Dongeng dan Manfaatnya Bagi Tumbuh Kembang Anak

By Dewi Sulistiawaty - Desember 03, 2018

Drama Musikal Dongeng Pohon Impian
Siapa yang di waktu kecilnya sering dibacain dongeng? Saya ngacung dong! Walaupun yang mendongeng adalah nenek, bukan ibu. Yap, nenek punya banyak dongeng untuk diceritakan pada cucu-cucunya. Saya masih ingat beberapa dongeng yang diceritakan nenek, salah satunya mengenai batu yang menangis. Dongeng nenek membuat saya suka berimajinasi, terkadang mengkhayal menjadi putri, kadang menjadi kupu-lupu, hehe….

Baidewei, ternyata kegiatan mendongeng ini mempunyai banyak manfaat lho, terutama untuk tumbuh kembang anak. Sebenarnya saya sudah pernah mendengar bahwa mendongeng sangat bermanfaat bagi anak, namun pengetahuan saya mengenai kegiatan mendongeng ini menjadi bertambah saat menghadiri Launching Drama Musikal Pohon Impian yang diselenggarakan oleh NIVEA pada hari Rabu, 28 November 2018 di Foyer Ciputra Artpreneur, Ciputra World 1, Jakarta.

Manfaat mendongeng bagi tumbuh kembang anak
Saya sangat setuju ketika Mba Mona Ratuliu, seorang ibu, artis, dan juga MC pada acara hari itu mengatakan bahwa ibu merupakan figur yang paling berpengaruh di dalam keluarga. Melalui sentuhannya, ibu mampu membangun ikatan seluruh anggota keluarga, terutama anak. Nah, salah satu cara untuk meningkatkan ikatan antara ibu dan anak adalah melalui dongeng. Kegiatan yang rutin saya lakukan di saat Najwa kecil dulu.

Tahun lalu NIVEA sendiri sudah pernah menyelenggarakan kegiatan mendongeng melalui Kampanye #SentuhanIbu. Tahun ini NIVEA kembali menghadirkan Kampanye #SentuhanIbu, namun kali ini dalam bentuk visualisasi melalui dongeng drama musikal. Menurut saya kegiatan mendongeng ini memang perlu ditingkatkan lagi, karena sudah jarang anak-anak sekarang yang didongengkan oleh orangtuanya. Pun ada, mungkin masih ada yang belum mengerti bagaimana cara mendongeng yang baik, atau cerita seperti apa yang sepatutnya didongengkan pada anak-anak.

Di awal acara, Mr. Holger Welters, President Director PT. Beiersdorf Indonesia menyampaikan bahwa sangat mudah untuk mengatakan bonding antara ibu dan anak, namun pada kenyataan dalam prakteknya tidaklah mudah. Salah satu cara mudah untuk meningkatkan bonding antara ibu dan anak adalah melalui mendongeng. Karena dengan mendongeng terjadi komunikasi dan interaksi antara ibu dan anak. Kegiatan mendongeng juga dapat menyampaikan nilai-nilai luhur, seperti keberanian, kejujuran, percaya diri, dan lain sebagainya.

Mr. Holger
“Sambil mendongeng, ibu dapat memberikan kenyamanan, ketulusan, dan kasih sayang pada anak-anaknya. Hal ini sejalan dengan filosofi NIVEA sehingga terselenggaranya kampanye #SentuhanIbu. Melalui kampanye ini, NIVEA ingin mendorong para ibu untuk menjadikan kegiatan mendongeng sebagai kegiatan yang penting dan menarik,” ujar Mr. Holger.

Selain Mr. Holger, hadir juga pada acara ini Ibu Arum Nurhandayani, Brand Manager NIVEA Crème, PT. Beiersdorf Indonesia, Kak Seto Mulyadi, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, serta Kak Ariyo Zidni, Pendiri Komunitas Ayo Mendongeng Indonesia. Sepertinya semua sudah kenal dengan Kak Seto dong ya. Beliau yang wajahnya awet muda ini dulu sering tampil di layar televisi dalam acara mendongeng. Pernah mendengar lagu Si Komo Lewat? Yang bikin jalan jadi macet. Nah, itu lagu yang diciptakan oleh Kak Seto :)

Lalu bagaimana caranya menjalin hubungan atau bonding yang lebih mendalam lagi antara orangtua dan anak, dibantu dengan kampanye #SentuhanIbu dari NIVEA ini? Ibu Arum kemudian menjelaskan bahwa Peluncuran Drama Musikal Pohon Impian ini bertepatan dengan Hari Dongeng Nasional, yang jatuh tiap tanggal 28 November. Dengan Kampanye #SentuhanIbu, NIVEA ingin membawa arti pentingnya sentuhan ibu, salah satunya melalui mendongeng.

