Bicara tentang Hijrah di Hijrah Talk

By Dewi Sulistiawaty - Juli 30, 2019

Bicara mengenai hijrah, apa yang ada dibenakmu? Apa sih hijrah itu? Benarkah gerakan hijrah ini lagi populer di kalangan generasi milenial? Apakah ada standar untuk berhijrah itu? Semua hal tentang hijrah ini dikupas dalam Hijrah Talk yang diselenggarakan oleh Bank Muamalat.

Hijrah Talk
Hijrah Talk dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2019 di Muamalat Hijrah Coffee. Tema yang diusung kali ini adalah “Ayo Hijrah untuk Hidup Lebih Banik dan Penuh Berkah”. Hadir pada bincang-bincang ini Bapak Achmad K. Permana selaku Chief Executive Officer PT. Bank Muamalat Indonesia, Ustadz Erick Yusuf, dan Mbak Triani Retno sebagai pemenang pertama lomba blog yang diadakan oleh Bank Muamalat.


Acara Hijrah Talk diawali dengan mendengarkan kata sambutan dari Bapak Achmad K. Permana. Beliau menyampaikan bahwa Bank Muamalat sedang melakukan kampanye #AyoHijrah yang telah dimulai sejak tahun 2018 lalu. Himbauan untuk berhijrah disampaikan pada umat dengan cara softselling, melalui berbagai saluran, dan menyesuaikan dengan zamannya.

Bpk Achmad K. Permana
“Definisi hijrah itu mengerjakan segala sesuatu yang kurang baik menjadi yang lebih baik lagi. Banyak cara kita untuk bisa hijrah, misalnya dari cara pandang, berpakaian, cara berucap, cara beribadah, makanan, dan lain sebagainya. Jadi berhijrah ini bisa disampaikan oleh semua kalangan, tak hanya ustadz atau Bank Muamalat saja. Kalau Bank Muamalat yang mengajak berhijrah kemungkinan orang-orang berpikirnya kita jualan produk,” tutur Bapak Achmad K. Permana.

Jadi kampanye #AyoHijrah ini kalau bisa disampaikan oleh orang-orang yang tidak berkepentingan mungkin akan jauh lebih diterima oleh masyarakat luas. Untuk itulah dalam kampanye ini Bank Muamalat menggandeng bloggers, bikers, hijab community, dll.

Bapak Permana menyampaikan bahwa Bank Muamalat ingin menggunakan tema #AyoHijrah ini karena Bank Muamalat tidak ingin selalu berorientasi pada hal yang berbau komersial. Bank Muamalat ingin mengajak semua umat untuk berbuat baik dalam semua aspek, tidak hanya dalam hal finansial saja. Bapak Permana berharap semoga semua bisa mensedekahkan kemampuannya pada definisi #AyoHijrah.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan hadiah untuk pemenang lomba blog #AyoHijrah yang pernah diselenggarakan Bank Muamalat. Pada kesempatan ini yang bisa hadir dalam penyerahan hadiah ini adalah Mbak Retno sebagai pemenang pertama, dan Mbak Katerina sebagai pemenang kedua. Selamat yaa :)


Selanjutnya saya dan teman-teman lain yang hadir pada acara Hijrah Talk mendapatkan pencerahan dari Ustadz Erick. Menurut beliau, Hijrah Coffee yang ada di Bank Muamalat ini merupakan bentuk hijrah Bank Muamalat. Bank Muamalat menjadi lebih baik lagi dengan menyediakan coffee shop halal yang jadi tren di kalangan milenial.


Just info, Muamalat Hijrah Coffee merupakan salah satu terobosan dari bank Muamalat untuk menyasar target generasi milenial. Konsep coffee shop nya layaknya tempat nongkrong yang modern namun tetap profesional dan syariah. Apalagi saat ini memang lagi tren gaya hidup hijrah di kalangan milenial, dan itu merupakan sesuatu yang positif. Akan lebih baik lagi jika generasi milenial ini paham dan juga hijrah terhadap pengelolaan keuangan dan bank syariah.

Hijrah berarti berubah dari sesuatu yang kurang baik menjadi sesuatu yang baik, atau bahkan dari sesuatu yang baik menjadi lebih baik lagi. Intinya hijrah adalah bertransformasi dari sesuatu yang tidak baik menjadi baik, atau yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Untuk hijrah itu harus yakin dan ada niat dulu. Niat tersebut kemudian tidak hanya sekedar wacana, namun menjadi langkah untuk dilakukan dan dijadikan nyata.

Ustadz Erick
“Siapa yang berhijrah itu dia harus bersungguh-sungguh. Contohnya dengan apa yang telah dilakukan oleh Bank Muamalat dengan sungguh-sungguh mengadakan kegiatan #AyoHijrah ini. Nah, sulitnya untuk berubah itu bukan di niat atau wacananya, namun di langkah untuk mewujudkannya,” jelas Ustadz Erick.

Apa yang Allah SWT inginkan dari seseorang yang berhijrah adalah harus iman terlebih dulu. Iman ini pun tidak segampang membalikkan telapak tangan, karena dibutuhkan jihad atau kesungguhan untuk berubah. Jika berhijrah, nantinya dia harus berani kehilangan segala sesuatunya, misalnya harta bendanya, dll. Insya Allah nanti akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Amiiin….

Untuk hijrah memang butuh proses, namun penting untuk diketahui bahwa kita sadar untuk terus menerus memperbaiki diri. Seperti yang disampaikan Ustadz Erick, untuk hijrah dibutuhkan kesungguhan untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi di mata Allah SWT. Semoga kita semua menjadi manusia yang lebih baik lagi ya. Amiin #AyoHijrah 



Foto-foto: pribadi

  • Share:

You Might Also Like

0 comments