Pembudidaya Tanaman Buah Langka Khas Kalimantan

By Dewi Sulistiawaty - Oktober 18, 2023

    Pembudidaya tanaman buah langka khas Kalimantan

Jika bicara mengenai tanaman, adakah yang tahu berapa banyak jenis tanaman yang ada di bumi ini? Berdasarkan laporan dari Royal Botanic Gardens Inggris, terdapat sekitar 391 ribu spesies tanaman berpembuluh di dunia ini, dimana 94 persennya merupakan tanaman berbunga. Jumlah ini belum termasuk jenis alga dan lumut. Sayangnya, walaupun tiap tahunnya ditemukan jenis tanaman baru, namun banyak juga diantaranya yang ternyata mulai mengalami kepunahan.

Terletak di wilayah beriklim tropis menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia, karena memiliki curah hujan yang cukup tinggi, dengan intensitas cahaya matahari yang melimpah, sehingga menyebabkan tanahnya menjadi lebih subur, dan dapat ditumbuhi oleh beragam jenis tanaman. Hutan hijau yang lebat merupakan rumah yang nyaman bagi berbagai tanaman ini untuk tumbuh dan berkembangbiak. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat keberagaman flora tertinggi di dunia.

Sebenarnya belum ada angka yang pasti seberapa tepatnya jumlah spesies tanaman yang ada di Indonesia. Namun menurut data dari LIPI, terdapat lebih dari 30 ribuan jenis tanaman, yang kebanyakan keberadaannya tersebar di beberapa hutan di Indonesia, seperti hutan Kalimantan dan Papua. Hitungan yang akurat belum dapat dilakukan karena masih ada beberapa dari jenis tanaman ini yang belum teridentifikasi. Sayangnya lagi, belum tuntas pendataan berapa total jenis tanaman yang ada, beberapa dari jenis tanaman yang ada mulai mengalami kepunahan. Apa yang menyebabkan tanaman ini menjadi punah dan langka?

 

Penyebab Tanaman Menjadi Langka dan Punah

Penyebab tanaman menjadi langka dan punah

1.  Eksploitasi Berlebihan dan Alih Fungsi Lahan

Alih fungsi lahan menjadi salah satu penyebab punahnya tanaman. Banyak lahan yang awalnya merupakan habitatnya berbagai jenis tanaman yang kemudian dialihfungsikan menjadi perkebunan, perumahan, dan gedung-gedung, sehingga keberadaan tanaman ini tergusur. Beberapa jenis tanaman ada yang bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, namun tak sedikit juga yang tak mampu beradaptasi, hingga akhirnya punah.  

2.  Penebangan Tanaman yang Dilindungi

Ada beberapa orang yang telah melakukan penebangan di kawasan hutan tanpa izin. Penebangan yang dilakukan pun, entah disadari atau tidak, termasuk tanaman langka dan dilindungi. Jika perbuatan ini diketahui oleh negara, maka si penebang tanaman atau pohon secara ilegal ini bisa dikenakan sanksi atau dijerat hukuman yang berlaku, karena telah menghilangkan keberadaan tanaman yang dilindungi.  

3.  Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan, baik darat, udara, dan perairan juga ikut berperan terhadap kepunahan tanaman. Contohnya limbah pabrik, seperti asap pabrik sisa produksi, sisa pewarnaan kain yang dibuang ke sungai, atau limbah cat yang dibuang ke tanah.

Limbah ini dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, hingga bisa menyebabkan kepunahan. Apalagi industri atau pabrik kebanyakan berada di daerah pinggiran yang dekat dengan hutan. Tak heran jika pemerintah membuat berbagai peraturan terkait pengelolaan lingkungan hidup, yang harus ditaati oleh perusahaan.   

4.  Perburuan Liar

Jika selama ini kita mengenal perburuan liar terhadap hewan, maka tanaman pun bisa menjadi objek perburuan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Keberagaman jenis tanaman yang ada di Indonesia, memiliki berbagai macam fungsi dan manfaat. Ada sebagai tanaman hias, tanaman obat, sumber pangan, sumber bahan sandang, dan lain sebagainya.

Beberapa jenis tanaman ini memiliki banyak khasiat, atau harga yang cukup fantastis, sehingga banyak diburu. Misalnya pohon cendana, pohon lepiu, pasak bumi, kantong semar, anggrek hitam, dan tanaman lainnya. Perburuan yang dilakukan terus menerus menyebabkan tanaman ini kemudian menjadi langka.

5.  Pengaruh Tanaman Lain yang Bersifat Invasif

Beberapa jenis tanaman baru bisa saja tumbuh di suatu lahan. Perpindahannya bisa karena campur tangan manusia, atau terbawa hewan dan angin. Keberadaan tanaman baru yang tumbuh secara invasif ini dapat menyebabkan tanaman asli yang sudah ada di lahan tersebut kalah bersaing, hingga keberadaannya menjadi langka, dan akhirnya punah.

