Biasanya tiap weekend tiba, saya dan keluarga berusaha
untuk menghabiskan waktu bersama. Kadang kami jalan-jalan ke tempat wisata yang
berada tak jauh dari rumah, kadang ke mal sekalian membeli kebutuhan
sehari-hari, kadang dengan jogging
keliling komplek, atau kadang malah nggak kemana-mana, saya dan keluarga hanya
menghabiskan waktu di rumah, sambil kami bersih-bersih dan masak makanan
kesukaan.
Weekend kemarin, karena stok makanan dan kebutuhan lainnya, seperti
sabun dan shampo habis, jadilah kami mengisi liburan dengan jalan-jalan ke mal
saja. Seperti biasa, kami tidak langsung menuju supermarket, tapi cuci mata
dulu di beberapa tenant, dan toko
buku merupakan tempat favorit yang paling lama kami kunjungi, karena saya dan
anak saya suka sekali membaca dan hunting
buku, hehe...
Kebanyakan orang menganggap bahwa penyakit jantung, stroke dan diabetes merupakan penyakitnya orang kaya. Apa karena banyak yang berpikir bahwa penyebab dari ketiga penyakit tersebut timbul karena makanan cepat saji yang lezat dengan harga mahal yang sering dikonsumsi, serta kurangnya aktivitas gerak yang dilakukan karena kemana-mana tinggal naik mobil? Benar gak sih?
Ke Tokyooo? Siapa yang ga mau, apalagi kalo dibayarin, iya nggaak! 😄 Beberapa minggu yang lalu, PIXY Cosmetics meluncurkan produk terbarunya yaitu PIXY Two Way Cake Cover Smooth (baca di sini ya). Nah, setelah peluncuran produk ini, PIXY ngadain blog competition dengan hadiahnya jalan-jalan ke Tokyo untuk dua orang pemenang.
Sebelumnya kan saya sudah pernah posting tuh, mengenai acara Retro Run yang akan diadakan kemarin atau tepatnya Minggu, tanggal 18 September 2016 di fX. Di postingan tersebut saya juga menceritakan beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan lari mundur ini. Lengkapnya baca di sini ya.
Siapa yang nggak kecewa jika rumah yang dibeli ternyata sangat jauh dari harapan, karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan oleh pengembang? Misalnya saat menemukan lantai keramik yang mudah retak, atau mengetahui bahwa material bangunan yang digunakan ternyata terbuat dari kayu murahan, mudah dimakan rayap, belum lagi dinding yang baru sebulan udah mulai terlihat retak-retak halus. Ketika mengajukan keluhan pada pengembang, ternyata malah tak kunjung mendapatkan jawaban.
Haloo sobat semuaa…. Ada yang pernah
iseng berjalan mundur nggak? Kalo saya dulu pernah, waktu kecil iseng berjalan
mundur, bahkan sambil lari-lari kecil gitu, hihi… Tentu saja dengan kepala
miring ke samping untuk ngelihat jalan di belakang, biar nggak nabrak-nabrak, secara
nggak punya kaca spion, hahaha…
Credit by merdeka.com
Biasanya saya ngelakuinnya bareng
teman. Kadang sambil main-main, kadang kita lombain juga lho! Siapa yang paling
cepat sampai finish, dia pemenangnya.
Bagi yang menang bakal dapat hadiah digendong oleh yang kalah keliling
lapangan *tak gendong kemana-mana gituh :D Kalo kamu nggak pernah ngelakuin itu,
berarti masa kecil kamu kurang bahagiaa… hihi *ditimpuk pake bulu mata palsu :D
Hai para ibu, menjadi seorang ibu bukanlah hal yang buruk yaa... Namun untuk bisa menjadi seorang ibu yang baik, haruslah bisa membuat keluarganya merasa nyaman dan betah di rumah, dapat mengatur keuangan, dan memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Dan ini bukanlah hal
yang bisa dianggap enteng di zaman sekarang ini. Yah, di zaman yang sudah globalisasi ini. Walaupun kita adalah warga Indonesia, namun tetap saja kita merupakan bagian dari
warga dunia juga, dimana saat ini sudah memasuki era globalisasi. Mau tak mau kita harus mengikuti arus dunia.
Ada sedikit kekhawatiran ketika orangtua mulai mengetahui bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Lalu bagaimana dengan anak-anak yang nantinya pasti harus menghadapi ini? Kekhawatiran dari orangtua adalah apa yang harus mereka lakukan pada anak-anak mereka, agar bisa menghadapi MEA tanpa kendala yang berarti. Apalagi sekarang anak-anak sudah mengenal gadget. Secara psikolog ini pasti sangat berdampak pada anak-anak.
Usai meluncurkan buku karyanya
yang berjudul Dua Kodi Kartika pada tahun 2015, Rendy Saputra, seorang CEO di
Keke Busana mempunyai ide untuk mengabadikan kisah dalam buku tersebut dalam bentuk
film dokumenter. Dengan menjadi Executive
Producer di Inspira Pictures, sebuah Production House yang berada di bawah
naungan Keke Busana, Rendy pun mulai menggarap film ini.
Film yang berdurasi kurang lebih
60 menit ini, digarap selama 3 bulan bersama dengan sutradara muda documentarian Ali Eunoia. Sama seperti
bukunya, film ini menceritakan perjalanan hidup seorang Ika Kartika atau yang
akrab disapa Bunda Tika, owner Keke
Busana dalam menjalankan usahanya hingga bisa sukses seperti saat ini.
Mendengar kata SOS, langsung yang
kepikiran adalah semacam tanda untuk meminta pertolongan, Save Our Souls! Mungkin
memang itulah yang dimaksudkan oleh sebuah organisasi non profit yang kemudian
mencantumkan kata SOS dalam nama organisasinya.
Siapa yang butuh pertolongan? Lalu
pertolongan apa yang dilakukan oleh organisasi ini? Mungkin sebagian dari kita
tidak mengetahui bahwa terdapat lebih dari 100 juta anak terlantar di seluruh
dunia. Bahkan di Indonesia sendiri terdata hampir 17 juta anak telah atau
terancam terlantar karena kehilangan pengasuhan orangtua.