya disuruh milih antara Lee Min Ho dan Gong Yoo. Kalau bisa semuanya, mengapa harus memilih, hihi….
Dua varian aroma Roll On Kayu Putih Habbie |
Saat bepergian kemana pun, saya selalu bawa Habbie kemasan roll on ini. Enak banget bawanya, nggak banyak makan tempat, dan bisa diselipin di tas. Saya selalu bawa 2 varian aromanya, terserah aroma apa aja, karena semuanya wangi.
Saat jalan-jalan ke Bogor naik kereta pada weekend kemarin, saya sempat pusing, karena nggak nyangka kalau penumpang KRL tujuan Bogor bakal membludak gitu. Untung saya bawa Habbie Cajuput Roll On Aromatic. Tinggal keluarin aja dari tas, oles-oles ke pelipis kiri dan kanan tanpa takut bakal tumpah, lalu saya tempelin ke hidung sambil menghirup aromanya. Aromanya benar-benar bikin menenangkan, pusing pun perlahan berkurang.
Roll On Kayu Putih Habbie yang praktis dan travel friendly |
Begitupun saat si kecil
terlihat seperti mulai masuk angin usai jalan-jalan ke Bogor tersebut. Saya langsung
oleskan MKP Roll On Habbie ke bagian perut, punggung, dan lehernya. Dia
pun tertidur di sepanjang perjalanan pulang. Terbangunnya karena kami harus turun
dari kereta, dan alhamdulillah, wajahnya terlihat lebih segaran dari
sebelumnya. Ketika saya tanya apakah perutnya masih mules atau merasa nggak nyaman
gitu, dia menjawab “nggak”. Syukurlah. Minyak Kayu Putih Roll On Habbie
ini benar-benar membantu saya dan keluarga untuk mengatasi masuk angin. Nggak
hanya sebagai minyak angin, MKP Roll On Habbie juga bisa digunakan
sebagai parfum 😊