Sehari Menemani Rislah Pasien Shelter Sehati ke Sea World Ancol

By Dewi Sulistiawaty - Maret 27, 2024

Rislah Pasien Shelter Sehati Ramadan 2024

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya, seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya”

- (HR.Bukhari) -

Hampir semua manusia yang hidup di dunia ini diberi ujian berupa sakit, baik yang ringan ataupun berat. Sakit yang kemudian dapat menghambat seluruh aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari. Namun jangan sampai sakit yang datang menghampiri membuat iman kita lemah, hingga sampai berkeluh kesah dan menyesali mengapa hal tersebut terjadi pada diri kita.

Hendaklah kita selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Allah ciptakan sakit agar manusia dapat merasakan nikmatnya sehat, dapat makan dengan enak, beraktivitas, serta beribadah dengan baik. Jika Allah berkehendak, tak ada satu pun kekuatan yang dapat menghalanginya. Insya Allah, sakit yang dialami dapat mensucikan dosa, menutupi kesalahan, dan mengangkat derajat kita. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin….

Namun begitu, saat melalui ujian sakit tersebut, sangat dianjurkan bagi kita untuk selalu semangat dan berikhtiar semaksimal mungkin agar bisa sembuh. Tentunya usaha ini juga diiringi dengan doa untuk memohon kesembuhan dan kesehatan kepada Allah, Sang Maha Penyembuh. Jika semuanya telah kita lakukan, maka untuk hasilnya mari kita pasrahkan pada ketentuan-Nya. Sebaiknya, tanamkan juga dalam diri kita bahwa semua milik Allah akan kembali kepada Allah.


Shelter Sehati Dompet Dhuafa      

Shelter Sehati Dompet Dhuafa
Shelter Sehati Dompet Dhuafa

Ujian sakit inilah yang juga dialami oleh sahabat pasien yang tinggal di Shelter Sehati yang ada di Jl. Johar Baru II, Jakarta Pusat. Saat saya bertemu dengan beberapa di antara sahabat pasien tersebut, tak nampak raut sedih ataupun murung dari wajah mereka. Semua pasien yang ada di Shelter Sehati sedang berikhtiar dengan melakukan pengobatan, walaupun mereka harus menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer dari tempat tinggal mereka.

Fyi, Shelter Sehati merupakan rumah singgah yang didirikan oleh Dompet Dhuafa bagi pasien dan keluarga pasien kurang mampu, yang mendapat rujukan untuk berobat ke RSCM dan RS Dharmais, yang menjadi rumah sakit rujukan tingkat nasional. Tak heran jika pasien yang datang berobat pun berasal dari berbagai daerah di tanah air.

Namun sayangnya, tak sedikit dari mereka yang datang berobat tersebut yang kebingungan mencari rumah kontrakan untuk tempat tinggal. Mereka tidak mungkin bolak balik dari rumah sakit ke rumah mereka yang cukup jauh, karena itu akan memakan biaya yang cukup besar. Untuk itu, mereka harus mencari penginapan sementara, karena pasien harus menjalani pengobatan dan butuh observasi menunggu tindakan medis selanjutnya yang memakan waktu cukup lama. Pasien pun tak mungkin datang sendiri. Tentunya ada keluarga juga yang menemani dan mendampingi pasien selama masa pengobatan.

Pasien dan keluarga pasien tidak saja kesulitan mencari kontrakan yang dekat dengan rumah sakit, namun juga mengalami kendala dalam hal biaya yang harus dikeluarkan untuk mengontrak rumah, belum lagi biaya untuk makan sehari-hari. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi Dompet Dhuafa untuk menghadirkan Shelter Sehati, dengan harapan dapat meringankan beban pasien dhuafa dan keluarganya.

Tak hanya memberikan penginapan sementara, serta makan atau kebutuhan pokok pasien secara gratis, Shelter Sehati juga memberikan bimbingan keagamaan agar pasien dapat lebih sabar dan ikhlas dalam menerima ujian dari Allah, serta penyuluhan hidup sehat, serta pelatihan dan keterampilan sederhana melalui beragam kegiatan yang dihadirkan di Shelter Sehati.

Beberapa pasien yang saya temui mengaku sangat senang dan nyaman tinggal di Shelter Sehati. Mereka bersyukur dengan adanya Shelter Sehati mereka dapat terbantu, dan bahkan diberikan pelayanan yang baik, termasuk beragam kegiatan yang dapat mereka ikuti untuk mengisi waktu luang selama menjalani masa pengobatan.

Antar pasien pun nampak saling memberikan dukungan dan semangat. Walaupun mereka harus meninggalkan keluarga dan hidup jauh dari rumah, namun mereka merasakan kebersamaan dan kehangatan dari pasien lainnya, yang kemudian mereka anggap sebagai keluarga sendiri. Salah satu pasien bahkan mengatakan, walaupun mereka akhirnya kembali ke rumah masing-masing, dan tidak tinggal seatap lagi di Shelter Sehati, namun komunikasi dan tali silaturrahmi di antara mereka tetap terjalin dengan baik. Masya Allah 😊

Oiya, pasien di Shelter Sehati beragam, mulai dari yang berusia balita, remaja, hingga lansia. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti yang terdekat di Karawang, Kendal, Padang, bahkan dari Aceh dan Kalimantan. Saat itu ada sekitar 45 orang yang tinggal Shelter Sehati, dimana sebagiannya merupakan pasien. Ada seorang ibu asal Kalimantan yang datang bersama anaknya yang masih berusia 9 bulan, yang didiagnosa mengalami jantung bocor, remaja asal Padang berusia 23 tahun yang mengalami penyakit langka, hingga seorang pensiunan guru yang didiagnosa mengalami gangguan trombosit.

Untuk bisa tinggal di Shelter Sehati sangatlah mudah. Yang paling utama tentunya pasien harus memiliki surat rujukan dari rumah sakit daerah ke rumah sakit yang menjadi rujukannya, memiliki riwayat medis, dan ada jeda waktu yang cukup panjang untuk tahapan pengobatan berikutnya. Lalu, jangan lupa untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu, mengingat Shelter Sehati memiliki kuota kamar yang terbatas. Selama memenuhi syarat dan kuota kamar tersedia, Shelter Sehati tidak pernah menolak pasien yang ingin tinggal di sana. 

  

Rislah Pasien Shelter Sehati   

Rislah Pasien Shelter Sehati ke Sea World Ancol
Rislah Pasien Shelter Sehati ke Sea World Anco

Rislah Pasien Shelter Sehati merupakan rangkaian dari program Ramadan Ceria yang rutin dilaksanakan Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa setiap bulan Ramadan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keceriaan dan kegembiraan pada pasien dan keluarga pasien, serta untuk mengurangi kepenatan yang dirasakan pasien dan keluarganya selama menjalani proses pengobatan.

“Kita ingin berbagi keceriaan pada pasien dan keluarga pasien, karena setiap hari, setiap waktu, mereka datang ke rumah sakit, kembali ke shelter, lalu menunggu jadwal mereka untuk melakukan kemoterapi atau operasi. Sehingga kita melihat, ini menjadi titik jenuh yang dirasakan oleh pasien dan keluarganya. Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi yang memiliki nilai welas asih, ingin menghilangkan kebosanan dan mengobati kepenatan mereka dengan mengadakan kegiatan rislah ini,” ungkap Bapak H. Ahmad Shonhaji selaku Direktur Layanan Sosial, Dakwah, dan Budaya Dompet Dhuafa, yang juga ikut dalam kegiatan Rislah Pasien Shelter Sehati.

Di Ramadan 1445 Hijriah tahun 2024 ini, kegiatan Rislah Pasien Shelter Sehati dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2024, dengan mengajak pasien dan keluarga pasien jalan-jalan ke Sea World Ancol. Semua nampak senang dan antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Saking semangat dan tak sabar ingin segera tiba di Sea World, waktu keberangkatan yang awalnya dijadwalkan pkl.10.30 WIB, dipercepat menjadi pkl.10.00 WIB, hehehe….

Setibanya di Sea World, rombongan kami pun terpecah. Masing-masing mulai berkeliling, dan melihat berbagai aneka biota laut yang ada di sana. Dari Sea World, kegiatan Rislah Pasien Shelter Sehati kemudian dilanjutkan ke pantai Ancol. Di pantai tersebut, sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba, pasien dan keluarga pasien dapat menikmati hangatnya udara sore, dan ombak pantai Ancol yang ada di hadapan mereka. Anak-anak, yang sebagiannya merupakan pasien di Shelter Sehati pun turut menikmati suasana pantai dengan bermain pasir.

Rislah Pasien Shelter Sehati di pantai Ancol

Mendekati waktu magrib dan berbuka puasa, semua berkumpul untuk melakukan dzikir bersama, serta mendengarkan tausiyah yang diberikan oleh Bapak H. Ahmad Shonhaji atau yang akrab disapa Ustadz Haji. Hingga akhirnya terdengar tabuhan bedug dan suara adzan magrib berkumandang. Kami pun berbuka puasa bersama. Kebersamaan ini ditutup dengan menunaikan ibadah sholat magrib, hingga akhirnya kembali ke bus untuk pulang ke Shelter Sehati.

Rislah Pasien Shelter Sehati di pantai Ancol

Semoga Rislah Pasien Shelter Sehati ini bermanfaat bagi pasien dan keluarga ya, rasa penat dan bosan bisa terhapuskan, serta dapat meningkatkan keimanan dan memperkuat rasa persaudaraan. Semoga semua pasien di Shelter Sehati selalu kuat dan tetap bersemangat dalam berikhtiar untuk kesembuhannya. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin…..

Perjalanan ini juga mengajarkan saya untuk lebih bersyukur lagi atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Jangan pernah menyerah dan berputus asa saat diberi ujian hidup. Yang penting adalah terus berikhtiar, berdoa dan berserah diri pada-Nya, serta keyakinan bahwa akan ada hikmah dibalik semua kejadian. 


  • Share:

You Might Also Like

0 comments