ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop AI Terbaik untuk Menemani Aktivitas di Kampus Impian
.jpg)
Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Mulai dari kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan, hingga kesehatan fisik dan mental, moral dan karakter, serta pendidikannya. Kebahagiaan terbesar orang tua adalah saat melihat anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik, hidup sehat dan bahagia, serta berhasil meraih impian dan cita-citanya.
Demi
mewujudkan hal tersebut, maka orang tua akan berusaha semaksimal mungkin untuk
bisa memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya. Tak sedikit dari orang tua yang kemudian
bekerja banting tulang agar bisa memberikan yang terbaik untuk buah hati mereka.
Begitupun dengan saya, yang ingin agar anak saya bisa tumbuh menjadi orang yang
lebih baik dari orang tuanya. Aamiin.
Namun
begitu, perlu ditekankan bahwa tak semua yang baik menurut orang tua itu selalu
baik untuk anak-anaknya. Perbedaan generasi dan zaman, cara pandang dan
kepribadian, hingga kemampuan dan keinginan anak juga perlu dipahami oleh orang
tua. Orang tua tak bisa memaksakan suatu pandangan yang menurutnya baik untuk
anaknya, sementara si anak itu sendiri tak menginginkannya. Penting bagi orang
tua untuk bisa menjaga komunikasi yang baik, serta memahami pemikiran dan sudut
pandang anaknya, begitu pun sebaliknya.
Model
parenting seperti ini juga yang saya terapkan di keluarga. Di saat si kecil
tidak lagi ‘kecil’ dan memasuki usia pra-dewasa, ia mulai memiliki prinsip yang
kuat, dan berusaha mempertahankan keinginannya dengan memberikan berbagai
alasan untuk mendukung prinsipnya tersebut. Salah satunya saat memilih jurusan
dan kampus setamatnya dari bangku SMA.
Seperti
kebanyakan ‘mamak-mamak’ lainnya, saya ingin anak saya memilih jurusan yang
bagus dengan prospek kerja yang tinggi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang
terbaik tentunya. Untuk PTN, saya dan anak saya sudah sepakat untuk memilih 5
PTN terbaik di Indonesia. Namun untuk jurusan, ia ‘kekeuh’ memilih program
studi desain atau Desain Komunikasi Visual (DKV). Alasannya, desain adalah passion-nya.
Fyi, anak saya sejak kecil memang memiliki bakat dan minat
yang tinggi di bidang seni dan desain. Ini dibuktikannya dengan beberapa kali
memenangkan lomba desain dan gambar. By the way, ada 2 tipe orang nih
dalam memilih jurusan dan kampus. Pertama, tipe orang yang terserah di jurusan
mana saja, yang penting di kampus terbaik. Dan tipe kedua, terserah di kampus
mana saja, yang penting jurusannya sesuai dengan passion. Nah, anak saya
termasuk tipe yang kedua. Mau bagaimana pun kerasnya ‘mamaknya’ ini membelokkan
keinginannya, sekeras itu pula ia mempertahankan keinginannya.
Jujur,
sebenarnya saya ingin anak saya kuliah di PTN terbaik yang ada di Jakarta, kota
tempat tinggal kami, atau sekitar Jabodetabek saja. Dengan alasan, agar anak
saya tidak perlu ngekos atau tinggal jauh dari orang tuanya. Namun apa
daya, PTN seperti Universitas Indonesia (UI) tidak memiliki jurusan kuliah yang
diinginkan anak saya. Ia akhirnya memilih Institut Teknologi Bandung (ITB) dan
Institut Teknologi Surabaya (ITS) saat pendaftaran SNMPTN kemarin, tentunya
setelah mendapat persetujuan dari orang tuanya.