Ibu Arum
“Sentuhan Ibu lah yang mampu membedakan tumbuh kembang anak. Nantinya diharapkan dengan aktivitas dongeng ini, anak mampu berimajinasi dan memiliki akhir bahagianya sendiri. Tahun ini kita masih fokus dengan kegiatan mendongeng, namun kali ini skalanya lebih besar yaitu dengan dongeng drama musikal. Jika tahun lalu ibu bisa lebih dekat dengan anak melalui sentuhannya, maka kali ini ibu dan anak bisa bernyanyi bersama dengan cerita,” ungkap Ibu Arum.     

Manfaat dan Cara Mendongeng yang Menarik

Menurut Kak Seto manfaat mendongeng itu banyak. Pertama, dengan mendengarkan berbagai kata-kata yang disampaikan melalui dongeng, perkembangan bahasa anak akan menjadi lebih baik. Kedua, mendongeng dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi pada anak. Dengan mendongeng maka semuanya akan luluh dalam nuansa persahabatan. Apalagi dengan diberikannya cerita pilihan dan sentuhan yang dapat membuat anak merasa nyaman.

Selanjutnya yang ketiga, dengan berbagai hal yang didongengkan maka perkembangan kecerdasan dan wawasan pada anak menjadi lebih luas. Banyak pengetahuan baru yang didapatkan anak dari berbagai cerita dongeng yang disampaikan. Ini akan menambah wawasannya dan merangsang kreativitasnya. Melalui mendongeng, orangtua juga dapat menyampaikan nilai-nilai luhur tanpa menggurui. Dari dongeng bisa disampaikan mana yang baik dan mana yang buruk.

Kak Seto
“Nilai luhur seperti kejujuran, keberanian, sifat menolong, persahabatan, dan lain sebagainya, itu bisa ditanamkan melalui dongeng. Namun tentu saja semuanya harus didongengkan dengan cara yang baik. Jangan sampai mendongeng asal mendongeng saja, tak ada ekspresi wajah, intonasi suara yang datar, gerakan tubuh yang kaku. Mendongeng seperti ini tidak akan bermanfaat dan kurang menarik bagi anak-anak,” kata Kak Seto.

Jadi mendongeng yang baik dapat memperkaya kreativitas dan perkembangan imajinasi anak. Apalagi sekarang perlu pembentukan karakter yang baik pada anak. Serta perlu diketahui bahwa seluruh anak di dunia, pasti sangat suka dongeng. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun hingga saat ini masih suka mendengarkan cerita-cerita dongeng. Iya kan, ngaku deh! :D

Namun bagaimana dengan zaman teknologi saat ini? Dimana anak-anak lebih suka menonton di YouTube daripada mendengarkan dongeng dari orangtuanya? Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua zaman now. Menurut Kak Seto menjadi orangtua zaman now harus lebih kreatif dan sabar. Untuk itulah Kak Seto melalui LPAI sangat mendukung Kampanye #SentuhanIbu dalam rangka meningkatkan peran ibu untuk kembali mendongeng bagi putra putrinya.

Oya, Kak Seto juga mengungkapkan bahwa dengan mengajak anak untuk menonton dongeng drama musikal dapat membuatnya untuk belajar bersosialisasi, memperkaya imajinasinya, serta kisah dongeng tersebut bisa diceritakan kembali di rumah. Dengan begitu orangtua dan anak akan berkomunikasi lagi melalui cerita dongeng yang telah mereka tonton.

Nah, kalau sosok Kak Ariyo sudah tak asing lagi bagi saya, karena sering berjumpa dalam beberapa event atau talkshow bertemakan parenting. Menurut Kak Ariyo semua orang itu bisa mendongeng lho! Memang ada beberapa orangtua yang menganggap bahwa mendongeng itu sulit. Untuk itulah Kak Ariyo bersama Komunitas Ayo Mendongeng Indonesia melakukan gerakan Ayo Mendongeng dengan tujuan kembali menghadirkan kegiatan mendongeng di ruang keluarga, sekolah, dan juga komunitas, agar tidak banyak anak-anak yang kehilangan masa-masa indah dekat dengan orangtuanya melalui dongeng.  
Kak Ariyo
“Dengan Kampanye #SentuhanIbu melalui kegiatan mendongeng, saya jadi merasa punya teman dan tidak berjalan sendirian. Kita memang butuh corporate, individu, dan lembaga yang peduli untuk sesuatu yang sederhana seperti mendongeng yang terkadang diabaikan ini. Kita butuh banyak support untuk mengembalikan orangtua untuk berpikir lebih sederhana, yang melibatkan cerita yang indah, dengan sedikit sentuhan. Namun ini dampaknya sangat luar biasa bagi anak serta keluarga,” jelas Kak Ariyo.

Satu kalimat dari Kak Ariyo yang membekas dipikiran saya, yaitu jangan mencari waktu luang tapi benar-benar meluangkan waktu untuk mendongeng bagi anak. Dua hal yang penting untuk orangtua zaman now yang sangat sibuk dengan pekerjaannya adalah luangkan waktu untuk anak, serta harus percaya diri saat mendongeng. Berikut beberapa cara mendongeng yang baik menurut Kak Ariyo. Pertama, pilih cerita yang orangtua suka. Karena jika orangtua suka dengan cerita tersebut, pasti saat menyampaikan ceritanya pada anak akan lebih menyenangkan.

Selalu berusaha untuk membaca dulu isi cerita. Dari situ orangtua akan tahu bahwa cerita tersebut sesuai atau tidak dengan usia anak. Dengan membaca lebih dulu, orangtua akan lebih mudah dan lancar saat menceritakannya pada anak. Orangtua juga tahu di bagian mana memainkan suara dan mengeluarkan ekspresi wajah yang sesuai dengan isi cerita. Kata Kak Ariyo lagi, agar bisa membacakan atau menyampaikan dongeng dengan baik, caranya adalah dengan sering mencoba. Biasakan mendongeng dengan memainkan suara, menunjukkan ekspresi wajah, dan gerakan tubuh secara sederhana. Ketiga ini merupakan faktor penting dalam mendongeng yang baik dan menarik.

Kegiatan ini ditutup dengan prosesi Launching Drama Musikal Dongeng Pohon Impian yang diresmikan oleh Mr. Holger. Jadi pertunjukan drama musikal ini akan diselenggarakan pada hari Sabtu, tgl 22 Desember 2018 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Ada 2 jadwal pertunjukan yang bisa dipilih, yaitu pada pkl 14.00 wib dan pkl 19.00 wib. Untuk tiketnya sendiri sudah bisa dibeli di Lazada dengan harga 150 ribu rupiah untuk Kelas Angan, 200 ribu rupiah untuk Kelas Imaji, dan 300 riubu rupiah untuk Kelas Pohon Impian.

Mr. Holger meresmikan peluncuran Drama Musikal
Dongeng Pohon Impian
Dongeng Pohon Impian sendiri mengisahkan cerita tentang seorang anak bernama Imaji. Di kampung Imaji terdapat sebuah Pohon Impian. Imaji suka mengekstrak daun-daun dari Pohon Impian untuk dijadikan bahan jamu impian. Dalam imajinasi anak kecil ini, Pohon Impian mampu memberikan mimpi-mimpi indah bagi pelanggannya. Lalu ada Angan yang merupakan anak dari Pohon Impian. Imaji dan Angan nantinya akan berpetualang. Terus ada juga tokoh bernama Tuan Pongah, Angin, Tara, dan Kimo. Wah, sepertinya drama musikal ini bakal menarik dan sarat dengan pesan moralnya nih. Mesti nonton bareng anak dan keluarga untuk mengetahui cerita selanjutnya :)    

Foto bersama


Foto-foto: Pribadi 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments