Morinaga Morigro, Solusi Anak Makan Lahap untuk Tumbuh Kembang yang Optimal

By Dewi Sulistiawaty - Agustus 18, 2023

Morinaga Morigro, Solusi Anak Makan Lahap untuk Tumbuh Kembang yang Optimal


“Jahran, makan dulu yaa!” ujarku sambil meletakkan sepiring nasi, lengkap dengan lauk dan sayurnya di atas meja makan.

“Iya, Maa,” sahut Jahran dari tempatnya duduk, yang tak jauh dari meja makan.

Setelah mendengar jawaban dari si kecil, saya pun melangkah ke ruang belakang untuk lanjut menyelesaikan pekerjaan rumah tangga lainnya. Beberapa menit kemudian, saya kembali ke ruang tengah untuk memastikan Jahran sudah melahap makan siangnya. Di meja makan, nampak piring yang kuletakkan tadi isinya masih utuh.

“Jahraan! Makan duluu!” panggilku dengan nada sedikit tinggi.

“Iya, Maa. Nanti Jahran makan. Sekarang perut Jahran masih kenyang,” jawab Jahran sambil memegang perutnya.

“Kenyang gimana? Kamu kan belum makan apa-apa. Cuma sarapan aja tadi pagi. Itu pun makannya dikit. Masa masih kenyang sih?” balasku sambil melangkah ke arahnya.

“Tapi Jahran belum mau makan, Maa…,” rengeknya. Matanya menatapku dengan pandangan memelas.

“Katanya mau jadi pesepak bola yang hebat. Kalau mau jadi pesepak bola itu, kamu makannya harus banyak. Biar kuat nendang bolanya, larinya juga bisa lebih kencang,” jawabku dengan nada mulai melunak. Aku kemudian duduk di sampingnya, dan mulai membelai rambutnya.

“Ayuk, makan dulu yaa. Kamu mau makan sendiri atau mama yang bantu suapin?” bujukku lagi.

“Ya udah, Mama aja yang suapin, tapi makannya dikit aja yaa,” jawab Jahran dengan raut wajah sedikit cemberut.

Duh, Nak. Mengapa setiap waktunya makan selalu saja ada drama begini. Sekarang susah sekali menyuruhnya makan. Padahal saat masih balita dulu, makannya sangat lahap. Bahkan bisa dibilang rakus, karena setiap melihat orang makan, apapun itu makanannya, ia pun pasti menginginkannya. Dan biasanya, makanan tersebut akan habis dilahapnya.

Jika kuperhatikan, perubahan pola makannya ini mulai terjadi sejak ia masuk bangku sekolah dasar. Pipinya yang dulu berisi, perlahan-lahan mulai berkurang. Begitupun dengan tubuhnya. Ia tumbuh ‘imut’ dibandingkan anak seusianya. Banyak yang mengira kalau usianya masih kecil dari usianya yang sesungguhnya. Apalagi ia sangat aktif bermain sepak bola, bersepeda, dan aktivitas fisik lainnya. Harusnya ini juga diimbangi dengan asupan makanannya, sehingga ia bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

Berbagai upaya sudah kucoba agar Jahran mau makan dengan lahap. Mulai dari membuatkan menu makanan yang beragam agar ia tak bosan, membuatkan makanan kesukaannya, menyajikan makanan dengan cara menarik, mengajaknya membuat makanan bersama, dan lain sebagainya. Namun belum ada yang berhasil.

Untungnya ia suka minum susu dan juga camilan. Walaupun keduanya ini tak akan bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya, namun menurutku paling tidak untuk sementara bisa menjadi pengisi perut dan juga penambah energinya. Langkah terakhir yang biasanya kulakukan agar si kecil mau makan adalah dengan menyuapinya. Itu pun harus dirayu agar ia mau menghabiskan makanannya.

Sebagai orang tua, tentunya saya tak ingin hal ini terjadi. Apalagi sampai berlarut-larut. Orang tua mana pun pasti ingin anak-anaknya makan lahap, serta dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain lingkungan dan pola asuh orang tua, saya tahu bahwa makanan yang diasup oleh anak juga memegang peranan yang sangat penting pada tumbuh kembangnya. Namun, apalagi yang bisa menjadi solusi agar anak bisa makan dengan lahap?