Bahagia Menjadi Bagian dari Kampus Impian
![]() |
Kampus impian anak saya |
Qadarullah, anak saya lulus dan diterima di ITB, kampus yang
menjadi impiannya. Saya awalnya sangat excited, bangga, dan bahagia
mendengar kabar ini. Namun makin ke sini saya jadi melo sendiri karena
itu berarti anak saya akan tinggal jauh dari orang tuanya, secara selama ini ia
tak pernah hidup terpisah dari keluarga. Walaupun sebenarnya jarak antara Jakarta
– Bandung tak begitu jauh, namun tetap saja ada perasaan insecure dalam
diri saya. Saya pun berusaha menguatkan hati dan mengatakan pada diri ini bahwa
mungkin ini adalah salah satu cara untuk anak saya bisa belajar hidup mandiri.
By the
way, ternyata ITB memiliki grup WhatsApp khusus
untuk orang tua, lho! Saya sendiri kaget pas tahu hal itu. Pikir saya, kok anak
sudah jadi calon mahasiswa, masih saja ‘diekorin’ oleh orang tuanya. Bukannya
sudah cukup bagi orang tua untuk menemani anak-anaknya dari SD hingga SMA?
Saya
awalnya cukup mengabaikan grup tersebut. Apalagi saat membaca beberapa status yang
melintas di beranda media sosial saya yang membahas mengenai hal tersebut, yang
menyindir dan menertawakan kampus yang masih saja ‘diintilin’ oleh orang tua si
mahasiswa melalui grup. Mereka beranggapan kalau hal ini dapat membuat
mahasiswa tersebut tidak dewasa dan tidak bisa mandiri, karena apa-apa masih
diurusin oleh orang tuanya.
Namun
setelah saya ‘nyebur’ ke dalam grup tersebut, saya pun baru mengerti bahwa grup
ini sangat informatif dan banyak membantu para orang tua, terutama mereka yang
tinggal jauh di luar pulau Jawa. Tak hanya menambah pertemanan, networking
atau silaturrahmi, grup ini juga membantu memberikan informasi terkait hal-hal
non akademik seputar kampus ITB.
Grup
atau komunitas yang diberi nama Ikatan Orang tua Mahasiswa (IOM) ITB ini sendiri
sudah berdiri cukup lama, yakni sejak tahun 1968. Tak hanya dukungan
non-finansial, IOM juga memberikan dukungannya dalam bentuk finansial, dengan
menjadi salah satu penyedia beasiswa terbesar di ITB. Bantuan yang diberikan
IOM bisa dalam bentuk beasiswa, bantuan untuk mahasiswa tingkat akhir, bantuan
biaya hidup, hingga dana untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sumber dana IOM
tersebut berasal dari kontribusi orang tua yang memiliki kelebihan finansial,
para alumni, serta donasi dari berbagai pihak.
Oiya, ada 3 grup WhatsApp IOM yang saya ikuti, yaitu grup
khusus IOM yang anaknya lulus lewat jalur SNBT tahun 2025, grup IOM khusus
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) tahun 2025, dan grup IOM khusus yang
berdomisili di Jakarta. Masing-masing grup memiliki pengurus, sekaligus menjadi
admin grup, yang merupakan orang tua mahasiswa dari tahun atau angkatan
sebelumnya.
Para
pengurus inilah yang banyak memberikan informasi dan membantu menjawab berbagai
pertanyaan dari para orang tua calon mahasiswa baru (camaba) 2025. Mulai dari
cara daftar ulang, info beasiswa, hingga seputar transportasi dan kos-kosan
yang terdekat dari kampus. Pengurus juga rajin mengingatkan orang tua agar
jangan sampai telat untuk melakukan pendaftaran, dan menyarankan orang tua
untuk mengingatkan anak-anaknya agar aktif dan mandiri bertanya di grup khusus
calon mahasiswa yang ada kakak tingkatnya (kating).