6.  Wabah Penyakit

Tak hanya manusia dan hewan saja yang bisa sakit, namun tanaman juga. Apalagi jika ada wabah yang menyerang, seperti bakteri, jamur, cacing nematoda, hingga virus. Penyakit ini bisa menyerang bagian tubuh tanaman, seperti daun, buah, batang, hingga ke bagian akar tanaman. Serangan wabah penyakit ini bisa mengakibatkan tanaman mati, hingga akhirnya menjadi langka dan punah.  

Selain penting sebagai pembersih udara dengan menyerap karbon dioksida yang ditimbulkan oleh manusia, hutan dengan tanamannya yang lebat juga memiliki banyak manfaat lainnya, baik bagi manusia, maupun hewan yang menghuni hutan tersebut. Kepunahan beberapa jenis tanaman ini tentunya dapat mempengaruhi keseimbangan rantai makanan, dan bahkan dapat mempengaruhi populasi hewan yang menjadikan tanaman tersebut sebagai sumber makanannya atau tempat berlindungnya.

Untuk itulah kita perlu menjaga, melestarikan, dan melindungi tanaman, terutama tanaman yang mulai langka, agar ekosistem yang sehat dan keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tetap terjaga. Kepedulian masyarakat terhadap tanaman pun mesti dipupuk sejak dini. Namun begitu, tak begitu banyak orang yang peduli dan berkeinginan untuk menjaga kelestarian tanaman langka ini.

 

Gerakan Tunas Meratus untuk Lestarikan Buah Khas Kalimantan  

Syukurnya, masih ada pemuda yang peduli terhadap pelestarian tanaman langka yang ada di Indonesia. Salah seorang dari pemuda itu bernama Mohammad Hanif Wicaksono.   Pria kelahiran 18 Agustus 1983 tersebut sering melakukan budidaya tanaman langka, khususnya buah-buahan langka khas Kalimantan.

Mohammad Hanif Wicaksono, pembudidaya tanaman buah langka khas Kalimantan

Pasti ada yang mengira kalau pemuda yang akrab disapa Hanif ini merupakan penduduk asli Kalimantan, karena hobinya membudidayakan buah langka khas Kalimantan. Namun Hanif merupakan pendatang dari Blitar, Jawa Timur. Ia baru pindah ke Kandangan, Kalimantan Selatan di pertengahan tahun 2012, yang merupakan kampung halaman istrinya.

Seperti yang kita semua ketahui, di Indonesia, selain Papua, Kalimantan terkenal sebagai pulau dengan hutannya yang luas. Di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati, termasuk tanaman. Cukup banyak tanaman unik dan langka yang ditemukan di sana. Namun sayangnya, keberadaan tanaman ini mulai tergusur karena masifnya pembukaan lahan dan pembangunan di Kalimantan.

Sejak menjejakkan kakinya di tanah Kalimantan, Hanif pun mulai mengenal berbagai jenis buah-buahan khas Kalimantan, yang jarang ditemui di daerah lain. Ini membuat Hanif takjub, dan penasaran jenis buah apa saja yang ada di Kalimantan tersebut. Saking seriusnya, ia pun mulai mencari tahu jenis buah lainnya, dan mendokumentasikannya dalam buku.

Sebenarnya Hanif sendiri bekerja sebagai ASN, yakni Petugas Penyuluh KB (Keluarga Berencana) di Desa Marajai, yang berada di balik punggung Pegunungan Meratus, yang kini menjadi daerah tempat tinggalnya bersama sang istri. Keingintahuannya akan berbagai buah khas Kalimantan dijadikannya sebagai hobi, yang dilakukannya di akhir pekan, dan saat ada waktu luang.

Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan

Hutan di pegunungan Meratus
Menyusuri hutan di Pegunungan Meratus untuk menemukan
tanaman buah langka khas Kalimantan

Semangat Hanif untuk mencari tahu dan menemukan buah-buahan khas Kalimantan, membuatnya berinisiatif untuk mengumpulkan dan membudidayakan tanaman-tanaman tersebut, Apalagi sejak ia tahu bahwa ada beberapa jenis tanaman yang langka dan hampir punah, serta ternyata masyarakat setempat pun ada yang tidak mengenali beberapa jenis dari tanaman tersebut.  

Di Desa Marajai, lokasi yang menjadi tempatnya bertugas saat itu, Hanif menemukan beraneka ragam jenis tanaman buah, yang sulit ditemukannya di hutan lainnya di Kalimantan Selatan. Tanaman tersebut antara lain, buah silulung, beberapa spesies durian asli Kalimantan, tarap-tarapan, wiyang, kulidang, puyian, manja, kuranji, pelajau, kapul, kalangkala, kumbayau, babuku, dan banyak lagi yang lainnya.

Buah langka khas Kalimantan yang dibudidayakan M.Hanif
Beberapa jenis buah langka khas Kalimantan yang dibudidayakan Hanif

Karena tak memiliki latar belakang pendidikan di bidang botani atau tanaman, maka saat mendokumentasikan dan mendata berbagai tanaman yang ditemukannya, Hanif belajar secara otodidak dengan mengandalkan berbagai media, seperti majalah pertanian, internet, hingga bertanya pada ahli biologi dan taksonomi, maupun pada teman-teman seperjalanannya saat menelusuri hutan.