Penyebab dan Dampak Masalah Makan Terhadap Tumbuh Kembang Optimal

Morinaga Morigro, Solusi Anak Makan Lahap untuk Tumbuh Kembang yang Optimal
Para pembicara dan pakar yang hadir dalam acara EduHealth bersama Morinaga

Seakan menjawab pertanyaan yang menjadi kegundahanku sebagai seorang ibu, dan mungkin juga banyak orang tua lainnya, pada hari Selasa, 18 Juli 2023, bertempat di Habitate, Jakarta, saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan EduHealth bersama Morinaga. Topik yang dibahas pun sangat cocok dengan permasalahan yang sedang saya hadapi, yaitu “Penyebab dan Dampak Masalah Makan Terhadap Tumbuh Kembang Optimal”.

Saya berharap, dengan mengikuti acara ini, saya bisa mendapatkan pencerahan dan juga solusi terhadap masalah makan yang terjadi pada anak saya. Apalagi hadir pada acara ini para pembicara yang hebat dan kompeten di bidangnya, diantaranya ada Prof. dr. Badriul Hegar Syarif, Sp.A(K), Ph.D, seorang Pakar Gastrohepatologi RSCM; Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, sebagai Dokter Tumbuh Kembang Anak RSCM; Vera Itabiliana S. Psi, seorang Psikolog Anak di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia; serta Junita, selaku Business Unit Head Morinaga GUM, KALBE Nutritionals; dan dr. Muliaman Mansyur, selaku Head of Medical KALBE Nutritionals.

Acaranya sendiri terdiri dari dua sesi. Sesi pertama diisi dengan kegiatan EduHealth bersama para pakar, yang membahas tentang tumbuh kembang anak, khususnya terkait masalah makan. Lalu pada sesi kedua diisi dengan acara pengenalan, sekaligus peluncuran produk terbaru dari Morinaga.

Morinaga Morigro, Solusi Anak Makan Lahap untuk Tumbuh Kembang yang Optimal
Mengikuti kegiatan EduHealth bersama Morinaga

Sebagai pembuka pada sesi pertama, Prof. dr. Badriul Hegar atau yang akrab disapa Prof. Hegar mengatakan bahwa masalah makan pada anak perlu menjadi perhatian, karena berdasarkan data, hal ini akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, begitu pun dengan sosial emosionalnya.

Menurut Prof. Hegar, terdapat berbagai jenis gangguan atau masalah makan, diantaranya ada yang disebut feeding difficulty (kesulitan makan), picky eating (pilih-pilih makanan), selective eating (menolak jenis makanan tertentu, misalnya sayur), neophobia (menolak makanan baru), dan feeding disorder (kelainan perilaku makan).

Mengatasi gangguan makan pada anak menjadi sebuah persoalan yang cukup kompleks. Dokter perlu berkoordinasi dengan orang tua si anak, untuk mengetahui latar belakang terjadinya gangguan makan, melakukan pemeriksaan secara fisik, analisis, dan juga statistik. Semua ini untuk mengetahui apakah gangguan makan yang terjadi diakibatkan oleh faktor organic, seperti alergi, infeksi, atau asam lambung. Dokter biasanya akan melakukan diagnosis, dan mengobati penyakit yang menjadi penyebab anak kesulitan makan.

Prof. Badriul Hegaf, Pakar Gastrohepatologi

Jika setelah pengobatan ternyata anak masih sulit makan, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Dokter biasanya akan meminta data tambahan, seperti bagaimana situasi yang terjadi saat proses pemberian makan, adakah masalah pada perilaku anak, dan interaksi antara orang tua/ pemberi makan dan anak saat proses makan tersebut. Prof. Hegar mengatakan, dalam hal ini banyak pihak yang terlibat, baik orang tua, keluarga, dokter, dan psikolog.

