PERBEDAAN IBADAH HAJI DAN UMROH

By Dewi Sulistiawaty - Juni 13, 2022

 

kabah haji dan umroh

Labbaika allahumma labbaik

Labbaika laa syariika laka labbaik

Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariikalaka

Umat muslim mana yang tak ingin melafazkan kalimat talbiyah tersebut langsung di tanah suci Mekah. Saya sendiri juga berkeinginan untuk bisa segera menjejakkan kaki di sana. Sebagaimana umat muslim ketahui, menunaikan ibadah haji merupakan rukun Islam ke-5, yang wajib hukumnya dilaksanakan bagi mereka yang mampu.

Dulu, saat saya masih kecil hingga remaja gitu, menunaikan ibadah haji sepertinya cukup mudah, yang penting dananya cukup, serta memiliki fisik yang sehat dan kuat. Saking mudahnya, sampai-sampai kakek dulu bisa menjalankan ibadah haji hingga berkali-kali. Entah mungkin karena dulu masyarakat Indonesia masih belum begitu banyak yang mampu untuk pergi haji, atau entah karena nggak mendapatkan informasi serta akses untuk berhaji. Pokoknya seingat saya dulu pergi haji itu sangat mudah.

Ketika saya beranjak dewasa, barulah mulai ada antrian untuk pergi ke Baitullah, namun antriannya saat itu masih belum begitu panjang. Tak sedikit juga masyarakat yang akhirnya memilih untuk pergi umroh terlebih dulu. By the way, apa sih bedanya umroh dengan haji. Yuk, baca terus tulisan ini yaa....

BEDA HAJI DAN UMROH

Mungkin kamu-kamu ada yang sudah tahu juga ya, apa bedanya haji dan umroh. Dalam mata pelajaran agama Islam di sekolah dulu, sudah dijelaskan juga apa perbedaan keduanya. Namun untuk mengingatkan kembali, atau mungkin saja ada yang masih belum tahu, berikut saya jelaskan lagi apa perbedaan antara haji dan umroh.

Walaupun terbilang banyak persamaan dalam beberapa hal, namun haji dan umroh mempunyai perbedaan, terutama dari segi waktu dan durasi.

F Dari segi makna

Kata haji berasal dari bahasa Arab, yaitu hajja, yahujju, hajjan yang berarti qoshada, yang artinya mengunjungi. Jadi pergi haji ke Baitullah dapat diartikan sebagai menyengaja mengunjungi tanah suci Mekah untuk melakukan ibadah sesuai dengan ketentuan dan syarat menjalankan ibadah haji.

Kata umroh juga berasal dari bahasa Arab, yaitu i’timar yang artinya ziarah. Jadi umroh ke Baitullah berarti mengunjungi tanah suci Mekah untuk melakukan ziarah. Walaupun cuma disebut berziarah, namun dalam pelaksanaannya, umroh juga memiliki ketentuan, syarat, dan rukun yang wajib dilakukan agar ibadah umroh menjadi sempurna.  

F Dari segi hukum

Seperti yang saya tulis di atas, haji termasuk dalam rukun Islam ke-5, yang hukumnya wajib dikerjakan bagi mereka yang mampu. Walaupun dalam kenyataannya, mereka yang kurang mampu pun, bisa pergi haji. Dengan niat dan keinginan yang kuat, mereka bisa menabung dan mengumpulkan dana yang cukup untuk pergi berhaji. Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa kewajiban berhaji cukup dilakukan sekali seumur hidup. Jika pun ada yang mengerjakannya lebih, itu masuknya sunnah.

Sedangkan untuk umroh, sebagian ulama ada yang bilang hukumnya sunnah muakad, dan ada juga yang bilang hukumnya wajib. Untuk yang sunnah muakad, berpatokan pada Hadits Riwayat Tarmizi, “Dari Jabir bin ‘Abdillah ra, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya mengenai wajib atau sunnah bagi umat muslim untuk menunaikan ibadah umroh. Rasulullah kemudian menjawab, “Tidak. Jika kamu berumroh, maka itu lebih baik”. Sedangkan untuk kewajiban umroh merujuk pada surah al-Baqarah ayat 196, yaitu “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh untuk Allah”.

