Sejuta Dukungan SiDU untuk Indonesia di Asian Games 2018

By Dewi Sulistiawaty - Juli 27, 2018

Sejuta Dukungan SiDU untuk Indonesia

Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk bisa menulis dan membaca. Manfaat menulis dan membaca tidak saja sekedar mengenal huruf demi huruf, merangkai kata-kata, dan menjadikannya sebuah kalimat. Ada manfaat lain yang bisa diperoleh jika kita rajin menulis dan membaca. Dengan membaca, koneksi pada sel otak menjadi semakin kuat sehingga otak akan terasah untuk bisa memahami sesuatu dengan cepat. Membaca juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita.

Lalu apa manfaat lain dari menulis? Tak dipungkiri, di era digital ini, kita termasuk anak-anak lebih suka menulis (mengetik) di gadget dari pada menulis tangan di atas kertas. Capek, begitu anak-anak memberi alasan. Jika mengetik di gadget hanya jempol saja yang bekerja, maka menulis tangan di atas kertas, keseluruhan jari jemari yang ikut bekerja. Dengan menulis di kertas dan seluruh jemari bekerja, maka motorik halus dapat terangsang dengan baik, sehingga otot tetap terlatih untuk melakukan aktivitas lainnya.

Menulis di kertas juga memudahkan pikiran untuk menggeneralisasikan ide-ide. Apa yang ditulis biasanya akan tersimpan dengan baik di dalam memori dibandingkan dengan mengetik, karena saat menulis, pengolahan diri yang aktif dapat membuat pemahaman yang jauh lebih dalam daripada mengetik. Nah, kebiasaan menulis tangan di atas kertas ini yang sudah mulai berkurang, karena anak-anak sudah mulai beralih ke gadget.

Untuk itulah SiDU, yang merupakan bagian dari APP Sinar Mas, sebuah brand lokal, terpanggil untuk mengedukasi anak-anak agar gemar menulis. Salah satu program yang telah diluncurkan SiDU adalah “Ayo Menulis Bersama SiDU!” (infonya bisa baca di SINI). Pesan utama yang ingin disampaikan lewat program ini adalah bahwa dengan menulis, ada 3 manfaat yang dapat diperoleh, yaitu meningkatkan kecerdasan, daya ingat, dan kreativitas, yang intinya adalah dapat membangun kompetensi anak.

Gerakan yang dicanangkan SiDU ini mencakup 100 sekolah di Jabodetabek dan melibatkan sekitar 20 ribu murid. SiDU membagikan modul berupa buku latihan menulis untuk anak-anak, yang perlu pendampingan secara intensif oleh orangtua dan guru. Untuk memancing minat menulis anak-anak, didalam modul tersebut disediakan berbagai macam topik menarik, mulai dari topik untuk mengenal diri sendiri, hingga ajang Asian Games 2018.    

Ngomong-ngomong soal Asian Games, SiDU pun ternyata ikut berpartisipasi dan memberikan dukungannya demi kesuksesan ajang olahraga terbesar di Asia ini. SiDU mengajak anak-anak untuk menuliskan pesan dan dukungannya pada para atlet Indonesia yang akan berjuang di ajang Asian Games 2018 nanti. Tulisan atau surat dukungan anak-anak ini kemudian dikumpulkan oleh SiDU, untuk diberikan pada para atlet yang akan berlaga.

Dinding Harapan "Sejuta Dukungan Untukmu Indonesiaku
Ribuan surat dari anak-anak ini telah disalurkan dan dibaca oleh para atlet. Tentu saja pesan dan dukungan yang ditulis oleh anak-anak ini membuat para atlet senang, pesannya akan tetap tertanam di hati mereka yang berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 nanti. Tulisan ini menimbulkan rasa haru dan juga membangkitkan semangat para atlet. Para atlet pun memberikan pesannya pada anak-anak agar terus semangat berkarya dan ikut memajukan Indonesia dengan prestasi.

