“Kamu ngapain berdiri di depan
pintu? Kamu kan sedang hamil. Nggak baik lho, ntar lahirannya susah!” omel Ibu
sambil melihat ke perutku yang mulai kelihatan membesar.
“Lagi nungguin abang yang jualan
bubur kacang ijo Bu. Dari tadi ditungguin, kok nggak kliatan ya,” sahutku.
“Ya, nunggunya jangan di depan
pintu juga. Kamu kan bisa nunggu di dalam, atau sekalian aja duduk di bangku
yang ada di teras. Bubur kacang ijo bagus tuh buat janin yang ada dalam
kandunganmu. Jangan lupa, rajin-rajin juga minum air kelapa ijo ya, biar kulit
bayinya ntar bersih,” jelas Ibu panjang lebar.