Kenali Osteoarthritis dan Cara Pengobatannya

By Dewi Sulistiawaty - Desember 27, 2020

Apa itu osteoarthritis? Osteoarthritis berasal dari kata osteo yang berarti tulang, dan arthritis yang berarti peradangan pada persendian. Secara umum osteoarthritis bisa diartikan sebagai penyakit sendi yang diakibatkan karena jaringan yang fleksibel (jaringan pelindung/ bantalan) pada ujung tulang (tulang rawan) mengalami keausan.

Osteoarthritis sering juga disingkat dengan OA, dan dalam bahasa awam disebut pengapuran tulang. Oya, pengapuran tulang berbeda dengan pengeroposan tulang. Pengeroposan tulang disebut juga dengan osteoporosis, yaitu berkurangnya kepadatan tulang dan hilangnya kandungan kalsium dalam tulang. Walau umumnya banyak dialami oleh wanita dengan usia menopause, namun pengeroposan tulang bisa terjadi di segala usia


Sedangkan pada osteoarthritis yang mengalami kerusakan adalah tulang rawan. Tulang rawan ini berbentuk jaringan ikat padat, kenyal, licin, dan elastis, yang biasanya menyelubungi ujung tulang pada persendian. Tulang rawan berfungsi untuk melindungi tulang dari gesekan saat terjadi pergerakan.

Bagaimana kalau tulang rawan ini rusak? Bisa dibayangkan betapa nyerinya persendian saat ujung tulang saling bertabrakan ketika terjadi pergerakan. Biasanya jika sudah terjadi peradangan, bantalan pelindung ini akan terus menipis seiring waktu.
   
Diduga salah satu penyebab osteoarthritis adalah karena faktor usia. Hampir sama dengan pengeroposan tulang yang banyak dialami oleh wanita, osteoarthritis pun kebanyakan dialami oleh wanita, dan biasanya wanita lanjut usia. Namun begitu masih ada kemungkinan kalau osteoarthritis juga bisa dialami oleh pria. Hingga sekarang penelitian mengenai hal ini masih terus dilakukan oleh para ahli.

Faktor-faktor penyebab terjadinya osteoarthritis.

- Usia.
Usia merupakan faktor paling besar yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami osteoarthritis. Seiring bertambahnya usia, maka kemungkinan mengalami osteoarthritis akan semakin besar. Biasanya ini terjadi pada usia di atas 50 tahun.

- Jenis kelamin.
Umumnya osteoarthritis lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria.

- Obesitas.
Berat badan yang berlebihan membuat kerja otot, tulang, dan sendi menjadi bertambah berat. Ini dapat menyebabkan risiko terjadinya osteoarthritis.

- Cedera sendi.
Jika pernah terjadi cedera pada sendi, misalnya karena terjatuh, cedera olahraga, kecelakaan, atau pernah di operasi, maka ada kemungkinan berisiko mengalami osteoarthritis.

- Keturunan.
Ternyata osteoarthritis juga bisa terjadi karena faktor keturunan. Seseorang bisa mengalami osteoarthritis karena faktor genetika yang diturunkan padanya.

- Pekerjaan.
Aktivitas fisik secara terus menerus dengan gerakan berulang-ulang, yang membuat sendi mendapat tekanan secara berlebihan bisa menyebabkan seseorang berisiko mengalami osteoarthritis.

- Cacat tulang.
Cacat yang terjadi pada tulang rawan atau pembentukan sendi.

- Menderita jenis arthritis lainnya.
Jika seseorang menderita penyakit arthritis lainnya, seperti rheumatoid arthritis, maka ada kemungkinan dapat memicu terjadinya osteoarthritis.


Gejala-gejala osteoarthritis

Setelah membaca beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang berisiko mengalami osteoarthritis, maka pasti pada bertanya-tanya, apa saja gejala yang menyertainya. Sehingga jika mengalami gejala tersebut, penderita bisa segera mengobatinya atau paling tidak mencegah agar penyakitnya tidak semakin parah. Berikut gejala osteoarthritis.

- Nyeri pada sendi.
- Kelenturan pada sendi terasa mulai menurun.
- Ada sensasi seperti suara sendi yang bergesek ketika digerakkan.
- Otot seperti melemah, dan massa otot yang terasa semakin berkurang.

Gejala yang terjadi bisa hilang timbul atau bahkan berketerusan, tergantung dengan aktivitas yang dilakukan. Osteoarthritis biasanya paling sering terjadi pada tangan, lutut, tulang punggung, dan pinggul. Namun bisa juga terjadi pada sendi-sendi lainnya. Jika sudah mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera berobat ke dokter spesialis ortopedi ya. Berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala osteoarthritis.

Cara mencegah osteoarthritis

Rutin berolahraga. Olahraga dapat membantu menguatkan tulang, otot, dan sendi.

- Menjaga berat badan. Usahakan agar tubuh tidak mengalami obesitas. Lebih baik lagi jika berat badan selalu berada pada posisi yang ideal. Mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang dapat membantu menjaga berat badan normal. 

- Pastikan sering meregangkan otot tubuh. Membiarkan tubuh berada dalam posisi yang sama dalam jangka waktu yang lama, dapat membuat otot dan sendi kaku. Jagalah postur tubuh, baik saat duduk maupun saat berdiri.

- Jika sudah mengalami osteoarthritis, rasa sakit dapat dikurangi dengan menggunakan alat bantu khusus saat berdiri atau berjalan. Rasa sakit juga bisa dikurangi dengan mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pereda rasa sakit.

Osteoarthritis sebenarnya termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Biasanya dokter hanya memberikan obat dan penanganan lainnya untuk mengurangi gejala dan rasa sakitnya. Ini agar penderita dapat terus menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Gejala osteoarthritis biasanya akan bertambah parah seiring berjalannya waktu, dan jika dibiarkan begitu saja.

Tingkat keparahan osteoarthritis mulai dari tahap minor (stadium 1), tahap ringan (stadium 2), tahap sedang (stadium sedang), hingga tahap parah (stadium 4). Masing-masing stadium tentu memiliki penanganan yang berbeda. Misalnya untuk stadium 1, biasanya setelah dilakukan beberapa tes, dokter akan merekomendasikan latihan fisik rutin dan diberi suplemen.

Untuk stadium 2 dengan tingkat osteoarthritis yang ringan, biasanya dokter akan menyarankan penggunaan bantalan lutut khusus, sisipan sepatu, serta obat antinyeri NSAID. Pada stadium 3 dimana tulang rawan sudah mulai mengalami kerusakan, dokter akan mengganti obat dengan kodein atau oxycodone, latihan fisik, dan pola hidup sehat. Jika diperlukan, dokter akan menyuntikkan asam hialuronat intra-artikular (viscosupplement) pada penderita.

Bagaimana jika sudah masuk pada osteoarthritis tahap parah, stadium 4? Cara penanganan satu-satunya yang bisa ditempuh adalah dengan operasi penataan tulang (osteotomi). Pengobatan osteoarthritis dengan cara operasi lutut ini perlu dilakukan karena penderita sudah merasakan sakit yang luar biasa saat menggerakkan sendinya.

Sudah bisa dipastikan jika tidak dilakukan pengobatan osteoarthritis dengan cara operasi lutut, penderita tidak akan dapat menjalani aktivitas apapun, bahkan untuk sekedar menggerakkan anggota tubuhnya. Seperti kalimat klise yang selalu disampaikan oleh banyak tenaga medis dan juga media kesehatan, bahwa ‘mencegah itu lebih baik dari pada mengobati’. Maka sebaiknya jagalah kesehatan tubuh sedini mungkin ya. Semoga tulisan ini dapat membantu pembaca semua :)    

  • Share:

You Might Also Like

0 comments