Film Koboy Kampus, Ajak Penonton Bernostalgia ke Tahun 90-an
By Dewi Sulistiawaty - Juli 29, 2019
Apa yang
melintas dibenakmu saat mendengar atau membaca sebuah film berjudul Koboy Kampus?
Anak kampus yang suka sembrono dan suka mengabaikan segala risiko? Atau anak
kampus dengan tampilan maskulin nan gagah berani menghadang segala bahaya? Hmm,
yang kebayang jadinya film-film cowboy
ala barat sana ya :D
Koki-koki Cilik 2, Film yang Menghibur dan Mendidik
By Dewi Sulistiawaty - Juni 23, 2019
Biasanya
saat liburan tiba, kita mengisi waktu dengan jalan-jalan atau menyalurkan hobi.
Nah, siapa yang hobinya memasak? Pernah ikut Cooking Camp? Ceritanya ada beberapa
anak jebolan dari Cooking Camp yang ingin mengadakan acara reunian di Cooking
Camp, tempat mereka dulu mengasah hobi memasaknya. Mereka adalah para koki
cilik, yaitu Melly (diperankan oleh Alifa Lubis), Bima (diperankan oleh Farraz
Fatik), Alva (diperankan oleh Ali Fikri), Kevin (diperankan oleh Marcello), Key
(diperankan oleh Romaria, dan Niki (diperankan oleh Clarice Cutie).
![]() |
Apakah kamu penggemar film
Marvel? Jika iya, pasti sudah tahu dong film bioskop terbaru, atau bahkan sudah tahu bocoran
mengenai film Marvel terbaru yang akan dirilis tahun depan. Baidewei sebenarnya
bukan itu sih yang menjadi pertanyaannya. Pertanyaannya, apakah film Marvel
akan semenarik dan sehebat ketika masih ada Stan Lee?
Film 3 Dara 2, Cerita 3 Pria yang Jadi Bapak Rumah Tangga
By Dewi Sulistiawaty - Oktober 29, 2018
![]() |
Film 3 Dara 2 (Credit by MNC Pictures) |
Bagi saya nonton film di bioskop
itu enaknya bareng keluarga atau teman, biar lebih rame dan seru. Apalagi kalau
mesti menunggu hingga jam tayang filmnya di mulai. Males banget kalau mesti
nunggu sendirian, hehe…. Ini sih saya ya :D
Aku butuh piknik! Benar-benar
butuh piknik. Kerjaan yang menumpuk, jalan ke lapangan, begadang semalaman,
membuatku mulai lelah dan kehilangan konsentrasi. Namun untuk bisa piknik ke
tempat yang asyik, aku harus jalan lagi keluar rumah, duh ini juga aku malas.
Pengennya istirahat aja di rumah, leha-leha, sambil menikmati hari. Sesekali
nggak apa-apa dong! Nikmati waktu santai, mengistirahatkan raga dan juga
pikiran.
Genflix Kenalkan Pemenang Naskah Web Series dan Fitur Terbarunya
By Dewi Sulistiawaty - November 21, 2016
Genflix merupakan sebuah layanan
streaming film yang hadir menemani masyarakat Indonesia beberapa tahun
belakangan ini. Sebagai layanan streaming asli buatan anak bangsa, hampir semua
tayangan yang ada di Genflix sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia. Agar bisa terus memuaskan pelanggannya, Genflix terus berinovasi dengan mengembangkan
berbagai fitur baru.
Nah, inovasi terbaru yang
diluncurkan oleh Genflix adalah Fitur ‘Referral’. Dengan adanya tambahan fitur
ini, maka pengguna layanan Genflix dapat merekomendasikan Genflix ke teman dan
saudara mereka. Yang namanya referral, pastilah penguna yang telah
merekomendasikan akan mendapatkan sejumlah insentif, yaitu berupa bonus sebesar
10.000 rupiah, dan 29.000 rupiah untuk yang merekomendasikan dalam bentuk
Genflix Credit. Ini membuat Genflix merupakan layanan streaming pertama,
sebagai layanan OTT (Over The Top) di Indonensia, yang membuat metode referral
untuk para penggunanya.