Selain
itu, pengurus yang sudah berpengalaman juga memberikan saran agar orang tua rajin
memantau perkembangan dan gaya hidup anaknya selama tinggal di kos. Ini
mengingat anak-anak yang tinggal jauh dari orang tua, hidup bebas, dan ada yang
membawa kendaraan pribadi juga. Tujuannya tentu saja untuk menjaga agar
anak-anak tetap sehat, aman, dan selamat selama menempuh pendidikannya. Pengurus
dan orang tua yang lain juga memberikan semangat kepada orang tua yang mulai insecure
untuk melepaskan anak-anaknya hidup mandiri (salah satunya saya, hehe). Salah satu pengurus kemudian
menenangkan orang tua sembari berkelakar.
“Sebagai orang tua dari anak-anak hebat, mari kita berikan dukungan kepada anak kita dalam bentuk 2D, yaitu Doa dan Duit.” :D
Keberadaan
grup IOM ini benar-benar sangat membantu saya, terutama mengenai ketersediaan
kamar kos-kosan yang aman dan dekat dari kampus, perlengkapan yang harus
disiapkan untuk anak selama ngekos, serta peralatan dan perangkat yang
harus dimiliki anak untuk mendukung perkuliahannya. Untungnya peralatan khusus
untuk mahasiswa FSRD sudah tersedia dalam bentuk starter pack lengkap
yang bisa dipesan ke unit kegiatan Dana Usaha (Danus) FSRD ITB.
Nah,
untuk urusan perangkatnya ini yang sedikit menjadi PR bagi orang tua. Sebagai
mahasiswa FSRD, tentunya anak-anak nantinya akan bergelut dengan berbagai tugas
dan kegiatan yang berkaitan dengan seni dan desain, baik dalam bentuk fisik
maupun digital. Untuk desain fisik sendiri sudah tersedia starter pack-nya.
Sementara untuk desain secara digital, anak-anak disarankan untuk memiliki
perangkat laptop yang mumpuni, yang mampu mendukung berbagai aplikasi desain.
Menurut
pengurus IOM, perangkat ini sebenarnya masih belum diperlukan di semester
pertama, Namun tak ada salahnya untuk mulai mencari dan mempersiapkannya dari
sekarang, terutama menyiapkan dananya, hahaha. Mengingat harga laptop
dengan spek yang tinggi, tentunya juga setara dengan performa yang
diberikannya.
Saya pun mulai mencari informasi mengenai laptop ini. Setelah browsing sana sini, tanya ke saudara dan beberapa teman yang paham dengan perangkat laptop, akhirnya pilihan saya jatuh pada laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA).
7 Alasan Mengapa Memilih Laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)
.jpg)
Tak
kenal maka tak sayang. Kalimat ini tak hanya berlaku untuk manusia saja, namun
juga untuk barang atau perangkat yang ingin ‘dipinang’. Bagi saya sangat
penting untuk mengetahui bibit, bebet, dan bobot segala sesuatu yang ingin saya
miliki, termasuk laptop. Apalagi laptop ini akan digunakan dalam jangka waktu
yang lama. Tentunya saya ingin laptop yang berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan. Nah, inilah alasan mengapa akhirnya saya memilih ASUS Zenbook S14
OLED (UX5406SA).
1. Performa Powerful dengan NPU 45+ TOPS
Laptop dengan performa yang powerful menjadi kriteria
pertama saya dalam memilih laptop. Tak ada gunanya juga kan memiliki laptop
dengan tampilan yang keren jika laptopnya lelet saat diajak bekerja. Menurut
saya laptop lelet tak hanya menghambat produktivitas, namun juga menguji
kesabaran. Bayangkan, di mana seharusnya kita bisa menyelesaikan beberapa tugas
sekaligus dalam waktu singkat, namun dibuat stres oleh laptop lemot yang butuh waktu lama hanya untuk menyelesaikan satu tugas saja.
.jpg)
Nah, masalah seperti di atas tidak akan pernah terjadi
pada laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA). Mengapa? Karena Zenbook S14 OLED
(UX5406SA) ditenagai oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz,
prosesor yang memiliki kemampuan powerful, yang mampu menyelesaikan tugas
dengan cepat. Kinerja laptopnya makin optimal lagi dengan ditanamkannya RAM LPDDR5X hingga 32GB
dan storage 1TB PCIe® 4.0 NVMe™ M.2 SSD. Inilah hal pertama yang saya suka dari laptop tersebut. Dengan begitu anak saya nanti
dapat melakukan aktivitas multitasking dengan lancar dan mulus.