Sementara untuk pembibitan dan pembudidayaan tanaman buah khas Kalimantan tersebut, Hanif memanfaatkan sebuah lahan kecil di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Beberapa dari bibit ini juga disebar ke sejumlah kebun raya agar bisa tetap dilestarikan. Hingga saat ini sudah ada ratusan jenis tanaman buah langka khas Kalimantan yang ditemukan, yang kemudian dibudidayakan oleh Hanif bersama masyarakat setempat.

Selain itu, ia juga membuat sebuah program yang diberi nama Tunas Meratus. Kegiatan Tunas Meratus adalah mengumpulkan, mendokumentasikan, pembibitan, dan pembudidayaan, serta edukasi mengenai tanaman buah khas Kalimantan, dengan tujuan untuk melestarikan sumber daya plasma nuftah Kalimantan.

Gerakan Tunas Meratus tersebut ternyata juga dapat membantu stakeholder dalam menyusun kebijakan di bidang sumber daya alam, kehutanan, holtikultura, dan lingkungan hidup. Mengingat setiap tahunnya kegiatan deforestasi hutan di Kalimantan terjadi begitu cepat, dan mengancam keberadaan tanaman buah asli daerah tersebut. Sehingga diharapkan dengan adanya program Tunas Meratus ini dapat menyelamatkan tanaman tersebut dari ancaman kepunahan. Kegiatan ini sekaligus untuk mengenalkan buah Kalimantan pada masyarakat.

Hanif membudidayakan tanaman buah langka khas Kalimantan
Hanif membudidayakan tanaman buah langka khas Kalimantan

Kepala Desa Marajai sendiri mengakui, sejak kehadiran Hanif, Desa Marajai yang dulunya tertinggal, kini menjadi lebih makmur. Beberapa tanaman buah yang ada di Desa Marajai, yang awalnya tidak dikenali dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat setempat, justru dibudidayakan secara serius di luar negeri. Salah satu contohnya adalah buah kasturi yang banyak dicari orang. Pembudidayaan tanaman buah endemik Kalimantan, yang dilakukan Hanif bersama masyarakat setempat, sedikit banyaknya telah membantu meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat di Desa Marajai.

Dokumentasi yang dilakukan Hanif sejak awal ia mulai mencari tanaman buah Kalimantan, ternyata sudah dikemas menjadi buku, dan diterbitkan. Hingga saat ini ada dua buku Hanif yang sudah diterbitkan, yaitu “Potret Buah Nusantara Masa Kini”, dan “Buah Hutan Kalimantan Selatan”.

 

Penghargaan dan Apresiasi untuk Sang Penyelamat Buah Asli Kalimantan

Apa yang dilakukan Hanif mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mereka menjadikan Hanif sebagai penyelamat keberadaan tanaman buah endemik Kalimantan, yang bahkan beberapa diantaranya sudah mengalami kelangkaan. Kontribusi positif Hanif di bidang lingkungan, serta menjaga kelestarian tanaman buah khas Kalimantan tersebut mendapatkan penghargaan dan juga apresiasi dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, kementerian dan lembaga yang bergerak di bidang lingkungan, badan usaha, serta masyarakat, terutama masyarakat Kalimantan.

Salah satu penghargaan yang diterima Hanif adalah berupa Apresiasi SATU Indonesia Awards dari Grup Astra di tahun 2018. Hanif berhasil mendapatkan apresiasi untuk kategori Lingkungan. Kontribusi Hanif dalam melestarikan tanaman buah khas Kalimantan, menurut pihak Astra patut diberikan dukungan, serta berhak mendapatkan pembinaan agar Hanif bisa berkembang, dan terus berjuang menjaga lingkungan.

M. Hanif Wicaksono raih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2018
M. Hanif Wicaksono raih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2018

Bagi yang belum tahu, Apresiasi SATU Indonesia Awards ini sudah digelar oleh Astra sejak tahun 2010, dengan tujuan mendukung para generasi muda yang telah berkontribusi dalam menciptakan kehidupan berkelanjutan, baik di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.

Semangat Hanif dalam menjaga kelestarian tanaman buah khas Kalimantan sejalan dengan Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia), untuk dapat berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, melalui karsa, cipta, dan karya terpadu, baik dalam bentuk produk maupun layanan karya anak bangsa, Insan Astra yang unggul, serta kontribusi sosial yang berkelanjutan, dengan tujuan dapat memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Semoga nantinya akan banyak lagi yang mengikuti jejak dan semangat Hanif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Hal baik apa saja yang kita lakukan, sekecil apapun itu, jika dilakukan dengan tulus sepenuh hati, konsisten, dan berkelanjutan, biasanya akan berbuah manis. Tak hanya berdampak baik bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, namun juga bagi diri sendiri.   


Referensi:

Sumber data dan gambar: Canva, E-Booklet Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023, bobo.grid.id,radarbanjarmasin.jawapos.com, banjarmasin.tribunnews.com, kompas.com, kumparan.com, baritopost.co.id, jejakrekam.com, radioidola.com, dan akun Instagram @tunasmeratus.    

  • Share:

You Might Also Like

0 comments