Penganugerahan Piala Merak 2018 oleh KPPPA untuk Media

By Dewi Sulistiawaty - Desember 12, 2018

Apakah kamu pernah mendengar mengenai Penganugerahan Piala Merak 2018? Mungkin belum pernah ya, karena memang ajang awarding ini baru pertama kali diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Jadi, apakah Piala Merak itu? Siapa saja yang akan membawa pulang piala ini? Mari lanjutkan bacanya ya :)

Sebelumnya saya pernah mengulas mengenai Pemenuhan Hak Anak untuk Masa Depan yang Lebih Baik. Lalu apa hubungannya hak anak dengan Piala Merak? Hehe, tenang saudara-saudara, ini ada hubungannya kok! Pertama saya akan menjelaskan dulu mengenai Piala Merak ya. Piala Merak merupakan anugerah dan penghargaan yang diberikan pada media dan insan media yang telah berpartisipasi, serta berkontribusi dalam upaya sosialisasi dan edukasi terhadap pemenuhan hak anak, dan menjadikan kepentingan terbaik anak sebagai jantung kerja jurnalistik (the center of journalism).

Nah, sudah tau kan hubungannya :D Merak bisa diartikan Media Ramah Anak. Ada sedikit filosofi yang diangkat dari pemberian nama merak. Merak (burung merak) merupakan hewan yang sangat indah dengan warna warni bulunya. Memiliki sifat kepemimpinan, yang mestinya bisa dimiliki juga oleh semua media, yang bisa menyuarakan pemenuhan dan perlindungan hak anak. Sedangkan warna warni yang terdapat pada bulu merak menjadi simbol ekspresi anak-anak Indonesia yang penuh dengan semangat dan kegembiraan.

Baca juga Yuk, Dukung Indonesia Layak Anak Tahun 2030

Penganugerahan Piala Merak 2018 diselenggarakan di Rumah Marocco, Menteng, Jakarta pada hari Jumat, 7 Desember 2018. Hadir pada acara tersebut Ibu Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Ibu Lenny N. Rosalin, Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak, KPPPA; Bapak Agus Sudibyo, Dewan Pers; Rinno Arna selaku Aktivis Hak Anak; Prof. Irwanto, Psikolog dan Peneliti Ilmu Kajian Anak; Ali Nur Yasin, Redaktur Pelaksana; serta Fairuz Illoet, Founder Komunitas Ibu Cerdas.

Diskusi sebelum acara penganugerahan Piala Merak 2018
Selain narasumber di atas, nampak hadir juga dalam acara ini Bapak Arie Sirait, Kak Seto, Mona Ratuliu, dan dr. Reisa Broto Asmoro. Acara diawali dengan sebuah diskusi atau bincang-bincang mengenai isu pemenuhan hak anak bersama dengan narasumber. Saya akan menuliskan kesimpulan dari hasil diskusinya saja ya :)

Dalam diskusi tersebut Ibu Lenny menyampaikan bahwa media merupakan salah satu dari 4 pilar pembangunan anak, sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Diharapkan ke depan media bisa menjadi pilar agar bisa mengedukasi masyarakat secara luas dalam hal pemenuhan dan perlindungan anak

Sebagai orangtua pasti kita mengetahui bahwa saat ini masih banyak media yang menayangkan pemberitaan atau cerita yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada anak-anak. Tayangan-tayangan yang harusnya untuk orang dewasa seringkali malah banyak ditonton oleh anak-anak karena tayang pada jam nya anak-anak. Hal ini tentu berdampak pada tumbuh kembang anak, bahkan anak-anak menjadi dewasa sebelum waktunya.

Penuhi dan lindungi hak anak
(sumber:idtesis.com)
Masih banyak media kita yang belum memenuhi standar, bagaimana menampilkan anak sebagai figur yang harus mendapatkan perlindungan. Bisa diambil contoh sebuah potret menggenai air. Media mengambil momen di sungai yang airnya melimpah, dimana di sana juga ada anak-anak yang sedang mandi dalam keadaan telanjang. Momen air dengan anak-anak yang lagi mandi tersebut ditangkap oleh kamera media dan kemudian dipublikasikan.

Hal kecil seperti ini yang belum disadari oleh media bahwa mereka telah melanggar pemenuhan hak anak. Itu baru satu masalah anak terkait dengan media, masih banyak lagi masalah lainnya yang menimpa anak, seperti perkawinan anak, pekerja anak, perdagangan anak, dll. Jika hal ini tidak diubah, maka akan membuat anak menjadi rentan untuk dieksploitasi. Untuk itu diharapkan media lebih peduli dengan anak-anak sebagai makhluk yang harus dilindungi masa depannya.

Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Irwanto bahwa pada media dititipkan masa depan bangsa ini. “Anak di dalam kehidupannya sehari-hari memiliki realitanya sendiri. Namun saat mereka sudah mulai menonton televisi, apalagi sudah memegang henpon atau komputer yang ada internetnya, maka mulailah realita tersebut runtuh. Jika ditanya siapakah yang paling banyak mengajarkan anak-anaknya, pasti jawabnya media. Realita-realita alternatif inilah yang harus kita jaga,” ujar beliau.

Baca juga KPPPA Menyusun Pelatihan untuk Media yang Sensitif Gender dan Ramah Anak

Ibu Yohana
Dalam sambutannya Ibu Yohana mengatakan bahwa pemberian penghargaan ini diselenggarakan oleh KPPPA dengan tujuan untuk menyelamatkan anak-anak, karena masa depan bangsa ini tergantung pada anak-anak. Ibu Yohana juga berharap bahwa selain pada anak-anak, media juga bisa berkonsentrasi untuk menyelamatkan perempuan. Karena perempuanlah yang menghasilkan generasi-generasi masa depan tersebut.

“Indikator yang menentukan suatu negara itu maju atau tidaknya adalah perempuannya, anak, lansia, serta disabilitas,” ujar Ibu Yohana.

Malam penganunegrahan Piala Merak 2018
Acara kemudian dilanjutkan dengan Penganugerahan Piala Merak 2018. Piala Merak 2018 terbagi dalam 4 kategori, yaitu Kategori Fotografi, Kategori Artikel Terbaik, Kategori Wartawan Menginspirasi, dan Kategori Media Menginspirasi. Penyerahan Penghargaan Piala Merak 2018 diberikan langsung oleh Ibu Yohana untuk media dan insan media yang terpilih.

Berikut nama-nama media dan insan media yang berhasil memperoleh Piala Merak 2018 dari KPPPA.


Kategori Media Menginspirasi
1. Media Antara
2. Harian Kompas
3. Mother & Baby

Kategori Wartawan Menginspirasi
1. Haryo Wirawan dari BBC Indonesia
2. Diah Kusumawardani Wijayanti dari Antara
3. Bahana Patria Gupta dari Kompas

Kategori Artikel Terbaik dalam Media Kompetisi 2018
1. Bimo Aria Fundrika dari Viva News, dengan judul artikel “Perkawinan Anak Merenggut Nyawa dan Hak Hidup Anak”.
2. Kurniawan Eka Mulyana dari Sindonews, dengan judul artikel “Kelas Perahu, Jembatani Anak Pulau Raih Pendidikan”.
3. Rio Rahadian Tuasikal dari VoA Indonesia, dengan judul artikel “Ketika Satu Kelurahan Kompak Dukung Perlindungan Anak”.

Kategori Fotografi
1. Riski Cahyadi dari Tribun Medan, dengan judul foto “Belajar di bawah Erupsi”.
2. Mochammad Risyal Hidayat dari Antara, dengan judul foto “Pemberian Vaksin”.
3. LM Syuhada Ridzky dari Kendari Pos, dengan judul foto “Romansa Perjuangan Meraih Pendidikan”.



Selamat ya buat media dan juga insan media yang berhasil mendapatkan penghargaan Piala Merak 2018 dari KPPPPA. Semoga terus menginspirasi dan memberikan edukasi mengenai pemenuhan dan perlindungan hak anak lewat tulisan dan konten-konten positifnya. Semoga juga dengan adanya penganugerahan ini dapat memicu dan menginspirasi media lainnya untuk melakukan hal serupa.

Walau menurut saya sebenarnya tanpa perlu adanya penganugerahan pun semestinya media dan juga semua pihak sadar dan peduli akan hak anak ya. Namun ya tidak ada salahnya juga sih menyelenggarakan Piala Merak 2018 ini. Sama seperti halnya anak-anak, yang perlu diberi motivasi berupa pemberian hadiah agar mau dan semangat belajar, hehe….

Baidewei, untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030 dibutuhkan peran dari semua pihak, bukan hanya media saja. Seperti yang tercantum dalam 4 pilar pembangunan anak, yaitu pemerintah, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media. Keempatnya memegang peranan penting dalam membangun karakter anak bangsa. So, yuk kita semua bersinergi untuk wujudkan Indonesia Layak Anak 2030!  



Foto-foto: pribadi     

  • Share:

You Might Also Like

28 comments

  1. Waaah selamat yaaa buat para pemenang! Semoga makin banyak media yg berkontribusi untuk memenuhi hak anak

    BalasHapus
  2. Semoga gak berhenti di sini ya tahun depan juga masih ada penganugerahan Piala Merak lagi

    BalasHapus
  3. Kalau ada yang seperti ini, semoga makin banyak media yang isi kontennya baik untuk anak.