Selain itu, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) merupakan
salah satu laptop AI dengan performa NPU 45+ TOPS. Jujur, awalnya saya
belum kepikiran untuk membeli laptop baru, begitupun laptop yang berbasis AI. Karena
selama ini anak saya sudah memiliki laptop yang spesifikasinya menurut saya
cukup untuk mendukung kreativitas menggambarnya. Namun berdasarkan informasi dari pengurus IOM untuk spesifikasi laptop yang dibutuhkan, ternyata spesifikasi
laptop anak saya masih berada setidaknya 1 level di bawah spesifikasi laptop yang direkomendasikan, huhu….
Ditambah lagi informasi yang saya dapatkan saat mengikuti
webinar yang diadakan IOM ITB beberapa waktu lalu, yang membahas mengenai kegunaan
teknologi AI. Saya baru paham bahwa AI memiliki banyak manfaat di dunia
pendidikan, termasuk di bidang desain. Ternyata keberadaan laptop berbasis AI
ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memicu kreativitas.
Inilah salah satu dari sekian banyak alasan lainnya mengapa
akhirnya saya memilih Zenbook S14 OLED (UX5406SA), ASUS 45+ TOPS Advanced AI
Laptop. Laptop berbasis AI ini mampu mengerjakan berbagai tugas berbasis AI
hingga 47 TOPS NPU. Tak heran jika laptop ini mampu memproses aplikasi cerdas
dengan lebih cepat dan efisien. Laptop dengan kemampuan seperti inilah yang
nantinya dibutuhkan anak saya. Sependek pengetahuan saya, anak desain itu memerlukan
laptop yang mampu menjalankan berbagai aplikasi desain, mulai dari yang ringan
hingga yang berat sekalipun.
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok
untuk menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang sudah mendukung teknologi AI.
ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor
258V 32GB 2.2GHz yang memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut
dilengkapi dengan Intel® Arc™ Graphics serta chip AI berbasis Intel® AI Boost
NPU dengan kecepatan hingga 47 TOPS.
![]() |
Fitur StoryCube pada ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) |
Sebagai laptop AI, ASUS menambahkan tombol Copilot
yang terintegrasi pada keyboard Zenbook S14 OLED (UX5406SA), yang berguna untuk
mempermudah pengguna mengakses ke asisten Windows AI secara langsung, sehingga
dapat membantu menyelesaikan berbagai tugas dengan lebih cepat dan praktis.
Selain itu, tersedia juga fitur StoryCube, sebuah aplikasi
manajemen aset digital berbasis AI, yang dapat membantu pengguna dalam mengelola
file dengan lancar dan efisien.
Dengan spesifikasi tinggi serta berbagai fitur terdepan yang
dimiliki laptop ASUS Zenbook S14 OLED, saya berharap anak saya nanti mampu menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya
dengan lebih cepat dan efisien, serta tentunya jadi lebih produktif dan makin kreatif
juga.
.jpg)
2. Audio Visual Terbaik dengan Teknologi ASUS Lumina OLED
Karena ditujukan untuk melakukan pekerjaan desain, maka
bagian layar tentunya menjadi kriteria saya selanjutnya. Layar sentuh
berteknologi ASUS Lumina OLED 3K 120Hz menambah kesempurnaan kualitas
dari laptop Zenbook S14 OLED (UX5406SA).
