Mata Kering? Jangan SePeLein! Begini Cara Mudah Mengatasinya
“Wi, ayo bangun, sudah siang,” terdengar sayup suara Ibu yang membuatku terbangun dari tidurku.
Namun karena masih mengantuk dan ingin kembali
ke mimpi indah yang barusan buyar, aku pun melanjutkan kembali tidurku. Masih
dengan mata terpejam, aku membalikkan badan, dan menarik selimut hingga membungkus
seluruh tubuhku. Rasa hangatnya membuatku langsung tenggelam dalam buaian
mimpi. Tapi dalam mimpi itu aku merasakan sebuah cahaya terang benderang menyilaukan
pandanganku. Dan aku pun kembali terbangun.
Merasa terganggu, aku langsung membuka kedua mataku. Namun buru-buru kututup menggunakan telapak tangan, karena mataku silau tertimpa cahaya, yang ternyata berasal dari sinar matahari yang masuk dari balik jendela. Sambil menguap panjang aku membalikkan tubuh, dan melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7. Aku kembali menguap sambil meregangkan tubuh.

Sekarang adalah hari Minggu. Sebenarnya aku
tidak ada pekerjaan di hari libur ini. Namun sudah dua pekan ini aku rutin menemani
Ibu jalan kaki, tepatnya setiap Minggu pagi. Ibu memang hobi jalan kaki setiap
pagi. Namun biasanya Ibu hanya jalan kaki di sekitar rumah saja. Itu pun cuma sebentar
hingga sinar matahari mulai terasa menyengat. Kata Ibu, di usia senja beliau, ini
adalah salah satu cara agar tubuhnya tetap aktif bergerak, sekalian berjemur di
bawah sinar matahari pagi.
Ibu memang adalah sosok yang menjadi panutan
bagiku. Mulai dari gaya hidup sehatnya, kesabaran dan ketelatenannya merawat
keluarga, hingga ketaatan beliau dalam beribadah. Nah, jalan kaki adalah salah
satu dari sekian banyak kebiasaan baik yang rutin Ibu lakukan. Kebiasaan yang akhirnya
memicu keinginanku untuk melakukan hal yang serupa. Walaupun tak rutin setiap
hari seperti Ibu, namun aku usahakan untuk melakukannya setiap weekend atau
ada hari libur, seperti pagi ini.
Akhirnya aku beranjak ke kamar mandi.
Setelah membasuh muka dan berganti pakaian, aku lanjut membereskan tempat
tidurku. Setelah itu aku keluar mencari Ibu. Ternyata Ibu sudah berada di luar, dan
sedang asyik merapikan pot sambil membersihkan tanaman dari daun-daun yang
sudah kering. Ibu pun menghentikan kegiatannya saat melihatku berdiri di
depan teras. “Sudah siap? Yuk, jalan,” ucap Ibu.
Aku hanya menganggukkan kepala sembari
melangkahkan kaki ke arah Ibu, lalu merangkul lengan beliau. Kami berjalan memutari
rumah, dan kemudian lurus menuju ke arah pantai. Yap, rumah kami tak
jauh dari pantai, hanya sekitar 200 meter. Di sana terdapat jalan raya yang
dibangun sejajar dan lurus memanjang mengikuti garis pantai. Biasanya setiap sore bagian trotoarnya
dipenuhi oleh pejalan kaki yang ingin menikmati sunset sambil menikmati
aneka jajanan yang di jual di sana.
Minggu pagi ini pun terlihat pemandangan
yang sama. Trotoarnya ramai oleh pejalan kaki yang sedang jogging atau
sekedar jalan kaki juga seperti kami. Aku dan Ibu jalan santai sambil sesekali
ngobrol atau mengomentari apa yang kami lihat. Tak terasa hingga akhirnya kami sampai di ujung
batas trotoar. Aku dan Ibu kemudian memutar langkah untuk kembali pulang dengan
rute yang berbeda dengan rute sebelumnya. Kami memilih menyusuri jalan kecil yang berbelok-belok
dan melalui rumah-rumah penduduk.
Ketika melewati salah satu taman, tiba-tiba Ibu berhenti. Beliau mendekati tanaman yang tumbuh di samping trotoar,
yang ternyata adalah tanaman rimbang. Ibu memetik beberapa buahnya, lalu
membersihkannya dengan air minum yang kami bawa. Dengan lahap Ibu lantas mengunyah
buah-buah tersebut. Aku langsung mengerenyitkan wajah, walaupun sudah tidak heran lagi karena sering melihat Ibu memakan berbagai aneka tanaman yang menurutku tak enak
jika dimakan langsung begitu saja.