    BalasHapus
  4. Acaranya tampak dikemas dengan ekslusif ya, senang sekali, masalah keamanan dan masa depan anak diperhatikan oleh banyak pihak terutama media

    BalasHapus
  5. Karena anak sebenarnya termasuk asset bangsa, yg kelak ditangan mereka lah negara ini maju atau tidaknya. Tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama dalam perlindungan anak dan memberikan pendidikan, moral yg baik. :)

    BalasHapus
  6. Sebaiknya kita memang tetap harus mendampingi anak ya dew supaya anak ga terkontaminasi dgn input input yg ga sesuai usianya

    BalasHapus
  7. Piala Merak, yuhuiii selamat bagi pemenang dan jangan berhenti mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga perempuan, anak, lansia serta disabilitas.

    BalasHapus
  8. iyes, masa depan kita sekarang bergantung pada anak-anak. save the woman save the childre. aku sangat mengapresiasi pemberian penghargaan pada media ramah anak ini. semoga media yang lain ikut terinspirasi.

    BalasHapus
  9. Semoga media sudah mampu untuk melakukan standar dengan baik dalam menampilkan anak sebagai figur yg memang harus dilindungi ya mba..
    keren loh penghargaan ini dan aku baru tahu, mari semuanya saling support y mba demi IDOLA

    BalasHapus
  10. Penghargaan untuk blogger gak ada, ya? Saya setuju dengan apresiasi seperti ini. Ada atau tidak ada penghargaan, semua harus peduli dengan sesama terutama masa depan anak. Apalagi sekarang kan hampir semua orang internetan. Ya, harus mulai belajar lagi tentang etika, meskipun hanya dalam bentuk status di social media

    BalasHapus
  11. Selamat buat yang muda yang berprestasi.

    BalasHapus
  12. Luar biasa banget penghargaan ini mba, mudah-mudahan ke depannya lebih banyak lagi penghargaan yang serupa jadi media termotivasi untuk membuat konten2 yg lbh kreatif lagi 😍

    BalasHapus
  13. Bagus banget nih ada penghargaan untuk media ramah anak. Biar mereka termotivasi menyuguhkan berita yang aman untuk anak.

    BalasHapus
  14. Keren mba dewi penghargaannya, memotivasi buat bergerak untuk memenuhi hak anak, karena kan it takes a village to raise a kid ya mba

    BalasHapus
  15. semoga tahun depan ada kategori untuk blogger ya. Berharap di pojokan :)

    BalasHapus
  16. Wah baru tahu ada penghargaan ini Mbak.... Sepertinya kementerian-kementerian mulai memahami pentingnya media bagi keberhasilan programnya ya, sehingga penghargaan-penghargaan seperti ini mulai marak diadakan.

    BalasHapus
  17. Semoga acara-acara seperti penganugerahan piala merak ini bisa rutin dilaksanakan, agar memacu semangat para media :)

    BalasHapus
  18. Iya kyk kasus bom di Sby, anak2nya disebut2 terus. Meski gtu kyknya sih skrng udah mulai banyak media yg gak menonjolkan berita ttg anaknya ya. Semoag semakin bagus. Apresiasi seperti piala Merak ini moga2 makin menginspirasi mereka (media) utk bikin karya yg lbh baik lg.

    BalasHapus
  19. Aku baru tahu dengan Piala Merak ini. Keren ya, mengapresiasi karya dari para pencari berita. Ini jadi salah satu pemicu bagi para media untuk bekerja lebih bagus lagi.

    BalasHapus
  20. Semoga aja ya makin banyak jurnal alis dan media yang mengangkat hak dan martabat anak dalam menyajikan berita.

    BalasHapus
  21. Terkadang ada media yang lupa bahwa eksploitasi hak anak harus dihindari. Terpampangnya foto anak bisa jadi merampas hak anak tersebut. Pemberian award berupa Piala Merak ini sekaligus bisa mengedukasi berbagai media agar para jurnalisnya makin memahami hak anak.

    BalasHapus
  22. Dengan adanya Piala Merak, semoga makin banyak informasi baik yang diperlukan untuk menjadi Indonesia Layak Anak. Go go go

    BalasHapus
  23. Acaranya keren ya mba. Aku jadi makin tau tentang hak anak

    BalasHapus
  24. Semoga makin banyak media yang aktif dan menaruh perhatian pada perlindungan anak yaaa mba

    BalasHapus
  25. Inovasi menarik dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), nih :))
    Semoga semakin mendorong media untuk menyiarkan tayangan yang ramah anak ya...

    BalasHapus
  26. Media yang peduli dengan anak-anak patut mendapat apresiasi, keren yaa

    BalasHapus
  27. KKPI ini makin banyak gebrakannya.
    Setuju banget.

    Harus ada apresiasi lebih bagi orang-orang yang konsen terhadap kebaikan tumbuh kembang anak.
    Karena sejatinya, kita hidup bermasyarakat, harus saling menjaga dan melindungi generasi bangsa.

    BalasHapus
  28. Proud of it, Mba! Semoga dengan begini media yang ada semakin termotivasi untuk membuat acara yang ramah dan mendidik untuk anak. Nggak cuma mementingkan rating yang tinggi meski tontonannya minim manfaat :(

    BalasHapus