OPPO Selfie Tour De Jakarta 2017

By Dewi Sulistiawaty - Februari 18, 2017

Setelah beberapa rangkaian acara yang usai digelar sebelumnya, seperti OPPO Selfie Fest dan peluncuran OPPO Raisa Phone di penghujung tahun 2016 lalu, OPPO kembali mengadakan sebuah event yang bertajuk OPPO Selfie Tour di awal tahun 2017. Pertama mendengar tema OPPO Selfie Tour 2017, saya sudah penasaran, ke daerah mana saja tour ini akan dilaksanakan. Nah, saya termasuk yang beruntung nih, karena dapat menghadiri OPPO Selfie Tour yang perdana digelar di Jakarta :)

OPPO Selfie Tour De Jakarta dilaksanakan pada hari Selasa, 17 januari 2017 di Historia Café, yang terletak di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Sebelum ke Kota Tua, saya dan beberapa peserta lain yang mengikuti Acara OPPO Selfie Tour berkumpul di parkiran Menara Jamsostek Gatot Subroto. Yups, saya dan para peserta, bersama dengan tim dari OPPO akan berangkat menuju Kota Tua menggunakan sebuah bus.

Setibanya di Kawasan Kota Tua, ternyata bus tidak parkir di dekat tempat acara, yaitu di Historia Café. Mungkin karena bus tidak diperbolehkan parkir di sepanjang jalanan Kota Tua ya, atau memang tidak disediakan tempat parkir untuk bus di sana, I don’t know. So, kita harus berjalan dari tempat parkir bus ke Historia Café. Lumayan juga buat membakar lemak di tubuh :)

Saat bus tiba di Kawasan Kota Tua
Sesampai di Historia Café, saya pun istirahat sambil menikmati minuman yang telah disediakan. Suasana dan pernak pernik yang ada di Historia Café ini instagramable. Saya kemudian menyempatkan diri keliling café untuk melihat-lihat, tempat mana yang asyik buat dijadikan background untuk selfie :D  Tak hanya saya, ternyata teman-teman yang lain juga beranggapan sama. Semua nampak berfoto-foto dengan berbagai latar yang ada di sekitar Historia Café.

Me at Historia Cafe Jakarta
Tak lama kemudian, Mas Aryo Meidianto Aji, yang merupakan Media Engagement OPPO Indonesia membuka acara, dengan menyapa semua peserta yang hadir. Mas Aryo menjelaskan tujuan diselenggarakannya kegiatan berupa OPPO  Selfie Tour 2017, yaitu ingin agar teman-teman yang punya passion dalam menulis dapat memaksimalkan hasil karyanya dengan menggunakan smartphone.

Mas Aryo saat membuka acara OPPO Selfie Tour De Jakarta
Mobile photography sendiri mulai booming sejak bermunculannya smartphone dengan berbagai keunggulan kameranya. Ditambah lagi dengan trend di masyarakat yang suka mengunggah berbagai macam foto di berbagai media sosial. Menurut Mas Aryo, mobile photography mulai berjalan dipertengahan tahun 2009 – 2010, seiring dengan adanya youtube dan vlogging.

Mas Aryo juga menjelaskan bahwa selama 3 tahun kehadiran OPPO di Indonesia, hingga saat ini OPPO mampu menduduki peringkat 2 dalam pasar smartphone Indonesia. “Ini merupakan perjuangan yang berat,” kata Mas Aryo.

Mas Aryo pun mulai menceritakan kilas balik OPPO sejak menginjakkan kaki secara resmi di Indonesia, dengan perangkat N1 di bulan September 2013. OPPO N1 ini merupakan N1 pertama android dengan sistem kamera berputar. Saya ingat banget nih dulu, waktu pertama kali melihat OPPO N1 ini, saya sempat mupeng memilikinya. Bagaimana nggak, itu baru pertama lho, ada smartphone dengan kemampuan kamera berputar seperti itu. Menurut saya itu keren banget!

Lalu selanjutnya hadir OPPO Find 7, dengan Fitur Rounded Edge-nya. “Saat itu kita mencoba meminta photographer sebuah majalah di China untuk mengambil gambar menggunakan OPPO Find 7. Awalnya mereka ragu, namun akhirnya mereka mau. Waktu itu kita cetak hingga 7 halaman dan juga covernya, yang di foto menggunakan OPPO Find 7. Mereka juga memberikan terstimoni bahwa ini untuk pertama kalinya mereka memotret menggunakan kamera smartphone, karena biasanya mereka menggunakan kamera profesional,” ujar Mas Aryo.

OPPO Find 7 dikenal dengan smartphone pertama dengan layar turkiye, serta diperkenalkannya teknologi charging cepat. Jadi OPPO ini sudah lama memperkenalkan Camera Phone-nya ya. Bahkan OPPO juga pernah menantang para photographer untuk memotret menggunakan OPPO N3, yang diluncurkan pada bulan Oktober 2014. OPPO ingin menantang dirinya juga, untuk membuktikan bahwa kamera dan perangkat yang mereka miliki ini benar-benar bagus. Oo, ternyata karena itu ya makanya hingga sekarang OPPO sering menggelar challenge, meet up, gathering, tour, dan lain sebagainya.
(Atas) OPPO N1 dan OPPO Find 7,
(bawah) serta hasil jepretan menggunakan kamera OPPO N1 dan OPPO Find 7
Menurut saya kegiatan ini sangat bagus, karena selain dapat membuktikan sendiri kemampuan perangkat OPPO, tentu semua masukan yang diberikan oleh O-Fans maupun peserta yang hadir pada setiap kegiatan, menjadikan OPPO semakin lebih baik lagi ke depannya. Tak heran kalau setiap produk yang diluncurkan oleh OPPO makin hari makin keren, karena selalu memperbaiki kekurangan dari perangkat sebelumnya, bahkan tak tanggung-tanggung OPPO memperkenalkan teknologi tercanggih yang ditanamkan pada produk terbarunya :)


Optimalisasi Kamera Smartphone

Mas Kris
Oya, kegiatan OPPO Selfie Tour De Jakarta ini terdiri dari 3 sesi. Sesi pertama adalah sesi tentang bagaimana caranya mengoptimalisasikan kamera yang ada pada smartphone, yang akan dijelaskan oleh Mas Kristian Tjahjono dari Yangcanggih.com. Sebagai seorang Managing Editor, menurut Mas Kris, salah satu yang menjadi favorit di Yangcanggih.com itu adalah kamera dan handphone. Hingga saat ini, Yangcangih.com sudah mendokumentasikan sebanyak 250 device kamera dan handphone.

Yangcanggih.com juga telah mencoba menggunakan kamera OPPO F1s dalam beberapa waktu. Menurut Mas Kris kamera OPPO F1s lumayan bagus. “Walaupun kita punya kamera yang mahal sekalipun, tapi kalau kita tidak bawa, ya tidak ada gunanya. Mau tak mau yang paling sering kita bawa kemana-mana itu adalah handphone,” kata Mas Kris.
Hasil bidikan Mas Kris menggunakan Expert Mode pada kamera OPPO F1s
Saya akan simpulkan saja ya apa yang dijelaskan oleh Mas Kris. Jadi intinya, Mas Kris menunjukkan beberapa foto bidikannya yang menggunakan kamera OPPO F1s. Semua fitur yang ada dalam kamera OPPO F1s dicoba oleh Mas Kris, dan hasilnya bagus-bagus semua. Selain pintar mengambil angle, kita juga harus bisa menentukan letak cahaya, serta intensitas cahaya pada objek foto. Idealnya penggunaan cahaya yang natural itu adalah saat sore hari, yaitu sekitar pukul 4 hingga 5 sore. Saya juga sempat mempraktekkan fitur panorama pada kamera OPPO F1s Selfie Expert. Foto saya ambil saat Mas Kris lagi presentasi di depan.

Taken by OPPO F1s, dengan Fitur Panorama
Penggunaan fitur panorama pada smartphone lebih mudah dibandingkan dengan kamera professional, karena kamera pro harus menggunakan tripod. Oya, kata Mas Kris, saat pengambilan foto, pastikan kamera dalam keadaan fokus, agar gambar yang dihasilkan benar-benar jernih. Pengeditan foto juga diperbolehkan untuk mendapatkan hasil foto yang lebih menarik, asalkan itu tidak menghilangkan atau mengubah bentuk asli dari gambarnya.

“Yang paling saya suka dari kamera utama OPPO F1s adalah hasilnya yang detail. Bahkan untuk foto malam pun bisa jelas dengan menggunakan Expert Mode,” ujar Mas Kris.

Sebagai seorang blogger, materi ini tentu saja sangat bermanfaat bagi saya. Karena bagaimanapun juga, foto yang dihasilkan oleh sebuah kamera, sangat membantu dalam mendukung tulisan-tulisan yang akan saya publish. Jika hasil fotonya bersih, jernih dan bagus, tentu akan membuat pembaca senang dan betah saat membaca tulisan saya. 


Konten Video yang Menarik

Mba Tini
Sesi kedua adalah mengenai video atau vlog. Yups, saat ini vlog lagi trend di dunia maya. Ada Mba Fatimah Kartini Bohang dari Kompas Tekno yang akan menceritakan tentang pembuatan konten video. Proses vlogging ini menurut Mba Tini yang bekerja sebagai Journalist di Kompas Tekno, bisa dibagi dalam 3 hal, yaitu pre-production, production, dan post production. 3 hal ini sudah sangat umum dipakai saat mau bikin video maupun film.

Untuk pre-production, tentu pertama kali kita harus mengetahui konsep dari video yang mau kita bikin. Setelah itu buatlah flow chart-nya agar tau susunan lini masa apa yang akan kita kerjakan. Lalu pikirkan juga tools yang akan kita gunakan.

“Aku pernah punya pengalaman kehabisan baterai kamera mirrorless yang sering aku pakai buat ngerekam. Akhirnya aku pakai kamera smartphone. Untunglah saat ini kamera smartphone sudah pada bagus-bagus ya. Apalagi OPPO F1s dengan kamera utamanya 16 MP, menurut aku kualitasnya udah hampir sama dengan kamera DSLR,” papar Mba Tini. 

Langkah selanjutnya adalah production, yaitu bikin videonya. Saat membuat video, jadilah diri sendiri. Jika karakternya kocak, jadilah orang yang kocak di video tersebut. Atau misalnya aslinya serius, ya serius aja bikinnya. Karena orang akan merasakan itu saat menyaksikan video yang kita bikin. Content is the king! Sebagus apapun kamera yang kita miliki, jika kontennya tidak menarik, maka nggak akan ada gunanya juga.

Nah, yang terakhir adalah post production. Tak akan diketahui oleh orang banyak deh video yang kita bikin jika tidak di-share di semua media sosial yang kita miliki. Makanya pede saja untuk share video yang kita bikin, tidak peduli orang suka atau tidak. Yang penting orang-orang sudah tau video yang kita bikin.

Saya sendiri masih mempelajari bagaimana membuat sebuah video yang bagus dan menarik. Karena kalau sekedar merekam biasa saja, semua juga bisa kan ya :D Perlu trik yang jitu agar bisa menghasilkan video yang dapat menarik bagi penonton, sehingga tidak bosan, bahkan menanti-nanti video yang bakal kita rilis.

Eh, kemudian semua peserta diminta praktekin ilmu yang sudah diberikan Mas Kris dan Mba Tini barusan. Yeyy, akhirnya bisa juga langsung mempraktekkan ilmunya. Peserta pun dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang. Kemudian kelompok-kelompok  ini dipecah menjadi dua bagian. Sebagiannya mempraktekkan vlogging, sementara yang lainnya mempraktekkan pengambilan foto. Begitu selesai, kelompok ini akan bergantian dengan mengambil gambar video.

Oya, sebelum praktek, masing-masing peserta dipinjamkan sebuah perangkat OPPO F1s. Saya yang sekelompok dengan Mas Teguh, Mba Marcellina, dan Mba Valentina pun berbagi tugas. Mba Marcellina didaulat untuk jadi model, lalu kami bertiga sibuk jeprat jepret dengan gaya masing-masing. Inilah hasil jepretan saya, xoxo…




Dengan menggunakan kamera utama OPPO F1s yang memiliki resolusi 16 MP, saya pun menjepret obyek foto dari beberapa sisi. Hasil jepretan menggunakan kamera OPPO F1s benar-benar jernih. Kalau saya menjepret lebih dekat lagi dengan objek, maka kamera akan otomatis fokus pada objek, dan gambar di sekitar objek menjadi sedikit nge-blur.

Sayang, saat mencoba praktek bikin video, saya masih belum bisa maksimal, masih kelihatan kaku sih menurut saya. Jadi, saya tidak bisa menampilkan videonya di sini :( Tapi saya akan tetap berusaha agar bisa bikin video yang baik. Ganbatte!!


Tips Mereview Produk

Sesi terakhir adalah materi tentang bagaimana caranya mereview suatu produk. Parameter apa saja yang biasanya digunakan untuk mereview produk. Materi ini dipaparkan oleh Mas Ahmad Sanusi dari Tabloid Pulsa. Mas Sanusi mengatakan bahwa sebagai orang yang sama-sama suka menulis, ia akan sharing mengenai tips dan trik menulis di Tabloid Pulsa.

Tabloid Pulsa merupakan salah satu industri media telco, yang sudah terbit sejak 13 tahun yang lalu. Dari awal pendiriannya, Tabloid Pulsa memiliki visi untuk memberikan informasi yang apa adanya pada para pembaca. Menulis yang sesuai dengan keinginan pembaca itu tidaklah mudah menurut Mas Sanusi, karena tiap pembaca memiliki keinginan yang berbeda-beda.

Tabloid Pulsa memiliki keterbatasan jumlah halaman. Itulah bedanya dengan blog atau media online lainnya, yang memilki ruang yang tak terbatas. Tabloid Pulsa ingin menampilkan tulisan yang independent, dengan review yang sangat subjective. Sebisa mungkin mengurangi intervensi dengan membeli sendiri produk yang ingin di-review, sehingga menghasilkan tulisan yang subjective.

Di bagian penulisan, tips dari Mas Sanusi adalah selalu menggunakan profiling, misalnya produk ini berada di posisi mana, dan mengusungkan fitur apa saja. Lalu setelah itu dilakukan pengetesan by experience, dan pengetesan menggunakan tools. Tools dibutuhkan untuk mengurangi subyektivitas dari perusahaan. Jadi sedapat mungkin data yang ditunjukkan ke pembaca adalah data real dari pengetesan, dan bukan dari pendapat pribadi si penulis.

Apa yang dipaparkan oleh Mas Sanusi sangat menarik, karena sangat susah juga untuk menjaga subyektivitas tulisan tanpa intervensi dari si empunya produk yang kita review. Namun kata Mas Sanusi ada kok perusahaan yang tidak mau intervensi tulisan kita, misalnya OPPO. OPPO pernah meminjamkan produknya pada Tabloid Pulsa, tanpa syarat dan intervensi apapun. “Tips dari saya, bahwa menulis itu jangan takut, tapi yang pasti menulis apapun itu, akan kita pertanggung jawabkan, kalau tidak di sini ya di atas sana,” tutup Mas Sanusi.

Wah, otak saya jadi ‘kenyang’ dengan ilmu mengenai cara membuat konten video, tulisan, dan foto yang bagus, karena seharian ikut acara OPPO Selfie Tour 2017 ini. Semoga ilmunya bisa saya serap dan praktekkan dengan baik ya. Soalnya masih pe er juga bagi saya untuk membuat video, eh konten tulisan juga sih. Sukses ya buat OPPO, yang selalu terbuka untuk setiap kritik dan masukan dari pelanggan serta O-Fans-nya, sehingga selalu memberikan yang terbaik di setiap produk yang diluncurkannya :) Sukses juga untuk OPPO Selfie Tour di kota-kota lainnya. Kegiatan ini sangat bermanfaat ^^


Foto-foto : Pribadi

  • Share:

You Might Also Like

4 comments

  1. aku gak diajak :p hehe, foto makanannya menyegarkan, hp ku banyak dipake selfie daripada foto beneran :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lain kali ikutan ya Mbaa, seru euy :D

      Hapus
  2. Seru juga ya acara selfie tour pas di jakarta mbak, aku aja sampai ketagihan sama materi mbak tini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...kurang lama waktunya ya Mas Deddy :D

      Hapus