Dari sisi psikologi, Ibu Vera mengungkapkan bahwa makan itu bukanlah sekedar memberi asupan nutrisi pada anak, tapi juga ada interaksi antara orang tua/ si pemberi makan dengan anak. Interaksi yang terjadi pada saat aktivitas makan sangat menentukan bagaimana persepsi anak terhadap makanan, dan juga persepsinya mengenai situasi makan itu sendiri, seperti apakah kegiatan makan itu menyenangkan atau malah membuatnya stres.

“Jadi kalau dari sisi psikologis dilihatnya dari situ. Apa yang terjadi pada tahun-tahun pertama si anak makan. Apakah situasi makannya kurang menyenangkan, orang tua/ si pemberi makan yang memberikan makan sambil marah-marah, dipaksa makan, atau orang tua suka memberi reward berupa makanan sampingan kesukaan si anak. Walaupun tindakan ini bermaksud baik, namun ini akan membuat si anak menilai bahwa makanan yang dijadikan reward ini lebih baik ketimbang makanan utamanya,” ungkap Psikolog Vera.

Psikolog Anak Vera Itabiliana

Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa kebiasaan makan orang tua di rumah juga dapat berpengaruh pada anak-anak. Mulai dari variasi menu makanan yang disediakan, hingga aktivitas makan yang biasa dilakukan di rumah, seperti kebiasaan makan sendiri-sendiri, makan di atas kasur, atau makan sambil main ponsel.

Selanjutnya Dr. Bernie menjelaskan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Menurut beliau, secara garis besar ada 3 faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan.

Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

1.     Genetik

Tumbuh kembang anak yang diturunkan dari gen orang tuanya, misalnya tinggi badan, warna dan tekstur rambut, kecerdasan, dan juga kondisi kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung. Faktor genetik ini berperan sekitar 20 – 30% pada tumbuh kembang anak.

2.    Nutrisi

Pemberian nutrisi yang cukup dan seimbang juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Tak hanya memberikan nutrisi saja, namun proses pemberian makannya juga perlu diperhatikan.

3.    Lingkungan  

Faktor lingkungan di sini bisa berupa pemberian imunisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap serangan penyakit tertentu, pemberian stimulasi yang tepat, dan juga pola asuh yang baik agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

“Memberikan stimulasi itu harus berulang-ulang. Misalnya saat memperkenalkan makanan pada anak, itu harus dilakukan berulang-ulang, dan harus disesuaikan juga dengan tahapan perkembangan anaknya. Jadi untuk tumbuh kembang anak itu tak hanya bicara soal nutrisi dan stimulasi saja, namun juga ada komponen lainnya,” jelas Dr. Bernie.

Dr. Bernie Medise, Dokter Tumbuh Kembang Anak

Dr. Bernie pun mengatakan bahwa ada dampak yang ditimbulkan jika masalah makan pada anak ini dibiarkan berlarut-larut, terutama terhadap tumbuh kembangnya. Di awal-awal mungkin saja dampaknya tak begitu terlihat, misalnya tidak ada penurunan berat badan. Namun, orang tua harus memastikannya dengan selalu memantau perkembangan berat badan anak lewat gambaran plot di kurva yang ada di dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

“Jika orang tua melihat ada perubahan yang cukup signifikan, segeralah lakukan evaluasi, dan mencari pertolongan ke tenaga kesehatan agar dapat diketahui apa penyebabnya. Karena kalau masalah ini didiamkan begitu saja, tak hanya pertumbuhan fisiknya saja yang akan terganggu, namun perkembangan otak anak juga terganggu,” ujar Dr. Bernie.


Peluncuran Susu Morinaga Morigro 

Peluncuran Susu Morinaga Morigro
Peluncuran Susu Morinaga Morigro

Pada sesi kedua, PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) melalui brand Morinaga memperkenalkan produk terbarunya, yaitu Morinaga Morigro. Acara peluncuran Morinaga Morigro sendiri bertepatan dengan momentum peringatan Hari Anak Nasional, yang tahun ini mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.

Morinaga Morigro hadir dengan tujuan untuk membantu melindungi dan mengoptimalkan nutrisi anak, sehingga tumbuh kembangnya tidak terganggu karena susah makan. Kehadiran Morigro seakan menjadi jawaban, dan juga solusi atas persoalan yang dihadapi oleh para orang tua yang anaknya mengalami masalah makan. Informasi lebih lengkap mengenai Morinaga Morigro kemudian dijelaskan oleh dr. Muliaman dan Ibu Junita dari KALBE Nutritionals.

Sesi kedua diawali dengan pemaparan dari dr. Muliaman mengenai hal apa saja yang menjadi penyebab, sehingga anak mengalami masalah makan. Beliau sependapat dengan penjelasan dari para pakar sebelumnya, yang mengatakan bahwa penyebab anak bermasalah makan bisa terjadi karena kondisi organ tubuh anak yang kurang sehat (organic), serta perilaku dan lingkungan yang tidak sehat. Untuk masing-masing contohnya, bisa dibaca pada infografis di bawah ini.

Penyebab Anak Bermasalah Makan

Selanjutnya Ibu Junita menyampaikan bahwa berdasarkan studi yang dilakukan Morinaga bersama lembaga riset Ipsos kepada ibu-ibu yang memiliki anak usia 1 hingga 6 tahun di daerah Jabodetabek dan Medan, ditemukan hasil bahwa 55% orang tua menyatakan anaknya mengalami masalah nafsu makan.

Junita, Kalbe Nutritionals

Berdasarkan hasil riset tersebut, KALBE Nutritionals melalui brand Morinaga kemudian menghadirkan sebuah inovasi baru dengan meluncurkan Morinaga Morigro, sebagai produk susu penambah nafsu makan anak, dengan komposisi yang dapat membantu para ibu dengan anak yang mengalami masalah makan. Berikut formula yang terkandung pada Susu Morinaga Morigro.

Komposisi dan Peran Nutrisi Pada Susu Morinaga Morigro

1.   Menjaga Berat Badan Ideal dan Booster Nafsu Makan

Morigro merupakan susu penambah berat badan anak 1 3 tahun. Ini karena Morigro diperkaya dengan minyak ikan, yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak, serta mengandung sumber protein berkualitas, yang dapat membantu menjaga berat badan anak agar tetap ideal. 

2.   Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Susu Morigro juga dilengkapi dengan Bifidobacterium langum BB536 (probiotik), sumber serat (prebiotik) FOS, serta tinggi vitamin A, C, E, dan zink, yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak.

3.  Membantu Tumbuh Kembang

Sebagai susu pertumbuhan anak 1 tahun, Morigro membantu anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk itu Susu Morigro diformulasikan dengan bahan tinggi kalsium, vitamin D, serta sumber 14 vitamin & 9 mineral. 

4.   Meningkatkan Kecerdasan

Selain itu, Susu Morigro mengandung DHA, Omega 3 & 6, serta sumber zat besi dan kolin yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan membantu memperkuat fungsi otak. Anak pun jadi lebih mudah fokus saat menerima ilmu dan informasi dari sekitarnya.

dr. Muliaman Mansyur, Kalbe Nutritionals

Anak yang Direkomendasikan untuk Minum Susu Morigro

1. Anak yang kurang nafsu makannya karena berbagai sebab.

2.  Anak tidak mau makan karena demam, sariawan, sakit tenggorokan, dan lain sebagainya.

3.  Anak yang makannya sedikit.

4. Anak yang pilih-pilih makanan (picky eater).

5. Anak yang tidak suka makan nasi dan sayur (selective eater).

6. Anak yang suka mengemut-emut makanan, dan terkadang dilepehin.

7. Anak yang maunya makanan lunak/ cair saja, dan belum bisa makan makanan keras.

8. Anak yang berat badannya tidak naik-naik.

9.  Anak yang aktif.

10. Orang tua yang ingin mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan usia di atas 1 tahun.    

dr. Muliaman menekankan bahwa dengan berbagai manfaat susu bagi pertumbuhan, sebaiknya susu tidak dijadikan sebagai pengganti makanan padat/ utama, namun lebih difungsikan sebagai pelengkap makanan. Bagaimanapun juga, makanan padat/ utama tetap harus diberikan pada anak, karena kandungan nutrisinya lebih lengkap, dan anak pun akan mendapatkan stimulasi dengan mengkonsumsi makanan padat tersebut.

“Sebaiknya jangan memberikan susu pada anak sebelum ia makan makanan utama/ padatnya, karena itu akan membuat anak cepat kenyang dan malas makan. Kecuali anak benar-benar mengalami masalah makan. Susu Morigro akan membantu meningkatkan nafsu makan anak, sehingga anak bisa lahap makannya,” ungkap dr. Muliaman. 

Morinaga Morigro mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia, untuk menjadi warga dunia yang siap menghadapi tantangan di masa depan. MORINAGA MORIGRO, BANTU OPTIMALKAN NUTRISI ANAK

#AnakLahapGROMAXimal


Morinaga Morigro, Susu Penambah Nafsu Makan Anak

Susu Morinaga Morigro solusi anak makan lahap untuk tumbuh kembang yang optimal
Susu Morigro, Penambah Nafsu Makan Anak

Pulang dari acara tersebut, saya mendapatkan banyak insight, termasuk solusi bagaimana caranya menambah nafsu makan anak sehingga ia bisa makan dengan lahap. Salah satunya dengan cara memberikan Morigro. Selain itu, seperti yang diajarkan oleh para pakar tadi, saya juga harus lebih sabar dan telaten lagi saat mengajarkan dan mengajak si kecil agar mau makan.

Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah makan pada Jahran, saya pun ingin memberikan Morigro padanya. Dari yang saya ketahui dari acara tadi, untuk saat ini Susu Morigro tersedia dalam 2 varian rasa, yaitu rasa madu dan vanilla. Kedua varian ini memiliki formulasi yang sama, namun dengan rasa yang sedikit berbeda. Pada acara tersebut, saya sempat mencicipi kedua varian rasanya. Keduanya sama-sama enak. Namun tingkat kemanisan pada Morigro Madu cenderung lebih light dibandingkan Morigro Vanila.

Yang saya suka dari Susu Morigro ini adalah, karena selain mangandung formulasi GROMAX yang dapat membantu anak agar tumbuh dan berkembang dengan optimal, Morigro ini juga less sugar. Makanya ketika saya coba, rasa manis pada susunya terasa alami, karena berasal dari madu dan vanilanya.

Susu Morinaga Morigro
Si Kecil Menyukai Rasa Susu Morinaga Morigro yang Enak!

Saat saya berikan Susu Morigro pada Jahran, ia sangat suka. Katanya rasanya enak. Beberapa hari minum Morigro, ada sedikit perubahan pada pola makan Jahran. Jika biasanya susah disuruh makan, sekarang ia makan makanannya dengan lahap. Syukurlah, lega rasanya hati ini. Morinaga Morigro merupakan susu formula anak yang benar-benar bermanfaat sebagai nutrisi tambahan dan penambah nafsu makan anak.

Morinaga Morigro terdiri dalam 3 ukuran, yaitu ukuran 200gr dan 400gr dalam bentuk kemasan kotak, serta ukuran 800gr dalam kemasan kaleng. Susu Morigro bisa didapatkan secara online di berbagai ecommerce, seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli, serta secara offline di supermarket, minimarket, dan toko susu. Untuk informasi lengkapnya, silakan berkunjung ke situs resmi Morigro di https://morigro.id, dan bisa juga berkunjung ke akun resmi media sosial Morinaga Morigro di Instagram @morigro.id.

Morinaga Morigro Rasa Madu dan Vanila
Morigro Madu dan Morigro Vanila




Sumber foto: pribadi dan Morinaga

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Anakku pun semenjak minum Morinaga Morigro ini jadi lebih lahap makannya, gak ada lagi tuh bekal yang tersisa karena dia jadi lebih menyukai waktu makannya.

    BalasHapus
  2. susu MORIGRO ini selain menambah nutrisi juga membantu anak-anak yang picky eater agar makan lebih lahap

    BalasHapus