“Ibuu, emangnya enak dimakan langsung
gitu rimbangnya?” tanyaku.
“Enak kok. Mungkin karena Ibu udah terbiasa.
Kamu mau coba?” jawab Ibu sambil menyodorkan beberapa buah rimbang.
“Nggak deh, Bu. Nggak enak. Ntar malah kebuang
jadinya,” jawabku menolak tawaran Ibu.
Sepanjang perjalanan Ibu pun menjelaskan khasiat
rimbang yang barusan beliau makan. Kata Ibu, sejak kecil beliau sudah biasa
makan buah rimbang langsung dari tanamannya. Dulu buah rimbang sangatlah mudah
ditemukan, karena banyak tumbuh liar di ladang dan hutan. By the way, nama
lain rimbang itu adalah pokak, takokak, atau terung pipit. Walaupun mirip
leunca dan sama-sama keluarga terung-terungan, namun buah rimbang itu berbeda
dengan buah leunca ya.
Menurut Ibu, rimbang itu tanaman yang
baik untuk mata. Karena penasaran, akhirnya aku mencari tahu mengenai rimbang
ini. Seperti yang disampaikan Ibu, ternyata rimbang memang baik untuk menjaga
kesehatan mata, karena mengandung karotenoid yang dapat membantu melawan infeksi
ringan pada mata. Selain itu, rimbang juga mengandung polifenol yang berfungsi
sebagai antioksidan alami, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
Rimbang juga mengandung vitamin C, zat besi, kalium, kalsium dan fosfor, serta
memiliki efek anti-inflamasi yang berguna untuk meredakan peradangan.
Tak heran di usia senjanya, Ibu masih
terlihat sehat, gesit, dan tidak menggunakan kacamata, lho! Iya, Ibuku masih
mampu membaca buku dan Al-Qur’an tanpa menggunakan kacamata. Padahal usianya
sudah kepala 6. Kulit wajah Ibu pun tidak banyak terlihat goresan keriputnya,
karena sering diolesi putih telur yang dijadikan masker wajah oleh Ibu. Biasanya
sebelum membuang cangkang telur yang sudah terpakai, Ibu mengambil sisaan dari putih
telur yang masih menempel dalam pecahan cangkang telurnya. Jadi Ibu tidak pernah mengambil
telur yang khusus untuk dijadikan masker wajah.
Begitupun dengan rambut Ibu. Rambutnya
yang panjang berwarna hitam legam itu rajin diolesi minyak kelapa buatan
sendiri dan air yang berasal dari batang pisang. Di saat teman seusia Ibu sudah
banyak tumbuh uban berwarna putih di kepalanya, maka uban ibu baru muncul
beberapa di bagian pinggir, dan itu pun bukan berwarna putih, tapi ash grey
atau abu-abu keperakan. Banyak lagi hal baik lainnya tentang Ibu yang tak bisa
kuceritakan di sini. Walau Ibu kini telah tiada, namun apa yang telah Ibu ajarkan
padaku akan kucoba terapkan dalam hidupku. Terima kasih, Ibu. Semoga Ibu tenang
di sana. Aamiin.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata
Itu sedikit ceritaku tentang Ibu dan
kebiasaan beliau semasa hidupnya. Ada beberapa hal yang diajarkan Ibu yang masih
terpatri di benakku, terutama saat aku mengalami sesuatu hal, seperti masalah
mata yang beberapa waktu belakangan ini kurasakan. Aku ingat, Ibu dulu sering
menegurku karena suka membaca buku di tempat yang gelap, serta mengingatkanku
agar jangan sering-sering mengucek mata. Begitupun untuk rajin mengkonsumsi
makanan bergizi, yang baik untuk kesehatan, termasuk kesehatan mata.
Aku akui, dulu aku sangat cuek dengan
kesehatan, termasuk kesehatan mata. Entah mengapa aku suka membuka mataku lebar-lebar
tanpa berkedip saat boncengan di motor (sampai sekarang aku masih bingung,
mengapa dulu aku melakukan hal sekonyol itu, hehe), sering ngucek mata
saat terasa perih dan gatal, mengeluarkan bulu mata atau benda asing yang masuk ke
mata langsung menggunakan jari yang belum dibersihkan, membaca buku dengan cahaya
yang temaram (lampu tidur), dan hal lainnya yang ternyata buruk untuk kesehatan
mata.
Di tambah lagi sejak aku mulai aktif
menggunakan gadget sebagai salah satu sarana atau media untuk membantu
pekerjaanku. Aku sering menatap layar laptop dan smartphone dalam waktu yang lama.
Ternyata kebiasaan ini pun tidak baik untuk mata, karena membuat otot mata bekerja
terus menerus yang menyebabkan mata cepat lelah. Begitupun sinar biru yang
dipancarkan dari layar laptop dan gadget, yang berpotensi merusak makula pada
retina mata.

Jadi, beberapa waktu belakangan ini mataku
mulai terasa kurang nyaman, sering gatal, perih, kadang berair, dan
penglihatanku mulai buram. Celakanya, aku lupa nasihat Ibu untuk tidak sering mengucek
mata. Tak hanya sering, namun aku juga mengucek mata terlalu keras, terutama saat mata terasa perih dan gatal. Aku
akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter mata ketika masalah ini
semakin sering kualami.
Hasil konsultasi dengan dokter, diduga mataku
mengalami kekeringan yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena
mataku yang terlalu sering terpapar AC, menatap layar laptop dan smartphone
terlalu lama, hingga kekurangan vitamin A. Kata dokter, hindari kebiasaan
mengucek mata karena ini bisa memperparah kondisi mataku. Mata bisa berisiko
mengalami iritasi, pembengkakan, hingga merusak kornea mata. Dokter pun
memberikan resep berisi beberapa obat, seperti vitamin dan obat tetes mata.
Bagaimana ya caranya menjaga kesehatan
mata kita? Aku pun mulai mengingat kembali nasihat yang pernah Ibu berikan tentang
cara menjaga mata. Lalu semua itu aku rangkum dengan hasil konsultasi dari dokter
mata. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata.
Cara Menjaga Kesehatan Mata

1. Gunakan
Pencahayaan yang Cukup dalam Setiap Aktivitas
Sebagai indera
penglihatan, mata membutuhkan cahaya yang cukup untuk bisa menjalankan fungsinya dengan
baik, yakni melihat. Dengan bantuan cahaya, mata dapat mengirimkan berbagai informasi
yang dilihatnya untuk diolah oleh otak. Dari beberapa seminar kesehatan yang pernah
kuikuti, para ahli mata sering menyebutkan bahwa 80% informasi yang kita
peroleh berasal dari mata. Itulah sebabnya mengapa mata sering diibaratkan sebagai
jendela, yang ketika dibuka kita bisa melihat dunia.
Cahaya seperti
apa yang baik untuk mata? Cahaya yang terlalu redup dan cahaya yang terlalu
terang tidak baik untuk mata, apalagi jika digunakan untuk fokus menatap pada suatu
objek dalam waktu yang cukup lama. Nah, cahaya hangat seperti cahaya alami, seperti
cahaya yang masuk dari jendela adalah salah satu cahaya yang baik untuk mata. Saat ini juga sudah tersedia berbagai model
jendela modern yang mampu memfilter sinar UV, serta lampu LED yang mampu
memancarkan cahaya yang nyaman bagi mata.
Jadi, apapun aktivitas
yang kita lakukan, misalnya membaca buku, menonton televisi, menatap layar
laptop, memasak, dan lain sebagainya, pastikan pencahayaannya cukup dan nyaman
di mata. Cahaya yang terlalu redup atau terlalu terang akan menyebabkan mata
kering dan cepat lelah.
2. Konsumsi
Makanan Bergizi dan Sehat untuk Mata
Menjaga kesehatan
mata sebaiknya juga dilakukan dari dalam, yakni melalui makanan. Makanan yang
kaya vitamin A, vitamin C, vitamin E, zink, protein, dan omega-3 merupakan
makanan yang dapat membantu melindungi dan menjaga kesehatan mata. Seperti yang
dilakukan Ibuku yang suka makan buah rimbang. Selain itu, ada wortel, ubi
jalar, buah jeruk, alpukat, sayuran hijau, telur, ikan yang mengandung omega-3,
daging tanpa lemak, yogurt, dan beberapa jenis kacang-kacangan.
3. Mengatur
Penggunaan Gadget
Di era digital ini
kita memang tidak bisa lepas dari gadget. Tak hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi,
gadget juga sering dimanfaatkan sebagai media untuk menikmati hiburan, mengakses
informasi, bekerja, berbisnis, dokumentasi, akses perbankan, berbelanja, dan
aktivitas lainnya. Namun penggunaan gadget dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
mata mudah lelah, perih, dan kering.
