Perangi Kelaparan pada Balita, FOI Gelar Gerakan Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia

By Dewi Sulistiawaty - Agustus 20, 2020

Konferensi Pers Virtual via Zoom

Tahu nggak sih, ternyata negara kita ini menghadapi masalah yang sangat serius lho! Masalahnya sendiri gak tanggung-tanggung, yaitu kelaparan. Yup, salah satu kebutuhan primer yang mestinya jangan pernah ada di negeri kita yang terkenal subur ini.

Kenyataannya, menurut Indeks Kelaparan Global 2019, Indonesia termasuk dalam negara yang mengalami masalah kelaparan yang serius. Yang bikin miris adalah kasus kelaparan paling banyak malah terjadi di daerah penghasil pangan, seperti Cianjur, Brebes, Subang, dan Grobogan. Sedih banget saat tahu informasi ini.

Kelaparan ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu kelaparan karena kemiskinan, yang menyebabkan sekitar 40-50% anak ke sekolah dengan perut kosong. Sedangkan yang kedua adalah kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger). Hidden hunger terjadi akibat kekurangan vitamin dan mineral, hingga dalam perkembangannya tubuh mengalami masalah dalam pertumbuhan atau biasa disebut stunting (pendek/ kerdil).

Melihat fakta inilah kemudian Foodbank of Indonesia (FOI) tergerak untuk ikut membantu, dengan cara mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kelaparan ini. Fyi, FOI merupakan organisasi nirlaba yang berada di bawah naungan Yayasan Lumbung Pangan Indonesia.

Sejak kehadirannya 5 tahun lalu (21 Mei 2015), FOI memang selalu konsisten untuk membantu masyarakat agar dapat mengakses pangan secara adil, khususnya pada kaum dhuafa dan anak-anak. FOI selalu berupaya untuk menjadi jembatan antara masyarakat yang berkelebihan makanan, dengan masyarakat yang membutuhkan.

Nah, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-75, FOI pun ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama memerangi kelaparan pada balita. Kalau bisa negara kita ini bisa merdeka 100% dari kelaparan ya.

Salah satu cara FOI untuk perangi kelaparan pada balita adalah dengan menggelar gerakan Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia. Informasi lengkapnya saya ketahui saat mengikuti Konferensi Pers Virtual via Zoom, pada hari Selasa, 18 Agustus 2020.

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia
Konferensi Pers Virtual via Zoom

Nampak pada virtual event tersebut Bapak M. Hendro Utomo selaku Founder Foodbank of Indonesia, Ibu Wida Septarina selaku Ketua Yayasan Lumbung Pangan Indonesia, Ibu Lenny N. Rosalin selaku Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KemenPPPA), para bunda di 45 titik di Indonesia, serta tak lupa rekan-rekan media dan blogger.

Dalam Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini terdapat 3 rangkaian kegiatan, yaitu Ekspedisi Merdeka 100% yang sudah di mulai sejak tgl 15 Agustus 2020 hingga 21 Agustus 2020. Ekspedisi Merdeka 100% ini menempuh jarak sekitar 2500 km, yang meliputi 7 provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Tujuannya tentu saja untuk mendeklarasikan merdeka dari rasa lapar bagi balita. 

Sedangkan kegiatan kedua adalah Deklarasi “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia”, yang dilaksanakan pada tgl 18 Agustus 2020. Bunda-bunda di sini terdiri dari para Kader, Paud, TBM, calon bunda, dan juga para pakar pendidikan. Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan pemberian makanan tambahan untuk balita yang dilakukan di daerah DKI Jakarta, Banyuwangi, dan Padeglang.

Lalu kegiatan ketiga berupa Konferensi Pers Virtual yang juga dilakukan barengan dengan pembacaan Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia, yaitu pada tgl 18 Agustus 2020 via Zoom. Pada acara ini kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya bersama-sama.

Usai itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia”. Berikut isi deklarasinya.

Deklarasi

“Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia”

 

Dirgahayu Indonesiaku yang ke-75!

Perjuangan kita belum berakhir, masih banyak balita kita yang belum merdeka. Sekitar 40-50% balita mengalami kelaparan akibat tidak sarapan saat berangkat ke sekolah (Data dije). Bahkan 1 dari 3 balita menderita stunting (Kemenkes 2018).

Aksi 1000 Bunda adalah gerakan para bunda Indonesia dan pegiat pendidikan anak usia dini untuk membuka akses pangan bagi balita di Indonesia.

Oleh karena itu,

Kami, para bunda Indonesia dengan segenap hati dan semangat kemerdekaan, berjanji:

1. Membulatkan tekad untuk memerangi kelaparan pada balita di sekitar kami,

2. Mengajak para bunda dan orangtua untuk peduli dan turut berperan dalam membuka akses pangan bagi balita di Indonesia, 

3. Menciptakan kondisi yang baik bagi tumbuh kembang balita untuk mencapai cita-cita perjuangan bangsa.

Semoga dengan itikad baik dan gerakan perjuangan bersama, kita dapat memerangi kelaparan balita di Indonesia dan melahirkan generasi emas penerus bangsa yang tumbuh dengan baik untuk mencapai impian Indonesia MERDEKA 100%.

 

Indonesia, 18 Agustus 2020

Atas Nama Bunda Indonesia

   

Setelah pembacaan Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia oleh para Bunda dan dipandu oleh Mas Novan Maridal, yang menjadi moderator kegiatan Konferensi Pers Virtual pada hari itu, acara dilanjutkan dengan foto bersama, tentu saja secara virtual, dan dilanjutkan dengan pembagian makanan untuk balita di 45 titik di Indonesia, mulai dari Banten hingga Lombok.

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia
Pembagian makanan tambahan untuk anak-anak bersama Sekjen FOI Pusat (atas)
(bawah) perwakilan dari JNE

Pak Hendro yang hadir di lokasi pembacaan Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia dan pembagian makanan untuk balita di Banyuwangi mengatakan bahwa FOI ingin menggerakkan seluruh bunda di Indonesia untuk bersama-sama mengatasi persoalan-persoalan akses pangan, khususnya untuk balita.

“Ini supaya persoalan stunting, di mana 1 dari 3 anak-anak kita yang kelaparan bisa diatasi. Gerakan ini akan dilaksanakan hingga tgl 22 Desember 2020, yaitu pada Hari Ibu. Kita yang laki-laki pun harus ikut mendukung, agar bisa sama-sama menolong anak-anak kita tumbuh sehat, dan mencapai Indonesia Merdeka 100%. Kalau masih ada anak-anak kita yang kelaparan, berarti kemerdekaan kita belum paripurna, masih jauh dari apa yang ingin kita capai,” ujar Pak Hendro.

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia
Ibu Wida

Ibu Wida sendiri menyampaikan bahwa sebelum pandemi saja permasalahan kelaparan sudah ada di mana-mana, apalagi sejak pandemi ini. “Bagaimana caranya kita bisa menghentikan masalah kelaparan yang masih menjadi momok di Indonesia. Anak-anak di masa pandemic jadi rentan mengalami kelaparan, karena mereka tidak bisa mendapatkan akses pangannya sendiri. Anak-anak sangat tergantung pada orangtuanya,” jelas Ibu Wida.

Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini berisikan tekad kemenangan para bunda untuk membuka akses pangan bagi balita, yang dilaksanakan hingga peringatan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember 2020 mendatang. Dengan membagikan makanan di 45 titik di Indonesia, diharapkan dapat menggapai 50 ribu balita yang mengalami kelaparan.

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia

Dari KemenPPPA, Ibu Lenny mengungkapkan bahwa generasi penerus bangsa kita ini haruslah sehat, harus cerdas, kreatif, dan produktif. Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik, dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas, maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa ini.

Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu anak-anak tumbuh dengan situasi yang kekurangan gizi, apalagi gizi kronis, maka mereka menjadi anak kerdil atau stunting. Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada balita.

Selanjutnya Ibu Lenny mengatakan bahwa permasalahan stunting disebabkan oleh banyak faktor. Bukan hanya karena masalah gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Dalam jangka pendek, stunting pada anak akan mengakibatkan anak mengalami hambatan dan tumbuh kembangnya, sperti penurunan fungsi kekebalan tubuh, gangguan metabolisme tubuh, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental, dan belajar yang tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk.

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia
Ibu Lenny

“Sekilas anak yang menderita stunting mungkin terlihat normal. Namun kenyataannya ia lebih pendek dari anak-anak seusianya. Dalam jangka panjang, anak yang mengalami stunting atau kurang gizi ini akan berisiko mengalami penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, osteoporosis, dan masih banyak lagi yang lainnya,” papar Ibu Lenny.

Makanya anak balita atau 1000 Hari Pertama Kelahirannya, harus mendapat perhatian khusus, karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitasnya. Ini menjadi bekal bagi masa depan anak-anak nantinya.   

“Gerakan yang digagas oleh FOI, dengan fokus pada anak balita, saya rasa sangat penting sekali. Saya mendukung upaya FOI untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi, melalui redistribusi makanan berlebih, sebagai upaya mencegah kemubaziran pangan, dan membuka akses pangan bagi kelompok rentan, salah satunya balita,” ujar Ibu Lenny.

Keluarga merupakan pengasuh utama dan pengasuh pertama bagi anak. Makanya peranan keluarga menjadi sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Ayo bersama kita ikut terjun untuk membantu anak-anak dari keterbatasan dan ketersediaan pangan. Anak merupakan masa depan Indonesia.  Jika anak terlindungi maka bangsa akan maju.




  • Share:

You Might Also Like

0 comments