![]() |
Gambar yang tajam, jelas, dan jernih berteknologi ASUS Lumina OLED 3K |
Layarnya yang berukuran 14 inci dan sudah stylus
support ini memiliki resolusi tinggi 3K (2880x1800 pixel), rasio layar 16:10,
500 nits, dengan color gamut 100% DCI-P3, membuat layar laptop ini mampu mereproduksi
warna secara akurat, serta menghasilkan gambar yang tajam, jelas, dan jernih. Selain
itu, layarnya sudah tersertifikasi Pantone® Validated, TÜV Rheinland-certified, dan juga
DisplayHDR™ True Black 500 untuk kontras dan kedalaman warna hitam yang optimal,
yang memungkinkan kita untuk melihat detail gambar atau film yang bernuansa
gelap.
Jika generasi dulu mendengarkan musik sebagai hiburan
utama, maka generasi Z cenderung mendengarkan musik untuk menemani mereka
belajar dan beraktivitas. Begitupun dengan anak saya. Ia mampu fokus dan
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat sambil mendengarkan musik. Makanya
saya makin senang dengan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini, karena didukung
oleh sistem audio yang berkualitas premium.
![]() |
Speaker dengan suara yang jernih, kaya, dan mendalam |
Pada laptop ini terdapat empat speaker yang
tersertifikasi Harman Kardon dan didukung Dolby Atmos®, sehingga mampu
menghasilkan suara yang lebih jernih, kaya, dan mendalam. Tentunya sangat
nikmat saat digunakan untuk mendengarkan musik dan nonton film. Dalam pikiran saya, anak saya bakal nyaman banget, dan tentunya bisa lebih fokus nanti saat ia menggunakan laptop
Zenbook S14 OLED untuk menemani aktivitas sehari-harinya.
3. Desain Mewah dan Tangguh dengan Material Eksklusif
Kriteria berikutnya adalah desain dan tampilannya. Dari
mata turun ke hati. Dari pandangan pertama akhirnya jatuh hati. Itulah yang
terjadi pada saya dan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA). Tak hanya naksir dengan
bodinya yang ramping dan tipis dengan ketebalan hanya 1,1 cm, namun juga
desainnya yang mewah, yang telah membuat saya jatuh cinta pada pandangan
pertama. Selain tipis, beratnya cuma 1,2 kg, yang tentunya akan
memudahkan anak saya membawa laptop ini kemana-mana, termasuk ke kampusnya.
![]() |
Bodi dengan desain yang elegan dan tangguh |
Setiap bagian bodi ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)
didesain secara khusus menggunakan teknologi CNC milling. Begitupun desain
grille geometris yang unik di bagian atas keyboard, dan dengan touchpad-nya
yang lebih luas. Menurut saya ini akan membuat anak saya lebih nyaman saat ia beraktivitas
menggunakan laptop ini.
Soal ketangguhan, saya tahu kalau ASUS memang juaranya.
Sejak saya mengenal ASUS, perusahaan multinasional yang memproduksi perangkat
keras komputer dan elektronik konsumen ini dikenal dengan reputasi laptop
tangguhnya. Begitupun dengan laptop Zenbook S14 OLED (UX5406SA), yang didesain
dengan ketahanan sekaligus tampilan yang elegan berkat material eksklusif ASUS
Ceraluminum™, sebuah material yang dikembangkan oleh ASUS, dengan
menggabungkan keunggulan keramik dan aluminium.
Yang lebih keren lagi menurut saya adalah ASUS mendesain
Zenbook S14 OLED ini secara berkelanjutan. Bagian sleeve-nya terbuat
dari bahan polyester yang dapat didaur ulang dan bersertifikasi GRS. Komitmen
ASUS terhadap inovasi ramah lingkungan ini patut diapresiasi, di tengah isu
pemanasan global yang menimpa bumi kita. Oiya, laptop ASUS Zenbook S14
OLED (UX5406SA) ini tersedia dalam 2 varian warna yang elegan, yaitu Zumaia
Gray dan Scandinavian White.
4. Sistem Pendingin Canggih yang Senyap
Pernah mengalami laptop panas saat sedang menggunakannya?
Saya pernah, dan itu membuat saya sangat khawatir, karena takut jika laptopnya
tiba-tiba mati. Alhamdulillah, ASUS merancang laptop Zenbook S14 OLED dengan sistem
pendingin inovatif menggunakan desain system-on-chip (SoC). Desain
ini memungkinkan motherboard lebih kecil hingga 27% dibandingkan laptop
konvensional.
![]() |
Pada bodi yang tipis terdapat sistem pendingin canggih dan dilengkapi juga dengan backlight keyboard |
Walaupun bodinya tipis, namun laptop ini memiliki sistem
pendingin canggih vapor chamber ultra-tipis dan dua kipas IceBlade
yang tidak bising alias senyap saat bekerja. Tak cukup itu saja, di bagian atas
keyboard-nya terdapat ventilasi grille geometris yang unik, yang
berfungsi untuk meningkatkan aliran udara. Ini membuat sistem pendinginnya
dapat bekerja di bawah 25dB.
Teknologi dan desain pendingin yang inovatif pada Zenbook
S14 OLED ini mampu meningkatkan efisiensi pendinginan dan menjaga stabilitas
performa, serta memastikan laptop tetap bekerja secara optimal. Dengan begitu tentunya
anak saya nanti dapat beraktivitas menggunakan laptop ini dengan nyaman dan
tenang, walaupun sedang menggunakan berbagai aplikasi desain yang berat.
5. Privasi dan Keamanan Data Terjaga
Sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga keamanan data di
ruang digital. ASUS pun mengerti akan hal ini, dengan merancang teknologi yang
dapat menjaga privasi dan perlindungan data penggunanya. Untuk melindungi data
dari ancaman siber, ASUS menanamkan sistem keamanan Microsoft Pluton
pada ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), dengan cara menggabungkan hardware
dan software security layer-nya.
.jpg)
Sementara itu, untuk menjaga privasi penggunanya, ASUS
membekali Zenbook S14 OLED (UX5406SA) dengan fitur Windows Hello, Adaptive
Lock, dan Adaptive Dimming. Windows Hello merupakan fitur kamera IR AiSense
yang memungkinkan pengguna untuk login secara aman dan cepat menggunakan sensor
wajah. Sedangkan Adaptive Lock merupakan fitur penguncian layar secara otomatis
saat penggunanya beranjak dari depan layar. Adaptive Dimming adalah fitur
meredupnya layar secara otomatis saat pengguna tidak menatap layar.
6. Daya Tahan Baterai Seharian
Keunggulan lain dari ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) yang
membuat saya terpikat adalah daya tahan baterainya. Laptop AI ini memiliki
kapasitas baterai sebesar 72Whrs. Berdasarkan pengujian menggunakan software
benchmark UL Procyon Battery Test, laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)
mampu bertahan lebih dari 18 jam saat digunakan, misalnya membuka aplikasi
office.
%20Procyon_Battery_benchmark.jpg)
Sementara itu, jika laptop tersebut tidak digunakan atau
saat mode idle, kemampuan bertahan baterainya bisa mencapai lebih dari
23 jam. Ini berarti laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) dapat diajak beraktivitas
seharian. Jadi anak saya nanti tidak perlu repot melakukan recharging
setiap saat atau mencari colokan ketika ia sedang sibuk mengerjakan tugas-tugas
kuliahnya di luar atau di area kampus.
7. Konektivitas Lengkap
Ketersediaan fitur konektivitas menjadi poin penting juga
dalam memilih laptop. Apalagi jika kita bekerja dan harus terhubung dengan
internet. Untuk hal ini saya tak perlu khawatir, karena di laptop ASUS Zenbook
S14 OLED (UX5406SA) tersedia konektivitas lengkap, seperti Wi-Fi 7(802.11be)
(Tri-band)2*2, dan Bluetooth® 5.4 Wireless Card.
