Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membangun Rumah

By Dewi Sulistiawaty - Februari 26, 2021

 

Saint-Gobain MCSC

Kita tahu, kalau rumah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan setiap orang. Tak hanya menjadi tempat berlindung dari segala macam cuaca dan hewan, rumah mestinya juga menjadi tempat tinggal yang nyaman dan tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

Saat ini dalam membangun sebuah rumah atau bangunan tidak bisa asal bangun begitu saja, yang asal ada atap dan dindingnya saja. Banyak hal yang mesti diperhatikan dan dipertimbangkan agar bangunan bisa berdiri dengan aman, kokoh, serta penghuninya bisa tinggal di dalamnya dengan tenang dan nyaman. Apa saja itu. Yuk, dilanjutkan membacanya ya 😊

 

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Dalam Membangun Rumah atau Gedung

F Budget

Budget tentu saja harus menjadi perhatian utama dalam membangun setiap rumah atau bangunan. Tanpa budget, bagaimana caranya bisa membangun rumah? Anggaplah kamu mempunyai saudara seorang pekerja bangunan atau tukang bangunan, dan memiliki sebidang tanah warisan dari orangtua, tapi kamu tetap saja membutuh dana yang cukup untuk membeli bahan materialnya.

Berikut sedikit tips jika kamu berencana membangun sebuah rumah, namun kamu memiliki budget yang terbatas. Kamu bisa menyicil membeli bahan material, misalnya membeli batu batanya dulu, atau pasir dan semen dulu. Karena umumnya material bangunan merupakan benda yang tidak akan mudah busuk, jadi aman untuk disimpan dalam waktu yang lama. Namun jika kamu tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyimpan material tersebut, langkah lain yang bisa kamu lakukan tentu saja dengan menabung 😊

 

F Lokasi

Hal ini bisa kamu lewatkan jika kamu sudah memiliki sebidang tanah untuk dibangun, misalnya tanah warisan. Yang perlu kamu perhatikan di sini adalah apakah lokasi yang menjadi tempat kamu membangun rawan banjir atau tidak. Karena kalau iya, maka sebaiknya kamu membangun lantai rumah yang lebih tinggi untuk mengantisipasi jika terjadi banjir.

Bagi yang belum, sebaiknya perhatikan apakah lokasi yang dipilih rawan banjir, aman, memiliki sertifikat yang lengkap dan tidak sedang dalam sengketa, serta kalau bisa pilihlah lokasi yang strategis untuk memudahkan aksesmu kemana-mana, baik ke moda transportasi maupun fasilitas umum.

 

F Izin Mendirikan Bangungan (IMB)

Jika sudah mendapatkan lokasi yang bagus dan strategis, sebaiknya pastikan lagi apakah lokasi yang akan kamu bangun mendapatkan izin untuk mendirikan bangunan. Mengingat pemerintah sudah memetakan tata letak bangunan di setiap daerah, dan lokasi mana saja yang diperbolehkan untuk mendirikan bangunan. Jangan sampai kamu sudah capek-capek mendirikan bangunan, akhirnya dibongkar karena tidak memiliki IMB.


F Pekerja Bangunan

Sudah memiliki budget yang cukup, lokasi yang strategis dan juga IMB, maka yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah siapa yang akan membangun. Jangan sampai salah memilih tukang bangunan yang kerjanya asal, kurang rapi, kurang giat, dan tidak jujur.

Ada baiknya untuk mempercayakan pembangunan rumah pada tukang bangunan atau pemborong yang sudah menjadi langganan di keluarga, dipercaya turun temurun, atau rekomendasi dari tetangga dan teman. Itu pun dianjurkan untuk selalu mengontrol pekerjaan yang dilakukan setiap hari, apakah sudah sesuai dengan keinginan. Bayarkan upah atau gaji setelah pekerjaan dilakukan, dan bukan sebelumnya ya! Baik itu upah harian, mingguan, atau bulanan.

 

F Desain Bangunan

Ingin membangun rumah atau bangunan sederhana maupun mewah, tentu saja perlu mempersiapkan desain bangunannya seperti apa. Berapa ruangan yang akan dibuat, letak dapur, kamar, kamar mandi, ukurannya berapa, jendela, pintu, tinggi atap, teras, dan lain sebagainya.

Akan lebih baik lagi jika bisa menggunakan jasa arsitek. Mengapa? Karena selain para arsitek memang ahli dan terampil di bidang ini, kita juga dapat mendiskusikan bangunan seperti apa yang kita inginkan, yang nantinya akan dibantu untuk direalisasikan oleh arsitek. Arsitek juga dapat memberikan rekomendasi desain seperti apa yang baik sehingga penataan ruangan menjadi lebih efisien.

Selain itu arsitek juga dapat membantu kita dalam menyusun budget secara lebih rinci, membantu memantau dan mengawasi jalannya pembangunan, serta membantu memilihkan material bangunan yang tepat dan berkualitas. Apalagi di masa pandemi ini, tentu saja desain rumah yang tepat dan baik akan sangat membantu penghuninya dalam menjalankan aktivitas dan menjadi lebih produktif selama di rumah saja.

Bahkan saat ini banyak arsitek yang sudah sangat peduli dengan lingkungan, dan mendesain sebuah bangunan dengan konsep green building atau bangunan yang ramah lingkungan. Tidak saja ramah terhadap lingkungan, bangunan juga didesain dengan baik untuk kesehatan para penghuninya.

 

F Material Bangunan

Nah, material menjadi bagian paling penting dalam mendirikan bangunan. Salah memilih material, bisa-bisa bangunan tidak akan dapat bertahan lama, dan bahkan dapat menganggu kesehatan. Sebaiknya cermat dalam memilih setiap material bangunan yang akan digunakan dalam membangun rumah atau gedung.

Agar lebih menghemat waktu pengerjaan, kamu bisa menggunakan semen instan atau mortar dalam membangun, karena penggunaannya yang lebih mudah dan praktis. Semen instan yang banyak direkomendasikan oleh para arsitek karena kualitasnya adalah produk dari PT. Cipta Mortar Utama (MU-Weber) yang menjadi bagian dari Saint-Gobain Group.

Selain memiliki daya rekat yang tinggi, MU-Weber juga tersedia dalam berbagai varian, yang tiap variannya terdiri dari formula adukan tersendiri, sesuai dengan kebutuhan teknis aplikasinya. Sehingga bangunan menjadi lebih kokoh dan tahan lama. Karena produk MU-Weber merupakan semen instan yang sudah premix, membuatnya minim debu, sehingga para pekerja dapat terhindar dari paparan debu yang dapat mengganggu kesehatan.


Multi Comfort Student Contest (MCSC)

Saint-Gobain MCSC
Saint-Gobain - Multi Comfort Student Contest

Apa itu Multi Comfort Student Contest? Dan apa hubungannya dengan membangun rumah atau gedung? Ada hubungannya kok, karena kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara penyedia produk konstruksi dan arsitek. Hmm, apa itu? Yuk, dilanjutkan bacanya 😊

Yup! Kegiatan ini ada hubungannya antara Saint-Gobain dengan para arsitek muda Indonesia. Fyi, Saint-Gobain adalah perusahaan multinasional asal Perancis yang bergerak di bidang produk konstruksi, dan telah berdiri lebih dari 350 tahun. Di Indonesia Saint-Gobain hadir dengan mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan material, serta solusi untuk sektor konstruksi, mobilitas, kesehatan, dan aplikasi industri lainnya di pasaran.

Nah, kalau Multi Comfort Student Contest (MCSC) merupakan sebuah kompetisi desain arsitektur internasional yang selenggarakan oleh Saint-Gobain, dengan didasarkan pada prinsip-prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain. Sebenarnya kontes ini sudah ada sejak lama, yaitu sejak tahun 2004, yang diselenggarakan di Serbia oleh Saint-Gobain Isover.

Kemudian di tahun 2005, MCSC mulai menjadi ajang kontes internasional, dan sudah diikuti oleh lebih dari 2.200 siswa di 35 negara di dunia. Baru di tahun 2020, MCSC diselenggarakan di Indonesia untuk pertama kalinya, tepatnya pada tgl 1 Maret – 15 Desember 2020 kemarin. Para pemenang MCSC dari berbagai negara nantinya akan berlaga kembali di Prancis, dan diminta untuk mendesain proyek revitalisasi di Saint-Denis dengan menggunakan produk-produk Saint-Gobain Group.

Saint-Gobain MCSC
Virtual event: Saint-Gobain Indonesia - "Making The World a Better Home”

Informasi ini disampaikan oleh pihak Saint-Gobain di virtual event yang berkonsep talkshow, dengan mengusung tema “Making The World a Better Home”. Acara yang diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Februari 2021 tersebut menghadirkan Ibu Ivana Ijaya selaku Managing Director Saint-Gobain, dan Apsara Herman selaku National Marketing Director Saint-Gobain.

Selain tim dari Saint-Gobain, hadir juga pada acara tersebut para narasumber, seperti Sibarani Sofyan S., M.Arch selaku Founder Urban+ dan pemenang kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) dengan konsep “Negara Rimba Nusa”, Moehammad Deni Desvianto, ST selaku Project Director of PDW Architects Chairman of IAI Jakarta, Dr. Sri Maryanti, ST., MIP selaku Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Dr. Eng. Mochamad Donny Kurniawan selaku pembimbing pemenang MCSC serta EDGE Trainer, serta pemenang kontes MCSC yang akan ke Prancis nanti.

Di awal acara Ibu Ivana menjelaskan sedikit mengenai sejarah, produk, dan juga prestasi yang sudah diraih oleh Saint-Gobain. Saint-Gobain sendiri baru masuk ke Indonesia pada tahun 2011, dengan produk-produknya PAM untuk infrastruktur, Flat Glass untuk exterior wall, Isover untuk insulation, Gyproc untuk interior, dan MU-Weber untuk finishing.

Di tahun 2021 ini Saint-Gobain mempunyai satu tujuan, yaitu “Making The World a Better Home” - membuat dunia menjadi sebuah hunian yang nyaman untuk ditinggali. Saint-Gobain juga mempunyai komitmen dan target di tahun 2025 nanti seluruh perusahaannya sudah harus mengurangi penggunaan emisi CO2 sebanyak 20%, mengurangi pemakaian air 80%, mengurangi produk-produk yang tidak bisa didaur ulang sebanyak 50%, serta selanjutnya menggunakan produk-produk yang bisa didaur ulang, dengan tujuan untuk mempersiapkan diri di tahun 2050 nanti bisa mencapai net-zero carbon.

“Kami siap berkolaborasi di sustainable aspek, untuk mencapai visi kita supaya lebih hijau, lebih sustainable, dan membuat dunia yang kita huni ini menjadi rumah tinggal atau hunian yang lebih baik. Ini adalah tujuan dari Saint-Gobain saat ini,” jelas Ibu Ivana.

Ibu Ivana juga memberikan dukungannya pada tim pemenang kontes MCSC yang akan berangkat ke Prancis nanti. Diharapkan para talenta muda kita ini bisa menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia juga bisa ikut berkontribusi untuk mewujudkan dan membuat dunia menjadi hunian yang lebih baik.

Lalu mengapa Saint-Gobain tertarik untuk mengadakan kontes MCSC ini? Ibu Apsara menjelaskan bahwa semua ini berangkat dari visi Saint-Gobain, dengan prinsipnya bahwa sebuah bangunan apapun itu bentuknya, haruslah bisa memberikan kenyamanan, kesehatan, dan kesejahteraan yang lebih baik pada semua orang, serta tidak memberikan dampak negatif terhadap dunia ini ke depannya.

