Pernah dengar kalimat “persahabatan bagai kepompong, kadang kepo, kadang rempong”. Apakah itu benar adanya? Kalimat ini sendiri berasal dari sebuah lirik lagu yang cukup terkenal dulu. Lirik yang kemungkinan besar diangkat dari kisah nyata yang pernah dialami atau didengar oleh si penulis lagu. Sebegitu rumitkah jalinan persahabatan itu?
Jika bercerita tentang sahabat, tiap fase kehidupan
saya dikelilingi oleh para sahabat yang berbeda-beda. Saat TK saya punya
sahabat sendiri, saat SD lain lagi sahabatnya, SMP pun begitu, hingga sekarang,
terus terjadi pergantian sahabat dalam hidup saya. Apakah itu berarti saya
berselisih dan punya mantan sahabat?
Alhamdulillah, tidak ada istilah mantan sabahat
selama hidup saya, karena pergantian sahabat yang saya alami, terjadi karena
kami terpisah, baik oleh jarak, atau kesibukan, serta kegiatan lain yang menjadi
prioritas masing-masing. Tak ada terjadi perselisihan yang membuat saya dan
sahabat saya terpisah dan jadi mantan sabahat.
Sahabat merupakan salah satu support system
paling intim dalam hidup kita. Dalam membangun dan memelihara hubungan persahabatan
harus dipenuhi dengan rasa empati dan kepercayaan. Bahkan persahabatan dapat
meningkatkan kompetensi sosial dan emosional kita, sehingga kepercayaan diri pun
ikut meningkat, begitu pun dengan kesehatan mental kita.
Namun begitu, hubungan persahabatan itu tak
selalu berjalan mulus seperti jalan tol. Terkadang ada kerikil bahkan batu
besar yang datang menghampiri. Tak jarang kemudian persabahatan tersebut jadi
retak, dan hancur berkeping-keping. Ada yang kemudian berbaikan kembali, dan
persahabatan pun menjadi tambah erat, namun tak jarang juga yang akhirnya malah
bertambah parah, hingga terjadi permusuhan dan pertikaian yang tak berkesudahan.
Kebanyakan persahabatan yang langgeng itu adalah
mereka yang memiliki pemikiran yang sama. Sehingga apa yang jadi perbicangan
atau obrolan akan nyambung. Atau ada juga masing-masing mereka memiliki sifat
yang sama, sama-sama pengertian, dimana saat sahabat yang satu lagi sedih dan
kesusahan, sahabat yang lain memberi dukungan dan semangat, Begitupun
sebaliknya. Namun ada juga yang nggak sih, namun ini lebih ke sifat
masing-masing, dimana salah satunya merupakan tipikal pendengar yang baik, atau
yang sabar dan suka ngalah, sedangkan yang lainnya tipikal yang dominan.
Walaupun sebenarnya persahabatan seperti ini nggak terlalu baik menurut saya.
Saya yakin setiap orang memiliki sahabat dalam
hidupnya, entah itu dari teman sepermainan, keluarga besar, atau orang lain
yang melintas dalam kehidupan kita. Sahabat yang mau menerima kita apa adanya,
tanpa menghakimi, yang mau menampung semua curhatan kita, tanpa menggurui,
namun kita pun harus berbuat yang sama buat sahabat kita tersebut. Jangan ego, dan
menjadikan sahabat kita hanya buat menampung keluh kesah kita, lalu saat giliran
dia mau curhat, malah dicuekin. Yang jadi inti dari persahabatan adalah saling
mengerti dan percaya satu sama lain.
Jadilah sahabat yang penuh dengan empati.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Masalah kesehatan
mental, seperti depresi, stres, dan kecemasan sering kali memberatkan untuk
dilalui. Bahkan terkadang secara tidak sadar kita cenderung mendukung stereotip
negatif, dan menyepelekan masalah yang dihadapi sahabat kita. Sikap ini dapat
mengancam persahabatan. Untuk itu, jadilah sahabat yang lebih berempati dan kurangi
stigma dalam diri kita.
Seperti yang saya sebut sebelumnya, selain pengertian,
maka kepercayaan adalah kunci persahabatan. Di saat sahabat curhat mengenai
segala hal yang menjadi beban dipikirannya, dan berharap beban ini bisa menjadi
ringan setelah curhat ke sabahatnya, jangan lantas kepercayaannya dihancurkan
dengan menceritakan masalahnya ke orang lain. Jagalah baik-baik rahasia sahabat
kita. Apapun yang diceritakannya, cukup kita, sahabat kita, malaikat, dan Tuhan
saja yang tau. Jadilah pendengar yang baik, namun jangan kemudian jadi menyebarkannya
ke orang lain.
Jika ternyata kita khilaf, gak sengaja, atau
keceplosan dan terlanjur menceritakannya ke orang lain, yang mungkin menurut
kita orang tersebut adalah orang dekat yang dapat kita percayai, namun kenyataannya
info tersebut malah bocor dan menyebar luas, dan diketahui sahabat kita, maka beranilah
untuk meminta maaf pada sahabat kita, dengan catatan jangan diulangi kembali.
Ini pun nantinya tergantung sahabat kita, entah dia mau memaafkan atau tidak. Mungkin
tergantung juga dengan beratnya kesalahan yang telah kita perbuat.