Untuk itu,
sebaiknya aturlah penggunaan gadget agar jangan sampai mengganggu kesehatan
mata. Misalnya dengan mengatur kecerahan layar, mengatur jarak aman antara
layar dengan mata (sekitar 40-50 cm), menjauhkan sumber cahaya dari layar komputer/
laptop, menerapkan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit mengalihkan pandangan dari layar
gadget ke objek lain sejauh 20 kaki selama 20 detik), dan jika perlu batasi
penggunaan gadget dengan membuat jadwal harian tanpa gadget.
4. Menjaga
Kebersihan Mata
Banyak cara untuk
menjaga kebersihan mata. Misalnya dengan tidak menyentuh area mata menggunakan jari
yang masih kotor, jangan sering mengucek mata bahkan secara kasar, membersihkan
mata dari makeup sebelum tidur, serta melindungi mata dari paparan asap
dan debu. Menjaga kebersihan mata dapat melindungi mata dari berbagai masalah
mata, seperti iritasi, infeksi, mata merah, dan mata kering.
5. Lindungi
Mata dari Kotoran dan Paparan Sinar UV
Biasanya ini
sering terjadi saat kita sedang berada di outdoor atau luar ruangan.
Mata dapat dengan mudah terkena debu atau benda asing yang ada di jalanan, asap
knalpot, terpercik air, dan terpapar sinar UV. Salah satu cara untuk melindungi
mata adalah dengan menggunakan kacamata hitam atau kacamata anti radiasi.
6. Istirahat
yang Cukup
Tubuh butuh
istirahat dari segala aktivitas, begitupun dengan mata kita. Tidur yang cukup
dan berkualitas dapat membuat otot dan saraf mata menjadi rileks, serta memiliki waktu untuk
regenerasi, dan pulih secara optimal. Jika mata kurang tidur atau istirahat,
maka dapat menyebabkan mata mudah lelah dan kering.
7. Hindari
Rokok dan Minuman Beralkohol
Merokok dapat
menyebabkan stres oksidatif yang merusak retina dan mengurangi aliran darah ke
jaringan mata. Sedangkan mengkonsumsi minuman beralkohol berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan saraf optik. Jika gangguan mata ini dibiarkan
berlarut-larut dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
8. Menggunakan
Lensa Kontak dengan Benar
Bagi yang
menggunakan lensa kontak, pastikan untuk menggunakan lensa kontak yang
berkualitas dan sesuai dengan anjuran dokter untuk menghindari risiko terjadinya
masalah pada mata. Pastikan tangan bersih saat memasang atau melepaskan lensa
kontak, jangan sampai mata kering selama menggunakan lensa kontak, melepaskan lensa
kontak sebelum tidur, dan rawatlah lensa kontak dengan baik.
9. Rutin
Melakukan Pemeriksaan Mata
Hal terakhir yang
penting dilakukan untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan rutin memeriksakan
mata ke dokter spesialis mata. Ini merupakan salah satu cara untuk mendeteksi
dini berbagai masalah yang mungkin terjadi pada mata kita. Beberapa masalah
penglihatan seperti katarak terkadang tidak terasa gejalanya. Dengan terdeteksinya
masalah di awal, tentunya bisa segera ditangani sebelum menyebabkan kerusakan
yang lebih parah lagi.
Itulah beberapa cara menjaga kesehatan
mata yang kuketahui. Kita mesti bersyukur karena telah dianugerahi nikmat
berupa indera penglihatan oleh Sang Pencipta. Salah satu cara kita mensyukuri
nikmat tersebut adalah dengan menjaga dan merawatnya. Mata yang dirawat dengan
baik, tentu akan bekerja dengan baik pula, dan ini akan berdampak bagi
kehidupan kita.
Mata Kering, Jangan Disepelein!
Masalah mata yang paling sering aku alami
itu adalah mata kering. Seperti yang telah aku jelaskan sebelumnya, bahwa mataku
sering terasa perih, gatal, dan kadang berair. Kata dokter ini gejala mata
kering. Hal ini karena kebiasaanku menatap layar gadget dalam waktu yang lama, berada
di ruangan ber-AC terlalu lama, serta sering terpapar debu dan asap saat sedang
beraktivitas di luar ruangan.
Ternyata bukan
aku saja yang mengalami masalah mata kering ini. Sebagian besar teman-temanku
juga mengaku sering mengalaminya. Mungkin karena sekarang hampir semua orang beraktivitas menggunakan
gadget. Selain itu, kota tempat tinggalku merupakan kota
besar dengan tingkat polusi udara yang cukup tinggi, yang tentunya berisiko
terhadap kesehatan, termasuk kesehatan mata. Yuk, kenali apa saja gejala
dan penyebab mata kering tersebut.

Kenali Gejala dan Penyebab Mata Kering
Disebut mata kering karena terjadinya
penurunan produksi air mata oleh kelenjar air mata. Dalam kondisi normal, air mata
secara otomatis akan melumasi permukaan mata di saat mata berkedip. Namun ketika
produksi air mata terganggu, maka permukaan mata tidak dapat terlumasi dengan
baik. Kondisi inilah yang disebut dengan mata kering.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terganggunya produksi air mata, di antaranya karena faktor usia. Seiring bertambahnya usia, maka produksi air mata pun cenderung berkurang. Faktor lain adalah karena kondisi medis dan penggunaan obat-obatan tertentu. Kerusakan kelenjar air mata akibat operasi laser atau terapi radiasi juga menjadi penyebab terganggunya produksi air mata. Begitupun dengan kebiasaan menatap layar gadget terlalu lama, serta penggunaan lensa kontak dalam jangka panjang, dan paparan lingkungan, seperti debu, asap, ruangan ber-AC atau lingkungan yang kering juga dapat menyebabkan mata kering.
Supaya tidak terlambat dalam menangani
dan mengobatinya, maka kita sebaiknya perlu mengetahui apa saja tanda-tanda atau
gejala mata kering. Apalagi setelah mengetahui faktor yang menjadi penyebabnya.
Berikut gejala mata kering yang perlu diwaspadai.
1.
Mata Sepet
Pernah merasakan
mata seperti berpasir atau ada yang mengganjal seperti ada sesuatu yang
bergesekan dengan mata saat berkedip? Itu dinamakan mata sepet. Rasanya tentu
saja tidak nyaman. Jika merasakan hal seperti ini, maka kemungkinan itu adalah
gejala mata kering.
2.
Mata Perih
Mata perih bisa
disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari iritasi karena kemasukan benda asing,
seperti debu dan bulu mata, penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, terkena
keringat atau air kolam renang, karena alergi, atau bisa juga karena terinfeksi
kuman penyakit. Selain perih, mata terkadang juga berair dan terasa panas. Mata
perih, terasa panas, berair, merah, serta berlendir (belek) di dalam
atau di sekitar mata merupakan gejala dari mata kering.
3.
Mata Lelah
Gejala mata
kering lainnya adalah mata terasa cepat lelah. Hal ini biasanya karena otot
mata yang diajak bekerja secara terus menerus, seperti menatap layar gadget terlalu
lama, membaca dengan cahaya yang minim serta dalam waktu yang lama, kurang
tidur, penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, serta mengemudi dalam durasi
yang panjang. Mata lelah biasanya ditandai dengan penglihatan menjadi buram,
mata berair, gatal, serta lebih sensitif terhadap cahaya.
Mata Sepet, Perih, Lelah, terdengarnya sepele ya, karena umum terjadi dan hampir dirasakan oleh semua orang. Namun begitu, masalah mata kering jangan disepelein ya! Karena jika dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan yang tepat, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan kornea, peradangan pada mata, hingga kehilangan penglihatan. Duh, jangan sampai ya! #MataKeringJanganSepelein
Solusi Mengatasi Mata Kering Secara Efektif Tanpa Harus ke Dokter
Dari teman-temanku yang juga sering
mengalami masalah serupa, aku mendapatkan informasi berharga mengenai mata kering
dan bagaimana cara sederhana mengatasinya. Cara ini menjadi solusi untuk
mengatasi mata kering secara efektif tanpa harus ke dokter, karena kita bisa dilakukan sendiri di rumah.
1.
Kompres Mata
Mengompres mata dengan kain basah hangat dapat
mengurangi gejala mata kering. Saat mulai merasakan gejala mata kering, ambil
kain atau handuk, lalu basahi dengan air hangat. Tempelkan kain tersebut di
atas mata sekitar lima menit. Kompres hangat ini dapat membantu meningkatkan
produksi air mata.
2. Pijat Kelopak
Mata
Memijat kelopak
mata dapat merangsang kelenjar air mata untuk bekerja memproduksi air mata.
Caranya adalah dengan memejamkan mata, lalu mengoleskan minyak kelapa atau
sabun bayi pada kelopak mata. Kemudian pijat kelopak mata dengan lembut menggunakan
ujung jari. Lakukan selama 30 detik hingga 1 menit.
3. Gunakan
Obat Tetes Mata

Cara sederhana
lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata kering adalah dengan
menggunakan obat tetes mata. Obat tetes mata dapat membantu melumasi mata dan
menjaga kelembapan permukaan mata. Pilihlah obat tetes mata yang sesuai dengan
kondisi mata, perhatikan kandungannya, dan pastikan obat tetes tersebut sudah
terdaftar di BPOM. Misalnya obat tetes mata Insto yang sudah terdaftar di BPOM
dan memiliki 3 varian obat tetes, yaitu Insto Regular, Insto Cool, dan Insto
Dry Eyes. Untuk mata merah bisa gunakan Insto Regular atau Insto Cool,
sedangkan untuk mengatasi masalah mata kering gunakan Insto Dry Eyes.
Insto Dry Eyes New Packaging

Mengapa #InstoDryEyes
? Selain aman karena sudah terdaftar di BPOM dan bersertifikat halal dari MUI,
Insto Dry Eyes mengandung bahan aktif yang bekerja memberikan efek pelumas
seperti air mata, dan juga mengandung bahan aktif yang dapat meringankan
iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan air mata. Jadi Insto Dry Eyes ini
cocok digunakan untuk mengatasi gejala mata kering. Selain itu, Insto Dry Eyes
juga dapat digunakan sebagai pelumas pada mata palsu.
Aku sendiri menggunakan
Insto Dry Eyes, dan selalu membawanya kemana-mana. Kemasannya yang kecil dan
ringan, praktis untuk dibawa dan diselipkan di dalam kantong baju atau tas, serta tidak
makan banyak ruang juga. Saat lagi beraktivitas di luar ruangan, Insto Dry Eyes
selalu menemaniku. Ketika mata mulai terasa perih, aku tinggal tetesin Insto Dry Eyes ke
mata.

Aku biasanya
membeli Insto Dry Eyes di Indomaret dekat rumah. Nah, kebetulan kemarin di Indomaret lagi ada promo untuk pembelian Insto Dry Eyes nya. Jika biasanya aku beli seharga 17 belas ribuan, kemarin harganya cuma 13 ribuan saja. Oiya, selain di
Indomaret dan Alfamart, produk Insto ini juga bisa didapatkan di supermarket,
apotik, dan online official store ya. By the way, aku juga baru tahu,
kalau ternyata Insto Dry Eyes sekarang punya kemasan baru. Jika dulu kemasan
box nya berwarna biru, maka pada box Insto Dry Eyes new packaging ini
berwarna hijau dipadukan dengan sedikit sentuhan warna biru di bagian bawah box
nya. Makin cantik!
Untuk kemasan botolnya
sendiri masih sama dengan yang lama, yaitu berwarna biru pada bagian tutup dan
tulisannya, dengan bodi botol berwarna putih lapisan buram. Trus, bentuk botolnya juga unik, seperti tetesan air. Saat ini, Insto Dry Eyes tersedia dalam ukuran 7,5
ml. Oiya, jika sudah menerapkan beberapa cara sederhana di atas namun matanya masih terasa perih dan gejala mata keringnya tidak berkurang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya.

Di saat mata mulai mengantuk, bawalah
tidur. Di saat mata mulai lelah, istirahatkanlah. Dan di saat mata kering, tetesin saja Insto Dry Eyes. “Jangan pernah memaksakan segala sesuatu yang membuatmu tak
nyaman, apalagi jika berdampak pada kesehatan. Kesehatan adalah yang utama.
Jika kamu sehat, kamu bisa melakukan apapun”. Itulah satu dari sekian banyak pesan yang dulu pernah Ibu berikan
padaku. Terima kasih Ibu, telah mengajarkanku ilmu tentang kehidupan. Aku
berharap, semoga tulisan ini juga bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi semua
pembaca 😊
![]() |
Atasi mata kering dengan Insto Dry Eyes |
Referensi:
Sumber data dan gambar: tamankata.web.id, insto.co.id,
mitrakeluarga.com, siloamhospitals.com, honestdocs.id, aao.org, alodokter.com, doktersehat.com.
0 comments