F Dari segi tempat pelaksanaan

Untuk ibadah haji, pelaksanannya di mulai dari miqat, lalu Mekah atau Masjidilharam, trus Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Sedangkan untuk umroh, mulai dari miqat, lalu Mekah atau Masjidilharam, karena untuk melaksanakan Thawaf dan Sa’i dilakukannya di Masjidilharam.

F Dari segi waktu

Waktu pelaksanaan ibadah haji hanya dilakukan pada bulan haji, yaitu mulai dari bulan Syawal hingga 10 hari pertama di bulan Zulhijah (hari raya Idul Adha). Jadi bisa dikatakan pelaksanaan ibadah haji hanya berlangsung sekali dalam setahun.

Berbeda dengan umroh, yang waktu pelaksanaannya bisa dilakukan di bulan apa saja. Jadi bagi yang ingin melaksanakan ibadah umroh, bisa dilakukan kapan saja di sepanjang tahun.

F Dari segi durasi

Ibadah haji membutuhkan durasi yang lebih lama dibandingkan umroh. Ini karena dalam berhaji, rangkaian ibadah yang dilakukan lebih panjang ketimbang umroh. Makanya bagi yang ingin melaksanakan ibadah haji, disarankan untuk menjaga fisik agar tetap sehat dan kuat, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan baik dan sempurna. Dalam pelaksanaannya, ibadah haji bisa memakan waktu 4 hingga 5 hari. Sedangkan untuk ibadah umroh hanya butuh waktu 2 sampai 3 jam saja.

F Dari segi rukun

Terkait dengan durasi pelaksanaan ibadah haji yang lebih lama dibandingkan umroh, ini ada hubungannya dengan rukun haji yang wajib dilakukan. Untuk haji, ada 6 rukun haji yang harus dilakukan, yaitu mulai dari niat Ihram, lalu melaksanakan Wukuf, Thawaf, Sa’i, Tahalul, dan Tertib.

Sedangkan untuk umroh, terdiri dari Ihram dan niat umroh, Thawaf Umroh, Sa’i, Tahalul, dan Tertib. Jadi dalam umroh nggak ada yang namanya Wukuf, karena harus dilaksanakan pada tanggal 9 – 10 Zulhijah. Wukuf merupakan pokok dari ibadah haji. Namun tak sedikit juga yang melakukan ibadah haji dan umroh sekaligus. Jika haji dan umrohnya dilakukan secara bersamaan saat bulan haji, disebut haji qiran.

Lalu ada juga yang namanya haji ifrad, yaitu saat jamaah melaksanakan haji terlebih dulu, baru kemudian melaksanakan umroh. Sebaliknya bagi yang melaksanakan umroh terlebih dulu, kemudian baru melaksanakan ibadah haji disebut haji tamattu’. 

Masjid Nabawi haji dan umroh
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi

Itulah beberapa perbedaan ibadah haji dan umroh yang saya ketahui. Selain itu, ada juga perbedaan biaya antara haji dan umroh. Untuk bisa berangkat haji dan umroh ini dibutuhkan biaya yang cukup tinggi. Sungguh Maha Bijaksana Allah SWT yang telah memberikan keringanan untuk menunaikan ibadah haji ini hanya bagi umatnya yang mampu saja. Namun umat muslim mana yang tak ingin menyempurnakan ibadahnya dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya. Bisa menunaikan ibadah haji dan atau umroh menjadi impian bagi seluruh umat muslim.

Jika dulu, sepengetahuan saya biaya umroh lebih mahal ketimbang haji (haji reguler, bukan haji plus). Ini karena pelaksanaan umroh yang cukup singkat, sehingga pihak travel menambahkan biaya traveling ke tempat-tempat lainnya pada biaya umrohnya. Biasanya traveling yang diberikan adalah berupa ziarah ke makam tokoh, jalan-jalan ke Turki, Dubai, Mesir, dan tempat lainnya.

Sekarang sepertinya biaya naik haji dan umroh tak terlalu jauh berbeda. Namun berapa pun biaya untuk berhaji dan umroh, intinya keduanya menjadi impian bagi seluruh umat muslim, karena bisa melihat langsung ka’bah, masjid Nabawi, mengusap dan mencium Hajar Aswad, dan hal lainnya yang bikin kita takjub dan haru.

UMROH SYAWAL KARYAWAN JNE

umroh syawal karyawan jne
Karyawan JNE yang berangkat umroh

Ini satu lagi yang bikin saya takjub. JNE memberangkatkan karyawannya umroh. Yang diberangkatkan umroh bukan hanya 2 atau 3, atau puluhan karyawan saja, namun ratusan, tepatnya 140 Ksatria dan Srikandi JNE. For your information, Ksatria dan Srikandi adalah sebutan untuk para karyawan JNE.

Ratusan Ksatria dan Srikandi JNE ini berangkat pada tanggal 16 Mei 2022, dan menjadi jamaah kloter pertama yang terbang ke tanah suci. Mereka melaksanakan ibadah umroh dan traveling di sana hingga tanggal 24 Mei 2022. Kebayang betapa bahagianya para Ksatria dan Srikandi JNE yang berkesempatan untuk berangkat umroh.

Ini merupakan keberangkatan umroh yang tertunda, karena pandemi selama dua tahun ini. Namun akhirnya di tahun 2022 mereka bisa juga berangkat umroh. Alhamdulillah. Impian untuk bisa menjejakkan kaki di tanah suci Mekah dan melaksanakan umroh bisa diwujudkan oleh JNE, tempat para Ksatria dan Srikandi ini bernaung.

Sebenarnya untuk urusan membahagiakan “Connecting Happiness” sudah menjadi hal yang biasa, dan melekat dengan JNE. Sejak dulu, saat sang Founder JNE, yaitu almarhum Bapak H. Soeprapto Soeparno masih ada, kegiatan-kegiatan sosial, seperti menyantuni anak yatim, berbagi dengan sesama, termasuk memberikan umroh gratis untuk para karyawan JNE sudah biasa dilakukan.

Sekarang, Bapak M. Feriadi Soeprapto sebagai penerus dan juga Presiden Direktur JNE melanjutkan kebiasaan tersebut, karena menurut beliau ini merupakan amanah dan hal baik yang harus terus dilanjutkan.

Oiya, Ksatria dan Srikandi JNE yang diberangkatkan umroh adalah mereka yang sudah mengabdi pada perusahaan selama lebih dari 12 tahun. Mereka tak hanya berasal dari Jakarta, namun juga dari berbagai cabang JNE di daerah lain, seperti Tangerang, Cilegon, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Yogyakarta, semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Sidorajo, dan cabang utama lainnya.

Kabarnya Ksatria dan Srikandi JNE yang berangkat umroh tersebut ada yang menangis haru setibanya di Mekah. Gimana nggak haru, karena ia bisa berada di depan Ka’bah yang menjadi kiblat sewaktu sholat sehari-hari. Ada juga yang langsung teringat dengan dosa-dosanya, lalu mendapatkan keajaiban dan kenikmatan selama berada di sana. Lalu ada juga yang merasa umroh ini merupakan kado dari Allah SWT, karena waktu keberangkatannya yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya, dan banyak lagi cerita bahagia dan haru lainnya.

Ksatria dan Srikandi JNE umroh

Yang pasti mereka sangat bersyukur dan berterima kasih pada JNE, karena berkat JNE lah mereka bisa berangkat ke tanah suci. Bahkan di depan Ka’bah ada yang mendo’akan agar JNE terus maju dan berkembang, serta program umroh ini bisa terus dilaksanakan. Aamiin....

Bahagia dan ikut senang mendengar kabar atau cerita seperti ini. Keinginan untuk berangkat haji atau umroh makin menggebu-gebu. Ingin rasanya bisa segera melihat langsung Kota Mekah, Ka’bah, Masjidilharam, makam Rasulullah SAW, dan melaksanakan ibadah di tanah suci. Semoga yang belum pernah bisa disegerakan ya, dan yang sudah pernah bisa kembali ke sana. Aamiin...     


  

  • Share:

You Might Also Like

0 comments