Usai meluncurkan buku karyanya
yang berjudul Dua Kodi Kartika pada tahun 2015, Rendy Saputra, seorang CEO di
Keke Busana mempunyai ide untuk mengabadikan kisah dalam buku tersebut dalam bentuk
film dokumenter. Dengan menjadi Executive
Producer di Inspira Pictures, sebuah Production House yang berada di bawah
naungan Keke Busana, Rendy pun mulai menggarap film ini.
Film yang berdurasi kurang lebih
60 menit ini, digarap selama 3 bulan bersama dengan sutradara muda documentarian Ali Eunoia. Sama seperti
bukunya, film ini menceritakan perjalanan hidup seorang Ika Kartika atau yang
akrab disapa Bunda Tika, owner Keke
Busana dalam menjalankan usahanya hingga bisa sukses seperti saat ini.
"Mimpi dan cita-cita itu layak diperjuangkan oleh siapa saja, bahkan dari sudut pulau terkecil di Indonesia... "
Si kecil Jani Lasa terlahir di Pesisir Nongsa, Pulau Batam, yang merupakan sebuah pulau terpencil di Indonesia. Hidup dalam keluarga yang serba kekurangan, tidak menyurutkan semangat Jani untuk terus bersekolah, walaupun ia tidak memiliki sepasang sepatu seperti teman-temannya yang lain.
Ketika masih kanak-kanak, ayahku pernah mengatakan bahwa kereta-kereta ini
akan membawa aku terbang ke negeri-negeri jauh. Aku dan dua kakakku sering
berlomba, berpacu dengan kereta yang lewat di depan rumah kami. Namun gerbong-gerbong
kereta tersebut sempat meninggalkanku jauh, ketika aku jatuh dan mengalami
gegar otak. Sakit di kepalaku membuatku gagal untuk melanjutkan kuliah.
Hingga suatu hari ayah berkata padaku, “Jadilah Ibnu Batutah untuk ayah,
seorang muslim penjelajah yang menjadi rujukan dunia. Kehebatannya mampu
melampui sejumlah penjelajah Eropa, seperti Christopher Columbus, Vasco da
Gamma, dan Magellan. Dia menempuh perjalanan 120 ribu mil membelah lautan,
tanpa bantuan mobil, kapal laut atau pesawat terbang.”
Mataku pun mulai terbuka. Aku mulai berkeliling dan menyaksikan berbagai
ritual kehidupan manusia yang berbeda. Menapaki bumi untuk mentafakuri
ayat-ayat Allah. Mendekatkanku pada kebesaran Allah yang menciptakan bumi
beserta isinya. Melakukan berbagai pekerjaan halal, untuk memperpanjang langkah-langkah
kakiku. Mulai dari selembar surat, hingga akhirnya ku kirimkan
tulisan-tulisanku ke berbagai media. Kutemukan peran kecilku dalam berbagi ilmu
dan pengalaman bagi mereka yang membutuhkan. Hingga kemudian aku mendapatkan kabar
dari tanah air, yang membuatku harus kembali. Ayah jatuh sakit.
Waku Waku Japan akan Tayangkan Film OSHIN yang Fenomenal
By Dewi Sulistiawaty - Februari 19, 2016
Ada yang masih ingat dengan Film
OSHIN? Film ini sempat menjadi film yang fenomenal di masa itu. Film yang ditayangkan
secara serial di stasiun televisi milik pemerintah ini, menjadi tontonan wajib
bagi masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-anak pada waktu itu.
Film Negeri Van Oranje
menceritakan kisah 5 orang mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan S2
nya di Belanda. Geri (Chicco Jerikho), Wicak (Abimana Aryasatya), Banjar
(Arifin Putra), Daus (Ge pamungkas) dan Lintang (Tatjana Saphira) bertemu
secara tidak sengaja di sebuah stasiun kereta di Belanda.