Kontes MCSC sendiri sengaja ditujukan untuk para mahasiswa, karena para generasi muda inilah yang nantinya akan mewarisi dunia ini, dan akan membangunnya lebih lanjut. Sehingga penting untuk memberikan eksposur, pengalaman, serta kepedulian dan ketertarikan terhadap pembangunan berkelanjutan bagi para mahasiswa.

“Diharapkan kalau kita semua bersatu, Saint-Gobain percaya bahwa tidak imposible jika kita bisa menjadikan dunia ini sebagai hunian yang lebih baik,” ungkap Ibu Apsara.

 

Konsep Multi Comfort Saint-Gobain

Saint-Gobain MCSC
Saint-Gobain Multi Comfort Concept

Dalam membangun suatu hunian atau bangunan, dimana hampir 2/3 dari hidup penghuninya berada di dalam bangunan tersebut, maka sangat penting saat membangun bangunan tersebut untuk memperhatikan perihal ‘comfort’, karena ini sangat berpengaruh terhadap penghuninya.

Comfort ini mencakup berbagai sistem sensori tubuh, seperti feel (apa yang dirasakan saat berada di dalam bangunan tersebut), see (apa yang dilihat sehingga mata bisa dimanjakan saat melihat bangunan tersebut), hear (bangunan dapat meredam suara-suara berisik yang berasal dari luar bangunan), dan breathe (kenyamanan penghuninya saat bernapas di dalam bangunan tersebut).

Namun untuk mewujudkan hunian yang ‘comfort’ tersebut, jangan sampai melupakan kebutuhan bumi ini ke depannya. Keduanya harus berjalan seimbang. Konsep inilah yang diusung oleh Saint-Gobain.

Nah, para peserta kontes MCSC pun mesti bisa mendesain bangunan menggunakan konsep Multi Comfort ini. Untuk challenge kontes kemarin, setiap partisipan diberi sebuah kasus nyata yang harus direspon sehubungan dengan konsep Multi Comfort dan juga prinsip sustainable development atau pembangunan yang berkelanjutan.

Seperti yang disampaikan oleh Pak Sibarani, Pak Deni, dan Ibu Sri bahwa para arsitek sangat berkontribusi untuk mendesain bangunan yang berkonsep green building dan berkelanjutan. Dan para mahasiswa yang menjadi arsitek muda memegang peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan ini.

Dari 84 partisipan yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia yang mendaftar dan mengikuti kontes MCSC, akhirnya terpilihlah 3 orang pemenang.

Saint-Gobain MCSC
Proses penjurian MCSC

Saint-Gobain MCSC
The Winners. Congrats!

Peringkat 1: tim dari Institute Teknologi Bandung (ITB).

Peringkat 2: tim dari Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Peringkat 3: tim dari Universitas Pelita Harapan.

Congratulation ya buat pemenang! Apresiasi juga buat seluruh partisipan yang sudah mengikuti kontes ini. Karena kalian sudah ikut memberikan pemikiran dan kontribusi terhadap kasus nyata yang diberikan. Pasti itu tidaklah mudah. Namun karena ini kontes, pasti harus ada yang menang dan kalah. Semangat terus ya! 😊

Untuk pemenang yang berhasil maju ke ajang internasional di Prancis, selamat berjuang ya! Kalian pasti bisa! Semoga kalian menang dan sukses membawa harum nama bangsa kita. Amiiin…. Dengan demikian para arsitek muda Indonesia pun patut diperhitungkan keberadaannya di kancah internasional 😊

Dengan adanya kontes MCSC yang diselenggarakan oleh Saint-Gobain ini tentunya dapat memotivasi para mahasiswa untuk memberikan pemikiran dan inovasi-inovasinya terkait pembangunan berkelanjutan dan bagaimana caranya mengakomodasi lingkungan. Semoga kontes MCSC ini akan terus berkelanjutan juga ya 😊

  • Share:

You Might Also Like

0 comments