Review Blue Light Therapy di ERHA Skin Warung Buncit

By Dewi Sulistiawaty - November 09, 2019

Ini merupakan kunjungan keduaku di ERHA Skin, Hair & Laser Expert. Eh, tapi ini untuk kunjungan treatment dan konsultasi dengan dokternya ya, karena kalau untuk sekedar mampir membeli produknya sih sudah lumayan sering. Apalagi sejak ada ERHA Apothecary, beli produk OTC jadi lebih mudah saja :D

Saya di ERHA Skin Warung Buncit
Jika sudah melakukan kunjungan kedua, berarti ada ‘sesuatu’ dong yang terjadi pada kunjungan pertama. Kemungkinan bisa karena ‘sukses’ pada treatment pertama, atau bisa juga karena ada problem XD. Untuk aku sendiri, jika terjadi masalah pada kunjungan pertama, biasanya nggak akan datang lagi sih.

Oya, dulu pada kunjungan pertama, aku datang ke ERHA Apothecary yang berada di Pondok Indah Mall untuk melakukan treatment Acne Peeling (bisa baca di Treatment Acne Peeling di ERHA Apothecary Pondok Indah Mall)Itu pertama kalinya aku nyobain treatment, gara-gara tertarik dengan promo yang ditawarkan di ERHA Apothecary Pondok Indah :D. 

Nah, beberapa waktu kemudian, aku berkeinginan untuk bisa kembali berkonsultasi dengan dokter di ERHA Clinic. Kebetulan di dekat rumah, di daerah Warung Buncit ada ERHA Skin. Jadilah aku bikin appointment di hari Sabtu sore, tepatnya pada tanggal 2 November 2019 kemarin. Yup, berarti sudah seminggu sejak saya saya berkunjung ke ERHA Skin Warung Buncit.

Sore itu langit Jakarta lagi turun hujan, dan ini membuatku malas untuk keluar rumah. Namun jelang sore, hujan mulai mereda, dan meninggalkan jejak mendung di langit. Kupikir kapan lagi aku ada waktu untuk ke ERHA Clinic. Sayang juga, aku sudah dijadwalkan untuk konsultasi dengan dokter.
Jadi akhirnya sekitar pukul 4 sore aku melangkahkan kaki menuju ERHA Skin Warung Buncit. Aku tinggal menyeberang dari rumah, dan berjalan dikit, sekitar kurang lebih 300 meter. Kedatanganku di sambut ramah oleh security ERHA Skin yang berjaga di depan pintu masuk.
Ketika memasuki ruangan, aku duduk sebentar di bangku yang ada di ruang tunggu, menunggu pengunjung lain yang sedang dilayani oleh petugas di bagian registration. Hampir sama dengan kesan saat kunjungan pertama, suasana ruang tunggu di ERHA Skin ini juga terlihat nyaman dan bersih. Selain itu, petugasnya juga melayani dengan ramah dan sabar (karena Mba nya sabar banget menjawab aku yang bawel nanya-nanya, dan senyuman manis tetap terpasang diwajahnya lho :D)

Karena sudah dijadwalkan sebelumnya, tak butuh waktu lama bagi petugas untuk menyelesaikan proses registrasinya. Aku pun diminta naik ke lantai dua, dan menunggu dipanggil oleh nurse. ERHA Skin di Warung Buncit ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama ada bagian registrasi, apothecary, ruang office, dan ruang konsultasi khusus bagi pasien yang kesulitan untuk naik tangga.

ERHA Apothecary
Lantai 2 ERHA Skin Warung Buncit
Lantai dua terdiri dari ruang konsultasi dan treatment, sedangkan lantai tiga ada ruang office dan treatment. Masing-masing lantai punya ruang tunggunya sendiri, yang sama nyaman dan bersihnya dengan ruang tunggu yang ada di lantai satu. Oya, saat menunggu di lantai dua, saya sempat membaca informasi yang ada di layar televisi yang terdapat di ruangan tersebut, bahwa untuk transaksi di ERHA Clinic bisa menggunakan digital payment, seperti OVO dan GOPAY.

Tak lama kemudian namaku dipanggil oleh nurse, yang belakangan kuketahui bernama Bella. Mba Bella mengajakku ke ruang dokter, dan menemui Dr. Maulida Rahmawati. Kesan pertamaku saat bertemu Dr. Maulida adalah dokcan alias dokter cantik ya iyalah :D, ramah dan to the point. To the point karena dokternya mengatakan padaku kalau aku ingin ngobrol dan konsultasi yang lamaan hingga puas, enaknya dilakukan saat weekday, karena kalau weekend, apalagi sore hari, bisa dipastikan ramai pasiennya. Sehingga mesti ngantri, dan sedikit sabar menunggu. Kemarin aku sempat kepikiran seperti ini juga. Namun karena kerja, jadi aku gak bisa kalau weekday. Paling nggak, besok-besok aku bisa pilih jadwal weekend, dan waktunya pagi kali ya, yang biasanya belum begitu ramai XD
Konsultasi dengan Dr. Maulida
Lanjut ya, aku pun langsung konsultasi dengan Dr. Maulida. Dokter mengecek kondisi kulit wajahku. Beliau mengatakan bahwa jenis kulit wajahku cenderung normal to oily. Dr. Maulida kemudian menanyakan juga riwayat pemakaian krim yang pernah aku gunakan sebelumnya, kebiasaan make up, serta aktivitas yang sering aku lakukan, apakah lebih banyak indoor atau outdoor.

