HSBC Premier Next Gen, Layanan Terbaru untuk Wujudkan Impian Generasi Muda

By Dewi Sulistiawaty - September 20, 2019

Orang tua mana yang tak khawatir jika anak-anak tinggal jauh dari mereka. Jangankan tinggal jauh, tinggal serumah saja, orang tua masih punya sedikit kekhawatiran dengan pergaulan anak-anaknya di luar rumah. Untuk masalah satu ini, biasanya beberapa orang tua punya strategi khusus, untuk memantau perkembangan dan pergaulan anak-anak mereka.

Bagaimana kalau anak menuntut ilmu di negeri orang, lalu terpaksa harus indekos di sana? Jika tinggalnya masih di dalam negeri, orang tua masih bisa sering-sering komunikasi dan berkunjung. Apalagi banyak provider telekomunikasi lokal yang menawarkan berbagai paket murah, begitupun dengan moda transportasi. Lalu, bagaimana kalau anak harus tinggal di luar negeri?

Melanjutkan pendidikan di luar negeri
Sebenarnya belajar atau kuliah di luar negeri bukanlah hal baru, karena dari zaman dulu sudah ada kok. Cuma beberapa tahun belakangan ini, peminatnya jadi bertambah banyak saja. Beragam alasan pun diberikan oleh orang tua maupun anak yang ingin bersekolah di luar negeri. Beberapa diantaranya adalah pertimbangan kualitas pengajaran, peluang pekerjaan di masa depan, biaya kuliah, rekomendasi, peringkat perguruan tinggi secara global, lokasi, dan dukungan jejaring di luar negeri.

Sebagai orang tua, tentu saja ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Apalagi jika mempunyai kemampuan finansial yang cukup untuk mendukung mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak, termasuk menyekolahkan mereka ke luar negeri. Dengan tinggal jauh dari orang tuanya, anak dituntut untuk bisa hidup mandiri, termasuk dalam hal mengelola keuangan. Mesti careful dan smart jika ingin bisa hidup nyaman selama jauh dari orang tua.

Nah, kendala lain muncul saat orang tua ingin mentransfer uang ke rekening anaknya. Kalau masih sama-sama di Indonesia, meski beda bank mungkin gak terlalu masalah ya. Namun beda negara, ditambah lagi beda banknya, tentu akan ada biaya tambahan yang dikenakan saat anak melakukan pengambilan uang tunai di mesin ATM di negara ia bersekolah.

Belum lagi kalau kartu kredit yang dipegang anak hilang di luar negeri, bakal lebih rumit lagi mengurusnya. Pun kerepotan saat mengirimkan kartu kredit atau kartu debit baru ke negara tempat anak tinggal. Pokoknya kalau sudah lintas negara, mikirnya sudah repot saja mengurus segala sesuatunya.

Layanan terbaru, HSBC Premier Next Gen
Melihat hal ini, dan juga berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan, PT. Bank HSBC Indonesia memberikan sebuah solusi tehadap permasalahan layanan keuangan nasabahnya, dengan memperkenalkan layanan terbarunya, yaitu HSBC Premier Next Gen. Layanan terbaru ini diperkenalkan pada hari Rabu, 18 September 2019 di Hotel Mulia, Jakarta.

Pada acara tersebut hadir Bapak Blake Digney Philip Hellam, selaku Director & Head of Retail Banking and Wealth Management at HSBC Indonesia, Ibu Fransisca Kallista Arnan, selaku Head of Marketing Retail Banking & Wealth Management at HSBC Indonesia, serta Ibu Dewi Tuegeh, selaku Head of Customer Value Management at HSBC Indonesia.

Bpk Blake
Di awal acara Bapak Blake mengatakan bahwa mungkin saat ini banyak institusi yang memberikan solusi, seperti tabungan anak. Namun itu biasanya hanya berlaku hingga usia 16 tahun. Lalu bagaimana jika anak ingin melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi. Inilah yang ingin di-support oleh HSBC Indonesia, agar anak-anak dapat meraih ambisinya di masa depan.

Ibu Fransisca atau yang akrab disapa Ibu Cika kemudian menjelaskan mengenai layanan terbaru dari HSBC, yaitu HSBC Premier Next Gen. Layanan baru ini memang khusus ditujukan untuk nasabah HSBC Premier yang memiliki anak usia 18 hingga 28 tahun, dan menempuh pendidikan lanjutan di luar negeri, atau yang lagi kerja untuk pertama kalinya di luar negeri, sehingga masih membutuhkan dukungan finansial dari orang tuanya.

Ibu Fransisca  atau Cika
Seperti yang diketahui, setiap layanan atau produk yang dihadirkan oleh HSBC, yang nantinya akan dipersembahkan pada publik atau nasabahnya, tak lepas dari riset yang mendalam. Ini agar HSBC bisa memberikan layanan yang benar-benar dibutuhkan oleh nasabah. Hasil riset inilah yang kemudian menjadi dasar hadirnya layanan HSBC Premier Next Gen.

Walau sebenarnya kualitas pendidikan di negeri sendiri tak kalah dengan di luar negeri, apalagi saat ini banyak juga pelajar yang pintar dan sukses setelah menempuh pendidikan di negeri sendiri. Namun ada beberapa alasan mengapa ada orang tua atau anak yang ingin melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

Salah satu alasan yang diberikan berdasarkan hasil riset HSBC Indonesia adalah pola pikir atau wawasan yang menjadi lebih luas lagi, karena di sana bertemu dan belajar dengan orang-orang dari berbagai negara yang berbeda, yang punya background, culture, dan cara pikir yang berbeda pula. Tak hanya wawasan saja, namun juga mendapatkan skill yang berbeda juga.

Berdasarkan hasil riset tersebut diketahui juga bahwa computing atau IT menjadi subjek studi yang banyak diminati oleh para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri. Sedangkan manajemen bisnis atau finance dan ekonomi menduduki urutan kedua dan ketiga. Alasan terbesar dari pemilihan studi ini adalah karena ketertarikan mereka terhadap ilmu ini. Setelah itu barulah alasan untuk kesempatan/ peluang kerja di masa depan.

Ketika pertama kali sampai di negara yang dituju, isu utama yang jadi masalah adalah butuh waktu yang lumayan lama untuk membuka account bank. Padahal bagaimana pun juga ini merupakan hal penting untuk bisa memenuhi semua kebutuhannya selama tinggal di sana.

Masih berdasarkan riset, setelah 3 bulan tinggal di sana, akhirnya orang tua memutuskan untuk memberikan kartu debit atau kartu kreditnya pada anaknya, karena sudah mentok dan tidak bisa memikirkan cara lain agar anaknya bisa cepat mempunyai akses finansial. Padahal cara ini tidak praktis dan bisa berisiko.

Belum lagi karena bolak balik mata uang yang berbeda, sehingga bisa kena charge dengan fee yang lumayan besar. Ketika sudah selesai belajar dan ingin menutup account pun masih harus bersabar mengurus prosedur yang ribet.

HSBC Premier Next Gen

HSBC Premier Next Gen memberikan kesempatan pada putra-putri nasabah HSBC Premier untuk memiliki rekening sendiri, dan tak harus ikut dengan rekening orang tuanya. Sehingga diharapkan anak-anak ini nantinya bisa mandiri dalam mengatur dan merencanakan finansialnya.

Bincang-bincang mengenai HSBC Premier Next Gen
Bapak Edi Cahya Negara yang dua orang anaknya sedang menempuh pendidikan di luar negeri mengungkapkan bahwa sebagai orang tua ada kekhawatiran saat anaknya bersekolah di luar. Namun begitu, Bapak Edi juga sadar bahwa sebagai orang tua, beliau harus bisa membuat anak-anaknya mandiri. Jika ada kebutuhan keuangan mendadak atau hal emergency lainnya, beliau ingin ada sebuah bank yang bisa support, yang memproteksi anak-anaknya. Sehingga bisa memberikan rasa tenang dan nyaman meninggalkan anak-anak di luar negeri.
    
Ibu Dewi pun memberikan penjelasan mengenai keistimewaan dari HSBC Premier Next Gen. Diantaranya adalah:

- Status premier yang tidak saja valid di Indonesia, namun juga valid di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.

- Bebas biaya transaksi di seluruh ATM HSBC di seluruh dunia, dan semua jaringan ATM di Indonesia dengan kartu Debit Visa.

- Kemudahan transaksi di lebih dari 1 juta ATM VISA/PLUS, 6.500 ATM HSBC di seluruh dunia, dan lebih dari 44 juta merchants berlogo VISA di seluruh dunia dan belanja online.

- Bebas biaya transfer real-time hingga USD 100.000/ hari ke lebih dari 30 negara untuk rekening sendiri (global transfer).

- Dalam kondisi darurat bisa dapatkan Emergency Cash hingga US$ 10.000 setiap 2 hari, dan Emergency Credit Card Replacement dalam 2 hari kerja, di seluruh cabang HSBC di dunia.

Dari Ibu Dewi diperoleh juga info bahwa ternyata HSBC Premier Next Gen ini sebenarnya tak hanya digunakan untuk persiapan bersekolah saja. Namun juga bisa digunakan bagi Generasi Z yang sudah menyelesaikan pendidikannya, dan baru mulai kerja.

Di HSBC Premier Next Gen, terdapat puluhan tawaran investasi bagi para next gen yang baru kerja. Kerennya, tawaran invetasi paling rendah yang diberikan adalah 500 ribu rupiah saja. Jadi anak-anak ini bisa membuka account dengan nilai yang lumayan terjangkau.

Dengan HSBC Premier Next Gen, para anak muda ini bisa mengelola dan memonitor seluruh portfolio dalam satu layar. Lalu mereka juga bisa membandingkan kinerja pasar secara online, serta melakukan transaksi jual beli dengan Wealth Dashboard ini. Kelebihan lain dari HSBC Premier Next Gen adalah anak bisa mendapatkan dedicated Premier RM yang sama dengan yang dimiliki orang tuanya, serta Wealth Specialist yang siap membantu perencanaan keuangan sesuai dengan pribadi masing-masing.

HSBC Indonesia juga punya program UTMIP (Unit Trust Monthly Investment Plan). Melalui program ini, nasabah bisa menabung tiap bulan melalui mutual fund (bukan dari tabungan). Sehingga nasabah dibina untuk mulai disiplin berinvetasi secara berkala tiap bulan. Dengan cara ini, anak-anak sudah diajarkan untuk berinvestasi, dan meraih impian dan ambisinya di masa depan.


Foto: pribadi                 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments