Temukan Pesona Batik Nusantara di Cibis Batik Festival

By Dewi Sulistiawaty - Oktober 10, 2019

“Don’t you ask me, how much i love you!”
Tak ada satu satuan ukur pun yang bisa menghitung seberapa besarnya rasa cintaku. Seperti itulah gambaran kecintaanku pada batik. Yup, pada batik ya, bukan yang lain, xoxo…. Kalimat ini yang saya gunakan sebagai caption pada postingan saya di Instagram pada peringatan Hari Batik Nasional beberapa waktu lalu. Terdengar lebay kah?

Aku sudah mengenal batik sejak lahir. Kain panjang batik dulu menjadi kain bedong yang membalut tubuh mungilku. Hingga sekarang pun batik masih setia membalut tubuh ini, dan menemaniku di setiap aktivitas.

Makanya bangga banget saat mengetahui kalau batik sudah diakui dunia sebagai warisan budaya Indonesia. Tepatnya pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu, UNESCO – salah satu badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan, telah menetapkan batik menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity).  


Beberapa waktu lalu saya mendapatkan informasi bahwa di Cibis Park, Jakarta Selatan akan digelar CIBIS Batik Festival. Kegiatan yang mengusung tema Pesona Batik Nusantara ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari tanggal 2 – 4 Oktober 2019.

Mengetahui hal ini, saya dan beberapa teman blogger tertarik untuk berkunjung ke festival batik tersebut. Apalagi lokasinya tak begitu jauh dari tempat tinggal saya. Saya sudah membayangkan akan bertemu dengan batik-batik cantik dengan berbagai model yang unik-unik.

Ternyata apa yang saya bayangkan benar. Di CIBIS Batik Festival saya melihat beberapa booth yang memajang pakaian batik berupa-rupa motif dan model. Hampir semua batik yang dipajang berhasil membuat saya jatuh hati. Serius, saya berani sumpah, batiknya cantik-cantik, dan model-modelnya adalah kesukaan saya banget :’)








Selain booth yang menjual pakaian batik, di sana juga terdapat beberapa mini stage yang telah dihias cantik dengan batik nusantara. Di stage ini, para pengunjung diperbolehkan untuk berswafoto atau selfie. Trus tak jauh dari sana, ada panggung kecil juga yang disediakan khusus untuk para pemain musik tradisional. Jadi para pengunjung dapat menikmati hiburan musik juga lho.




Wefie bareng teman
Oya, karena saya ke Cibis Park bertepatan dengan hari pertama dibukanya kegiatan Cibis Batik Festival, maka pada saat itu saya juga berkesempatan untuk menyaksikan pembukaan Cibis Batik Festival yang dilakukan oleh Bapak Achmad Umar, selaku President of Director PT. Bhumyamca Sekawan.

Pembukaan CIBIS Batik Festival oleh Bapak Umar dan Bapak Indra.
Tadinya pada kegiatan Cibis Batik Festival ini akan dihadiri dan dibuka oleh Bapak Anies Baswedan. Namun karena kesibukan beliau selaku Gubernur DKI Jakarta, sehingga Bapak Anies berhalangan untuk hadir. Kehadiran beliau kemudian diwakilkan pada Bapak Indra Alam Firmansyah selaku Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

“Hari ini orang-orang yang hadir di sini bertambah cantik dan keren karena memakai batik. Alhamdulillah. Hari Batik yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober merupakan peringatan bagi kita semua untuk selalu melestarikan budaya warisan leluhur. Budaya batik merupakan budaya asli Indonesia. Kita bisa melihat produk batik dari Sabang hingga Merauke. Kita harus bangga kita punya batik,” ujar Bapak Umar.

Batik sudah menjadi ciri atau identitas budaya bangsa Indonesia. Batik menjadi simbol dengan estetika tinggi bagi masyarakat Indonesia. Batik tidak saja digunakan setiap tanggal 2 Oktober saja, karena batik sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Ini bisa dilihat di instansi-intansi pemerintahan dan swasta yang mewajibkan pegawai dan karyawannya untuk menggunakan batik setiap hari Jumat.

“Dulu batik hanya dimiliki oleh keluarga kerajaan. Sekarang semua orang bisa memiliki batik. Proses pembuatan batik mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, seperti pemusatan pikiran, hati yang bersih, dan kesabaran, yang akan menghasilkan motif batik yang baik. Setiap tiupan pembuat batik pada ujung canting, seakan meniup ruh dari setiap goresan. Sehingga setiap kain batik seperti memiliki nyawa,” papar Bapak Indra.

Batik menjadi sebuah budaya kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia, yang mampu mengikuti tren. Namun kita harus bersama-sama menjaga batik agar tidak keluar dari norma-norma asli budaya Indonesia. Kehadiran Cibis Batik Festival tentu saja diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan budaya di Indonesia, dan berdampak pada bisnis, sehingga mampu menggerakkan perekonomian pelaku usaha, khususnya UKM.

Ngomong-ngomong mengenai Cibis, sebenarnya saya lumayan sering melintas di jalan raya depan Cibis. Setiap belanja dari rumah ke mal pasti melewati Cibis. Dulu saat Cibis masih dalam tahap pembangunan, saya pikir Cibis ini akan dibangun jadi apartemen. Namun setelah saya melihat ada beberapa nama perusahaan atau brand ternama terpampang di bagian depan jalan yang saya lalui, saya pun menebak, jadi Cibis ini merupakan gedung perkantoran.


CIBIS Park
Ternyata saya salah, gaes! Cibis rupanya tak sekedar gedung perkantoran belaka. Cibis  Dari Bapak Umar saya mengetahui bahwa ternyata Cibis ini merupakan sebuah komplek bisnis terpadu di kawasan Jakarta Selatan, dan Cibis merupakan satu-satunya kawasan bisnis terpadu yang ada di Jakarta.

Jadi dalam pengembangannya, Cibis dengan area seluas 12 hektar ini akan dibangun 9 tower, dan 2 diantaranya akan difungsikan sebagai hunian. Trus tahukah kamu, ternyata semua lahan yang dimiliki oleh Cibis, gak semuanya dimanfaatkan jadi gedung. 70% dari luas lahan akan dibiarkan untuk ruang terbuka hijau. Yup, 70% lho, dan hanya 30% nya yang akan dibangun. Nggak, saya gak kebalik kok! Memang yang dibangun hanya 30%. Percayalah :)

Ini karena CIBIS berkomitmen untuk mengembangkan kawasan dengan konsep “Green, Urban, and Modern”. Dengan tagline Communal.Casual.Collaborative, CIBIS Park mengembangkan bangunan-bangunannya dengan gaya ala-ala kampus gitu.

Maket CIBIS Park
Dengan konsep ruang terbuka hijau ini diharapkan orang bisa merasakan kenyamanan duduk di luar gedung atau di bangku taman. Para pekerja kantoran juga bisa beristirahat dengan santai bersama teman-teman, atau bisa juga memanfaatkan Paviliun F&B yang ada di kawasan CIBIS untuk makan dan meeting bersama rekan kerja dan klien.

Yup, CIBIS Park memang sengaja dibangun dengan berbagai fasilitas premium, seperti helipad, Child Care Centre, swimming pool, gym & fitness studio, golf driving range, tenis & badminton court, jogging track, bicycle parking, premium parking space, shower room, praying hall, convention hall, multi-function hall, dll. Bisa dikatakan kalua CIBIS Park ini sebagai The Next CBD in Jakarta, deh!

Bapak Umar menjelaskan mengenai  konsep pengembangan CIBIS Park
Kalau bicara mengenai lokasi, CIBIS Park bisa dikatakan letaknya sangat strategis. Gimana nggak, dekat dengan akses jalan tol, dilewati oleh banyak kendaraan umum, seperti angkot, Commuter Line, bus, dan TransJakarta. Tak hanya itu, CIBIS Park juga menyediakan shuttle bus untuk tujuan ke pusat-pusat kota, seperti ke Bundaran HI, dll.

Jadi CIBIS Park ini bisa dimanfaatkan sebagai ruang kantor untuk bekerja, tempat berolahraga, tempat tinggal, makan, serta melakukan kegiatan lainnya, seperti event, dll. Untuk mengetahui informasi yang lebih lengkap lagi mengenai CIBIS Park, bisa kunjungi media social CIBIS Park di Instagram @cibispark, Facebook CIBIS Business Park, dan website www.cibis.id.

Oya kemarin itu, usai pembukaan CIBIS Batik Festival, ternyata ada pertunjukan fashion show juga lho. Jalan di antara booth batik menjadi run away bagi para peragawan dan peragawati, yang ternyata merupakan karyawan yang berkantor di CIBIS Park. Aish, gak hanya peragawan/ti nya saja yang keren-keren, namun pakaian batik yang mereka kenakan juga cakep-cakep <3





Fashion show oleh para karyawan yang berkantor di CIBIS Park
Info lagi nih, CIBIS Batik Festival ini gak hanya diselenggarakan pada saat memperingati Hari Batik Nasional saja. Namun akan diadakan rutin setiap minggu di CIBIS Park. Bagi yang lagi nyari batik unik dan fashionable, bisa lho main-main ke CIBIS. Hmm, atau mungkin tertarik menjadi penghuni tetap di CIBIS Park? :D   



Foto-foto: pribadi  

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Model catwalknya kece2 ya berlengnggang-lenggok bangga pakai batik :) Ternyata zaman kerajaan dulu ga semua orang boleh mengenakan batik dan ada acara ternetu aja :) Pilih2 batik bingung ya bagus2 semua hehehe. Di Cibis Park bakalan lengkap jika semua tower sudah jadi. Kita bisa mampir lagi dong ya menikmati kuliner, dll. Bahkan bisa berinvestasi juga di sana :) Para penarinya cantik2 deh....kayak kita hahaha :D

    BalasHapus
  2. Kalap bgt liat batik cntik2 gini. Sygnya jauh ya.. Huhu

    BalasHapus