Aku menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan dokter dan mengajukan pertanyaan balik, hihi. Setelah menjawab pertanyaanku, Dr. Maulida pun lanjut menginfokan bahwa untuk jerawat yang sedang nangkring di bagian atas batang hidungku bisa diatasi dengan treatment Blue Light Therapy.

“Treatment nya ada dua, Blue Light dan Red Light Therapy. Kalau Blue Light itu dia emang lebih untuk membunuh bakteri. Jadi dia targetnya bakteri pada jerawat yang masih aktif, yaitu jerawat yang masih merah, bernanah, ada pustulnya gitu. Supaya radangnya terbantu untuk cepat kering, selain treatment Blue Light kita bantu dengan DHA Peeling. Jadi supaya cepat kering di-combain dengan Blue Light. Kalau Red Light hanya untuk recovery aja, untuk mengurangi kemerahan, dan untuk melancarkan sirkulasi,” ujar Dr. Maulida.

Blue Light mempunyai panjang gelombang 405-420NM, yang bekerja mengikat bakteri P.Acnes, si penyebab meradangnya jerawat. Jadi sinar biru bertujuan untuk membunuh bakteri ini. Kata Dr. Maulida lagi, untuk seberapa seringnya treatment dilakukan, tergantung dengan tingkat keparahan si jerawat.

Untuk kondisi jerawat yang tingkat radangnya lumayan parah, treatment Blue Light Therapy bisa dilakukan 1 sampai 2 kali seminggu, serta untuk evaluasi dilakukan sekali sebulan. Jika kondisi jerawat mulai membaik, treatment Blue Light bisa diselang seling dengan treatment Acne Peeling.

Ruang treatment
Dr. Maulida memasangkan cap 
Kemudian aku diajak untuk pindah ke ruang treatment, yang terletak di samping ruang dokter. Treatment Blue Light Therapy pun di mulai. Nurse mengawalinya dengan membersihkan wajahku menggunakan facial wash. Setelah kulit wajahku bersih dan dilap kering, kedua mataku pun ditutup dengan kapas basah dan kacamata khusus, agar nanti sinar birunya tidak mengenai mataku.

Bersihkan wajah dulu
Alat Blue Light kemudian dipasang di atas wajahku, dan sinar biru pun mengenai seluruh wajahku. Ini aku ketahui saat merasakan kulit wajahku yang mulai menghangat. Awalnya kupikir nanti aku akan merasakan cekit-cekit di kulit wajah. Namun hingga berakhirnya terapi, aku hanya merasakan sensasi hangat saja di wajah. Jadi ingat dengan perkataan dokter tadi, bahwa sensasi yang dirasakan tiap pasien beragam, tergantung sensitifitas kulit, serta lamanya prosedur Blue Light dilakukan.

Blue Light Therapy
Kata Dr. Maulida bisa saja ada sensasi cekit-cekit, kemerahan, kering, hingga kulit mengelupas. Namun ada juga yang gak merasakan sama sekali, dan hanya merasakan sensasi hangat seperti yang kurasakan. Oya, saat membersihkan wajahku tadi Nurse Bella juga sempat memberitahukan, bahwa ada kemungkinan beberapa hari setelah treatment ini, kulit wajahku akan sedikit menggelap. Tapi kata nurse, efek tiap orang bisa berbeda-beda sih.

Tak sampai setengah jam, alat Blue Light nya otomatis mati sendiri. Sepertinya sudah di-setting waktunya oleh Nurse Bella. Nurse pun memindahkan si Blue Light ke pinggir tempat tidur. Kemudian lanjut mengangkat kacamata dan kapas yang menutup mataku. Duniaku terasa terang euy, haha….

Jujur tak ada apa-apa yang kurasakan usai melakukan Blue Light Therapy. Namun keesokan harinya kulit wajahku mulai terasa kering, termasuk si jerawat yang nangkring di hidung. Si jerawat mulai mengempes dan menghitam. Yey!

Seminggu setelahnya beberapa bagian di kulit wajahku mulai mengelupas, paling banyak di bagian pipi. Kalau untuk warna kulit yang menghitam seperti yang dikatakan nurse, aku kurang tahu nih, karena aslinya kulitku memang gelap, haha. Semoga si jerawat benar-benar menjauh dari wajahku yaa. Amiiin :D

Bersama Dr. Maulida
Dr. Maulida menjelaskan bahwa untuk pemberian obat usai treatment disesuaikan dengan kondisi kulit, serta riwayat obat sebelumnya. Menurut dokter aku bisa melanjutkan pemakaian obat dan skin care khusus acne series yang sebelumnya aku pakai. Dokter juga menganjurkan agar aku menghindari paparan sinar matahari, debu, serta aktivitas yang bisa menghasilkan banyak keringat. Siap, Dok!

Usai treatment aku turun ke bawah, dan menemui petugas bagian registration, untuk meminta nomor kontak ERHA Skin Warung Buncit. Untuk kontak ERHA Skin Warung Buncit bisa di nomor 021 78834477, dan layanan WhatsApp di nomor 081281746499. 

Untuk perawatan kulit berjerawat kamu bisa mencoba treatment Blue Light Therapy di ERHA Clinic. Namun jika memiliki masalah  kulit ataupun masalah rambut yang berat, dan tidak bisa diatasi dengan produk OTC atau treatment biasa, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mendapatkan solusi perawatan terbaik ya. Untuk informasi lengkap mengenai treatment dan lain-lain, bisa meluncur ke akun media sosial ERHA di Instagram @erha.dermatology atau website https://www.erha.co.id.



Foto: pribadi 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments