David Hidayat, Penjaga Terumbu Karang dari Nagari Sungai Pinang

By Dewi Sulistiawaty - September 21, 2023

 Indonesia negara maritim

Indonesia merupakan negara maritim, dengan luas lautan sekitar 3,2 juta kilometer persegi. Luas lautan Indonesia ini mencakup 2/3 dari total keseluruhan luas wilayahnya. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki sumber daya laut yang melimpah. Tak hanya ikan, rumput laut, migas, dan mineral, namun laut Indonesia juga terkenal kaya akan terumbu karangnya.

Terumbu karang merupakan ekosistem laut yang terbentuk oleh biota laut penghasil kapur, seperti karang dan alga, serta biota lainnya yang hidup di lautan. Terumbu karang ini ada beberapa jenis. Namun yang banyak dijumpai di perairan Indonesia adalah jenis terumbu karang tepi atau fringing reefs, yang umumnya terdapat di dekat garis pantai.

Indonesia kaya terumbu karang
Indonesia kaya akan terumbu karang dan biota lautnya

Indonesia sendiri memiliki terumbu karang dengan luas mencapai 284,3 ribu kilometer persegi, atau 18% dari total luas keseluruhan terumbu karang yang ada di dunia. Keberadaan terumbu karang ini penting bagi ekosistem laut, karena menjadi penyedia habitat bagi biota laut. Selain itu, terumbu karang juga bermanfaat sebagai pelindung wilayah pantai, dan mencegah dampak erosi.

Namun sayang, kondisi terumbu karang di Indonesia banyak yang mengalami kerusakan. Berdasarkan data dari LIPI, terumbu karang dengan kondisi yang sangat baik, angkanya tak lebih dari 10%. Sedangkan 23% nya berada dalam kondisi baik, 35% dalam kondisi cukup, serta sisanya 35% berada dalam kondisi rusak. Kondisi ini tentu saja mengkhawatirkan dan menjadi ancaman bagi keberadaan terumbu karang yang ada di Indonesia.   

Terumbu karang yang rusak
Banyak terumbu karang yang rusak

Banyak faktor yang menjadi penyebab rusaknya terumbu karang. Namun secara garis besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan manusia. Mengingat betapa pentingnya fungsi timbal balik terumbu karang untuk keseimbangan lingkungan, pemerintah pun terus melakukan berbagai upaya pelestarian, seperti rehabilitasi dan konservasi laut, terutama terhadap terumbu karang.

Namun tentu saja upaya yang dilakukan pemerintah ini butuh dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat. Beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga terumbu karang adalah dengan menjaga pantai agar tetap bersih, tidak mengambil terumbu karang secara sembarangan, tidak menangkap ikan dengan alat yang dapat merusak terumbu karang, membantu mencegah terjadinya erosi di tepian pantai, misalnya dengan menanam tanaman bakau, serta mendukung gerakan konservasi terumbu karang.

Upaya ANDESPIN Menjaga Laut Pesisir Selatan

Terumbu karang di pesisir Nagari Sungai Pinang
Terumbu karang di pesisir Nagari Sungai Pinang

Salah satu daerah yang kawasan terumbu karang serta pesisir pantainya mulai mengalami kerusakan adalah Nagari Sungai Pinang, sebuah desa yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Kerusakan yang terjadi di wilayah pesisir ini diakibatkan oleh penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, serta para wisatawan yang entah sadar atau tidak telah merusak dan membunuh biota laut yang hidup di sekitar terumbu karang.

Sejak daerah ini masuk dalam Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, Nagari Sungai Pinang, maka para wisatawan pun mulai banyak yang datang berkunjung. Sayangnya, sebagian besar wisatawan lokal yang datang tidak mampu menjaga kebersihan, dan bahkan makin memperparah kondisi terumbu karang di sana.

David Hidayat Andestin penjaga lingkungan terumbu karang
David Hidayat, si penjaga pesisir pantai Nagari Sungai Pinang

Kondisi memprihatinkan ini membuat hati seorang pemuda tergerak untuk melakukan perbaikan. Anak nagari itu bernama David Hidayat. Tak hanya wilayah pesisir pantai yang rusak, putra asli Nagari Sungai Pinang tersebut juga melihat bahwa masyarakat setempat pun masih belum mampu memanfaatkan potensi alam yang ada di daerah mereka.

Pemuda yang tahun ini genap berusia 35 tahun tersebut merupakan mahasiswa lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta (UBH), Padang. Kecintaan dan keinginannya untuk memajukan tanah kelahirannya yang berada di daerah pesisir tersebut, membuatnya terjun ke bidang ini. Ia menyadari bahwa desanya yang terkenal sebagai perkampungan nelayan ini memiliki potensi alam yang besar.

Rehabilitasi dengan transplantasi terumbu karang
Upaya rehabilitasi terumbu karang dengan cara transplantasi

Saat masih menjadi mahasiswa, David aktif melakukan berbagai upaya penyelamatan untuk terumbu karang. Ia pernah menjadi Ketua Club Diving Proklamator, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UBH, dan berhasil melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang dengan teknik pencangkokan. Kegiatan tersebut dilakukan di perairan laut Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dengan melibatkan pelajar, dan juga masyarakat yang berada di pesisir pantai Tarusan. Transplantasi terumbu karang ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk pelestarian dan juga rehabilitasi terumbu karang.

Satu tahun sebelum ia menamatkan kuliahnya, tepatnya tahun 2014, David bersama rekannya Meni Mardanus menggagas berdirinya ANDESPIN Deep West Sumatera, singkatan dari “Anak Desa Sungai Pinang”. Organisasi sosial ANDESPIN merupakan kelompok masyarakat pengawas yang bergerak di bidang konservasi, dengan visi dan misi terkait lingkungan, konservasi, edukasi, dan sosial kemasyarakatan.

Andespin yang digagas David Hidayat untuk menjaga lingkungan
David Hidayat menggagas berdirinya ANDESPIN untuk menjaga lingkungan pesisir

Bersama rekan-rekannya yang lain, seperti Andi M, Putra Tanjung, Septia Geovany, Mustakrim, Muslianto, dan lain-lain, David melalui ANDESPIN giat mendorong masyarakat setempat untuk menanam kembali terumbu karang dan mangrove, serta membudidayakan rumput laut, dan menangkar penyu.

Berbagai program pun telah digelar melalui ANDESPIN, seperti program “Penjaga Laut dari Pesisir Selatan”, dan “Rumah Literasi atau Belajar”. Jadi, dalam perkembangannya, ANDESPIN tak hanya fokus pada kegiatan penanaman dan budidaya saja, namun juga memberikan edukasi sebagai upaya untuk mencerdaskan masyarakat sekitar. Diharapkan lewat program edukasi ini, pengetahuan dan wawasan masyarakat, terutama mengenai terumbu karang akan makin bertambah.

David Hidayat ANDESPIN

pembibitan tanaman bakau ANDESPIN
penanaman tanaman bakau ANDESPIN
ANDESPIN bersama masyarakat setempat melakukan pembibitan dan penanaman tanaman bakau

David Hidayat ANDESPIN bersama tanaman bakau
David bersama tanaman bakau yang sudah tumbuh lebat

Hingga saat ini ANDESPIN terus melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang, rehabilitasi kawasan pantai dan muara sungai dengan membuat pembibitan mangrove dan cemara laut sebagai pagar alami, mensosialisasikan perlindungan, fungsi, dan manfaat hutan mangrove, mengajak masyarakat melakukan penanaman bibit, pengembangan budidaya rumput laut, serta pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan batik dan kopi mangrove.

Apresiasi SATU Indonesia Awards untuk David ‘ANDESPIN’ Hidayat

Kontribusi yang diberikan David untuk kampungnya, Nagari Sungai Pinang, akhirnya mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards, yakni sebuah ajang penghargaan yang digelar oleh Grup Astra. SATU Indonesia Awards diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi Astra kepada anak bangsa yang telah berkontribusi dalam mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan, baik di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.

SATU Indonesia Awards sendiri rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Sejak tahun 2010 hingga sekarang, Astra selalu menggelar program ini dengan mengusung tema yang berbeda-beda. Seperti di tahun ini, program 14th SATU Indonesia Awards 2023 mengusung tema “Semangat Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia”. Tema ini seiring dengan semangat Sumpah Pemuda, yang tak lama lagi akan diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

David Hidayat raih SATU Indonesia Awards 2022
David Hidayat melalui ANDESPIN berhasil raih apresiasi SATU Indonesia Awards 2022

David melalui kelompok ANDESPIN yang digagasnya, berhasil mendapatkan apresiasi 13th SATU Indonesia Awards yang digelar pada tahun 2022 lalu. Apresiasi yang telah diberikan Astra ini menjadi bonus tak terduga bagi David dan teman-temannya. Prestasi yang diraih tentunya mampu membangkitkan semangat mereka untuk terus berjuang menjaga lingkungan dan memajukan Nagari Sungai Pinang, Sumatera Barat.

Kini Nagari Sungai Pinang mulai berseri. Terumbu karang dan biota lautnya kembali mewarnai daerah pesisir Nagari Sungai Pinang di Pesisir Selatan. Bahkan masyarakat sekitarnya mulai berdaya dengan mengembangkan usaha batik, kopi mangrove, dan memperoleh tangkapan kepiting bakau. 

Semoga semangat David dalam menjaga lingkungan ini dapat menular juga pada masyarakat lainnya. Yuk! Tak ada yang tak bisa, karena semua tergantung niat dan keinginan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Dengan melakukan hal kecil dan terlihat sepele, seperti tidak membuang sampah sembarangan saja sudah merupakan hal baik yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan, demi bumi lestari.   

 

Referensi:

Sumber data dan gambar: E-Booklet SATU Indonesia Awards 2023, radioidola.com, sohib.indonesiabaik.id, jurnalmaritim.id, jagalaut.id, grid.id, dan akun media sosial @andespindeepwestsumatera


  • Share:

You Might Also Like

0 comments