Sahabat yang baik biasanya akan mau memaafkan
kesalahan sebahatnya, seberat apapun itu kesalahan yang telah diperbuatnya. Asalkan
si sahabat benar-benar menyadari kesalahannya, dan tak ‘kan berbuat kesalahan yang
sama di kemudian hari. Manusia memang tak lepas dari kesalahan. Namun jika
kesalahan tersebut berulang dan terjadi berketerusan, itu bukan hal yang wajar.
Orang tersebut mesti belajar untuk mengelola dirinya dan pikirannya.
Perhatian tak saja diberikan kepada keluarga dan
pasangan, namun sebaiknya juga diberikan pada sahabat. Perhatian yang kita
berikan, apapun itu bentuknya, dapat membuat sahabat kita senang dan bahagia. Dia
akan merasa dihargai, dan dianggap oleh sahabatnya sendiri. Tak perlu bentuk
perhatian yang besar dan butuh effort untuk melakukannya. Menanyakan
kabarnya, atau gimana hari-harinya saja, sudah merupakan bentuk perhatian kita
pada sahabat kita. “Hai, Besti! Kamu udah sarapan belum?”
Tak jarang pula kita menemukan sahabat kita dalam
dunia kerja. Persahabatan yang terjadi di dunia kerja dapat memberikan dampak
positif dalam pekerjaan kita, karena kita bisa saling support dalam hal
pekerjaan dengan sahabat kita. Keberadaan sahabat dalam pekerjaan juga membuat
kita lebih semangat datang ke tempat pekerjaan. Bayangkan, jika kita bekerja,
namun tak ada sabahat yang kita miliki, untuk kita bisa bercerita tentang
masalah pekerjaan kita. Pasti nggak nyaman banget kan.
Mindful Company Brand 2022
Adakah perusahaan yang memberikan perhatian lebih
pada karyawannya? Ada, dan salah satunya adalah JNE. Sebagai perusahaan jasa
logistik dan ekspedisi, JNE selalu memberi perhatian lebih pada karyawannya. Bagi
JNE, karyawan merupakan aset yang terus dijaga, diperhatikan, dan dikembangkan.
Rasa kebersamaan terjalin erat dalam keluarga besar JNE. Tiap tahun JNE rutin
memberangkatkan karyawannya yang telah bekerja selama 12 tahun untuk umroh,
serta jalan-jalan ke Holy Land bagi karyawannya yang non-muslim.
Tak hanya itu, JNE juga memberikan hadiah rumah
di setiap hari ulang tahunnya. Berbagai pelatihan pun diberikan untuk mengasah
dan mengembangkan skill karyawannya. Jika bekerja di perusahaan seperti
ini, tentu akan membuat para karyawannya nyaman. Memiliki pimpinan dan tim
manajemen yang penuh perhatian dan pengertian seperti seorang sahabat, dapat
membuat karyawan lebih semangat, lebih produktif, loyal dan betah bekerja.
Selain karyawan, JNE pun memberikan perhatian khusus
untuk para pelanggannya. Sesuai dengan tagline “Connecting Happiness”,
JNE ingin menghantarkan kebahagiaan kepada pelanggan dan konsumennya atau
pengirim dan penerima paket. Tak hanya ingin memberikan layanan terbaik, JNE juga
sering memberikan hadiah dan promo-promo menarik untuk pelanggan dan konsumennya.
Tapi karyawan, pelanggan, dan konsumen saja tak
cukup, JNE juga memberikan perhatian pada masyarakat luas dan lingkungan
sekitar. Berbagai gerakan dan langkah yang dilakukan bertujuan untuk memberikan
manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat, baik dalam bentuk dukungan ekonomi
mikro, kesehatan, pendidikan, sosial, olahraga, serta bantuan untuk korban
bencana, dan lain sebagainya. Bahkan tiap tahun JNE rutin memberikan santunan
pada anak-anak yatim.
Dengan semua bentuk perhatian dan kepedulian yang
dilakukan JNE ini, maka tak heran jika JNE berhasil menjadi bagian dari Mindful
Company Brand 2022. Penghargaan ini diberikan kepada JNE dalam acara ALIVE Fest
2022 yang diselenggarakan di Multifunction Hall Plaza Indonesia, Jakarta, pada
hari Jumat, 2 Desember 2022. Selamat ya JNE, penghargaan ini memang pantas
disandang oleh JNE sebagai perusahaan yang penuh perhatian dan peduli pada
karyawannya dan juga masyarakat luas.
For your information, ALIVE Fest merupakan festival meditasi terbesar di Indonesia, yang diselenggarakan
oleh The Golden Space Indonesia berkolaborasi dengan MarkPlus, Inc. Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan
mental, emosional, dan fisik.
Oiya, untuk memberikan
informasi seputar JNE, tips dan trik menarik, JNE memiliki media internal,
yaitu https://jnewsonline.com. Bagi yang
ingin membaca berbagai cerita inspiratif, bisnis, dan lifestyle, serta informasi
menarik lainnya, silakan meluncur ke website tersebut. Ada tips dan trik
bertahan dalam berbisnis, tips jadi seller online shop, tips berbelanja, cara
melindungi data pribadi saat transaksi digital, tips berkendaran saat musim hujan,
hingga seputar traveling dan tekno pun ada lho. Komplit deh isinya.
By the way, semoga
cerita ini dapat menginspirasi dan memotivasi kita dalam menjalankan kehidupan,
khususnya dalam hal persahabatan. Memilki kepribadian yang perhatian dan
dipercaya itu penting dalam persahabatan, karena secara tidak langsung persahabatan
dapat membantu kita dalam mengatasi stres, dan meningkatkan pengendalian diri
kita. Salam sahabat 😊
0 comments