![]() |
Port input/ output yang lengkap |
Selain itu, laptop ini juga dibekali dengan port input
dan output yang lengkap, di antaranya 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A (data speed up
to 10Gbps), 2x Thunderbolt™ 4 (support untuk display/ power delivery,
dengan data speed up to 40Gbps), 1x HDMI 2.1 TMDS, dan 1x 3.5mm Combo Audio
Jack. Kelengkapan ini tentunya akan memudahkan anak saya untuk terhubung ke
berbagai perangkat lainnya, seperti layar proyektor, flashdisk, paint tab,
printer, headphone, mic, dan lain sebagainya.
Itulah 7 alasan mengapa saya memilih laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) untuk mendukung pendidikan anak saya. Sebenarnya ada beberapa alasan lainnya, di antaranya ASUS ini sudah dikenal sebagai perusahaan dengan kualitas dan pelayanan terbaiknya. Selain itu, Service Center ASUS ini juga banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, sehingga lebih mudah untuk ditemukan oleh pelanggan yang ingin mengajukan klaim garansi, mengganti sparepart, atau memperbaiki perangkat laptopnya. Oiya, untuk pembelian laptop Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini, ASUS memberikan 2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty.
Saat ini
laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) dibandrol dengan harga Rp27.999.000.
Harga yang setara dengan fitur dan spesifikasi tinggi yang ditanamkan pada
laptop tersebut. Saya yakin, dengan laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini
anak saya dapat menyelesaikan semua tugas perkuliahannya dengan baik dan lancar.
Fitur dan spesifikasi tinggi yang terdapat pada laptop AI terdepan ini juga mampu
mendukung segala aktivitasnya, serta semakin membuatnya produktif dalam
berkarya.
Untuk sementara,
saya belum memberitahukan anak saya jika saya berniat untuk membelikannya
laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA). Biarlah ini akan menjadi kejutan manis
untuknya nanti. Sebagai orang tua yang ingin memberikan yang terbaik untuk
anaknya, saya akan menabung dan menyiapkan dana untuk membelikan laptop impian
ini. Masih ada waktu beberapa bulan ke depan sampai masuk masa perkuliahan yang nantinya
membutuhkan penggunaan laptop tersebut. Semoga nanti laptop AI terbaik ini bisa
menemani aktivitas anak saya di kampus impiannya. Aamiin.
Berikut spesifikasi lengkap laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA):
Main Spec. |
Zenbook S14 OLED (UX5406SA) |
CPU |
Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 1.8
GHz (12MB Cache, up to 4.8 GHz, 8 cores, 8 Threads) |
NPU |
Intel® AI Boost NPU up to 47 TOPs |
Operating System |
Windows 11 Home |
Memory |
32GB LPDDR5X |
Storage |
1TB PCIe® 4.0
NVMe™ M.2 SSD |
Display |
14", 3K
(2880 x 1800) OLED Touchscreen, 16:10, 120Hz, 500 nits, 100% DCI-P3,
DisplayHDR™ True Black 500, Pantone® Validated, TÜV Rheinland-certified,
stylus support |
Graphics |
Intel®
Arc™ Graphics |
Input/Output |
1x USB 3.2 Gen 2 Type-A (data speed up to
10Gbps), 2x Thunderbolt™ 4 with support for display / power delivery (data
speed up to 40Gbps), 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack |
Connectivity |
Wi-Fi 7(802.11be) (Tri-band)2*2 + Bluetooth® 5.4 Wireless Card |
Camera |
1080P FHD IR
Camera for Windows Hello |
Audio |
Smart Amp
Technology, harman/kardon certified built-in 4 speaker, Built-in array
microphone, Dolby Atmos |
Battery |
72WHrs, 2S2P, 4-cell Li-ion |
Dimension |
31.03 x 21.47 x 1.19 ~ 1.29 cm |
Weight |
1.2 Kg |
Color |
Zumaia Gray, Scandinavian
White |
Price |
Rp27.999.000 |
Warranty |
2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun
ASUS VIP Perfect Warranty |
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang diadakan oleh Travelerien.
Sumber data dan gambar: ITB, ASUS Indonesia, dan Travelerian.
0 comments