Vincent Kosasih, Atlet Bola Basket Nasional
Pesan dan dukungan anak-anak ini terus mengalir dan ditulis di “Dinding Harapan” yang ada di Wisma Menpora, Jakarta. Yup, pada Kamis pagi itu, tepatnya tanggal 26 Juli 2018 kemarin, aula Wisma Menpora dipenuhi oleh anak-anak yang berasal dari berbagai sekolah dasar di Jabodetabek. Mereka hadir untuk memberikan dukungannya pada para atlet. Nampak hadir di ruangan tersebut Vincent Kosasih, seorang Atlet Bola Basket Nasional yang nanti juga ikut berlaga di ajang Asian Games 2018.

Oya, saat itu juga hadir Bapak Imam Nahrawi, Menteri Pemuda & Olahraga RI lho! Bapak Imam mengatakan bahwa pesan yang ditulis oleh anak-anak untuk para atlet bisa menjadi motivasi dan inspirasi, bahwa di usia anak-anak ini ternyata banyak pesan mendalam yang ditulis. Ini menunjukkan kalau anak-anak dididik dengan baik oleh para guru, orangtua, dan juga didukung oleh Sinarmas yang ikut mendokumentasikan pikiran dan harapan anak-anak untuk para atlet.

Menpora
“Itu artinya kita semua merasa Asian Games bukan hanya milik pemerintah dan INASGOC saja, tapi juga milik bangsa Indonesia. Anak-Anak yang menuliskan pesan ‘Sejuta Dukungan untuk Indonesia’, dan sudah disampaikan pada para atlet, mungkin setelah ini juga bisa menuliskan pesan, saran, inisiatif, atau apa saja yang ada dipikiran anak-anak, yang berkaitan langsung dengan kebijakan atas posisi saya sebagai Menpora,” ujar Bapak Menpora.  

Pak Menpora sangat mengharapkan tulisan dan pesan dari anak-anak ini. Rencananya Bapak Imam akan memposting tulisan atau pesan yang disampaikan anak-anak pada beliau di akun media sosialnya. Wah, pasti anak-anak senang dan merasa bangga ya, kalau pesannya dipajang di akun media sosial bapak menteri :D Kemudian Bapak Menpora pun berpesan pada anak-anak, agar setiap kata dan kalimat bijak yang terpikirkan langsung ditulis di buku. Jika perlu di-upload di media sosial, agar bisa menjadi inspirasi dan semangat bagi orang lain, termasuk pemerintah dan para atlet. Masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak semua.

Asian Games belum tentu akan diadakan di Indonesia lagi dalam waktu dekat ini. Jadi, mari bersama kita sukseskan Asian Games 2018. Jika Asian Games 2018 ini sukses, baik penyelenggaraannya, prestasi, administrasi, ekonomi, dan lainnya, maka tidak mustahil jika suatu saat nanti Indonesia akan menjadi tuan rumah olimpiade. Nggak ada yang nggak bisa, kalau kita mau. Indonesia bisa! :)  

Talkshow "Sejuta Dukungan untuk Indonesia"
Dalam talkshow yang mengangkat tema “Sejuta Dukungan Untuk Indonesia”, Bapak Jonni Mardizal, Staf Ahli Menpora Bidang Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa menjadi tuan rumah Asian Games itu bukanlah sesuatu yang mudah, dibutuhkan perjuangan, karena ada 50 negara yang ikut berlaga dalam ajang Asian Games. Itu berarti dibutuhkan waktu 200 tahun sekali untuk bisa menjadi tuan rumah Asian Games.

Bpk Jonni
“Nah, kita baru 62 tahun lalu jadi tuan rumah, tahun ini sudah jadi tuan rumah lagi. Jadi sudah semestinya kita bersyukur. Untuk itu kita dari pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi pada anak-anak sekalian, yang sudah mendukung  penyelenggaraan Asian Games ini. Kita akan kedatangan tamu dari negara-negara di Asia. Mudah-mudahan pelaksanaan pesta olahraga terbesar se Asia ini bisa berjalan dengan baik. Sukses sebagai tuan rumah dan sukses sebagai peserta,” jelas Bapak Jonni.

Tahukah kamu dengan INASGOC? INASGOC adalah singkatan dari Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee yang merupakan komite resmi yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia sejak terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. INASGOC merupakan panitia utama yang menyusun dan menyiapkan penyelenggaraan Asian Games 2018, serta bertanggung jawab langsung pada presiden.

Bpk Cahyadi
Bapak Cahyadi Wanda, Vice Director of Revenue INASGOC menjelaskan bahwa hampir seluruh venue siap digunakan untuk Asian Games 2018, baik venue di Jakarta maupun di Palembang. “Kami menyiapkan acara Asian Games, menyambut 45 negara, 17 ribu atlet, dan 5 ribu media yang datang untuk meliput ajang ini., Sinarmas banyak memberikan kontribusinya untuk venue di Palembang. Salah satu kontribusinya adalah ikut membangun bowling center, yang terbaik di dunia,” papar Bapak Cahyadi.

Mr. Sovan
Tak hanya itu kontribusi yang diberikan oleh Sinarmas untuk mendukung Asian Games 2018. Seperti yang disampaikan oleh Mr. Sovan K. Ganguly selaku APP Sinarmas Consumer Business Unit Head, bahwa Sinarmas turut menyediakan 20 ribu rim produk PPC SiDU untuk kegiatan operasional Asian Games 2018 nanti.

Bapak Salah Husin, Managing Director Sinarmas menambahkan lagi, bahwa Sinarmas tak hanya support perlengkapan untuk Asian Games saja, namun juga pada peralatan keselamatan, seperti alat pemadam kebakaran, dll. APP Sinarmas menggolontorkan dana sekitar US$ 4 juta demi mensukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018.

Asian Games bukan sekedar ajang olahraga saja, namun juga merupakan sebuah ajang budaya, karena banyak budaya bangsa ini yang akan dikenalkan pada kegiatan ini nantinya. Lihat saja 3 maskot Asian Games 2018, yaitu Atung, Bhin Bhin, dan Kaka, yang merupakan akronim dari semboyan Bhineka Tunggal Ika. Atung, rusa Bawean; Bhin Bhin, burung Cenderawasih; dan Kaka, seekor badak bercula satu. Mereka bertiga mengenakan pernak pernik dengan motif khas daerah Jakarta, Papua, dan Palembang.


10 Anak dengan Tulisan Terbaik "Sejuta Dukungan untuk Indonesia"
Di akhir acara, ternyata SiDU telah memilih 10 tulisan pesan terbaik yang ditulis oleh anak-anak. Kesepuluh pemenang ini berhak mendapatkan piagam penghargaan dan 2 tiket untuk menonton Asian Games 2018 dari SiDU. Tetaplah menulis ya, anak-anak! Jadilah manusia yang berprestasi dan membanggakan bangsa ini :)  




Foto=foto : Pribadi

  • Share:

You Might Also Like

11 comments

  1. Bagus juga ya Un lomba menulis surat yang diadakan SiDU ini, bikin anak-anak kreatif dan juga sekalian menyemangati atlet ya. Semoga Indonesia juaranya. Aamiin...

    BalasHapus
  2. Sudah semestinya kita dukung Asian Games 2018, untuk prestasi terbaik atlet Indonesia

    BalasHapus
  3. Bagus ya program dari Sidu, baik utk anak-anak maupun untuk atlet kita :)

    BalasHapus
  4. Saya dukung juga atlet Indonesia agar bisa bawa banyak medali di Asian Games 2018 nanti.

    BalasHapus
  5. Anak-anak pasti senang ya ketemu dengan Vincent. Itu Vincent tinggi banget ya 😅

    BalasHapus
  6. Jadi inget zaman dulu aku, Wi. Sebelum ngetik cerpen atau artikel di mesin tik, aku selalu nulis draf di buku tulis SIDU. Sekarang aja langsung ngedraf di laptop. Dulu lebih sulit kondisinya, tapi kok jadi kenangan manis, ya. :)

    BalasHapus