Prudential Indonesia Optimis Tetap Kuat di Tahun 2017

By Dewi Sulistiawaty - April 19, 2017


Apresiasi patut diberikan pada Prudential Indonesia, salah satu penyedia jasa asuransi jiwa terdepan di Indonesia. Kenapa? Karena tidak melulu mengembangkan bisnis, Prudential Indonesia juga menjalankan tanggung jawab sosial perusahaannya, dengan memberi manfaat bagi masyarakat. Salah satu program CSR yang baru saja dijalankan adalah pendirian Taman Literasi Keuangan di sebuah taman yang berlokasi di Jakarta Selatan.

Taman Literasi ini masuk dalam Program Edukasi, yang merupakan salah satu dari 3 pilar kegiatan CSR Prudential Indonesia, yaitu Edukasi, Kesehatan, dan Tanggap Bencana. Taman Literasi Keuangan dibangun agar anak-anak dapat bermain sambil belajar tentang pendidikan dasar tata kelola keuangan. Sejauh ini Program-program Literasi Keuangan ini mampu menjangkau lebih dari 1,2 juta orang di Indonesia.


Informasi ini saya dapatkan saat menghadiri acara Media dan Blogger Gathering bersama Prudential Indonesia, di Kantor Prudential Indonesia, Kota Kasablanka Jakarta, pada hari Selasa, 18 April 2017 kemarin. Hadir pada acara ini Mr. Jens Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia, Mr. John Oehmke, Chief Investment Officer Prudential Indonesia, Ibu Nini Sumohandoyo, Corporate Marketing, Communications & Sharia Director Prudential Indonesia, serta Bapak Alfred Kristanto, Chief Marketing Officer Eastspring Investment Indonesia.

Ibu Nini
“Ada waktunya menerima, ada pula waktunya berbagi. Program CSR kami ini lumayan banyak, dan ini merupakan program yang sangat dekat di hati, bukan hanya untuk manajemen Prudential saja, namun seluruh staf kita yang jumlahnya lebih dari 2000 orang. Karena program-program CSR kita itu basisnya volunteer, yang biasanya dijalankan oleh staf dan agen-agen kita. Tanpa mereka, program CSR ini tidak dapat berjalan,” jelas Ibu Nini.

Program Literasi Keuangan unggulan Prudential adalah Cha-Ching. Cha-Ching merupakan program sederhana yang diperuntukkan bagi anak usia sekitar 7 hingga 12 tahun, yang diberi edukasi tentang konsep keuangan, bagaimana caranya mengatur uang, menabung, dan membelanjakannya, serta cara membagikannya. Tidak hanya untuk anak-anak saja, namun juga untuk orangtua dan para gurunya.

“Anak-anak, jika semakin dini diajarkan cara mengelola keuangan dengan baik, maka dewasanya mereka akan lebih mudah dan lebih paham lagi mengenai keuangan. Kita juga bikin pilot project di beberapa sekolah di Jakarta, untuk melihat apakah Program Cha-Ching ini bisa dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah,” ujar Ibu Nini.

Dalam bidang kesehatan, program ungulan Prudential adalah membantu anak-anak dengan penyakit kanker, khususnya leukemia, karena sekarang banyak sekali anak-anak yang terkena penyakit ini. Sedangkan dalam hal tanggap bencana, Prudential menyediakan bantuan darurat pada lebih dari 19.000 korban bencana di berbagai daerah di Indonesia, di sepanjang tahun 2016.

Mr. Jens
Mr. Jens Reisch mengatakan bahwa di tahun 2016 kemarin Prudential Indonesia berada dalam kondisi yang bagus. Selama 21 tahun beroperasi di Indonesia, serta 10 tahun untuk Program Syariah-nya, Prudential berkomitmen dalam menyediakan proteksi keuangan dan keluarga terbaik di Indonesia. Kontribusi nasabah Indonesia sangat besar sekali untuk Prudential. Sejak diluncurkannya Program BPJS oleh pemerintah ternyata dapat menambah awareness masyarakat mengenai produk, manfaat dan biaya asuransi. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan nasabah selama ini pada Prudential,” ungkap Mr. Jens.

Eastspring Investment Indonesia yang merupakan mitra manajemen aset Prudential Indonesia, turut mendukung keberhasilan yang dicapai oleh Prudential Indonesia, dengan mengelola 16 dana investasinya.  Eastspring Investment Indonesia merupakan fund manager atau manajer investasi kedua terbesar di Indonesia, dengan total dana kelolaan 58,1 triliun per akhir Desember 2016 kemarin.

Bapak Alfred kemudian menjelaskan mengenai tren kondisi ekonomi pada tahun 2016 kemarin, dan prediksinya untuk tahun 2017 ini. Menurut Bapak Alfred, siklus ekonomi kita mulai membaik dari tahun sebelumnya, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi hampir 5% di tahun 2016. Tak hanya Indonesia, namun juga di mata dunia, diprediksi tahun 2017 ini merupakan tahun yang lebih baik dalam hal pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, dengan meningkatnya stabilitas makroekonomi, diprediksi angka inflasi akan lebih terkendali dengan baik di level 3% – 5%, dan ini juga kondusif untuk pasar kinerja kita. Pergerakan mata uang rupiah terhadap U$ Dolar juga akan cenderung stabil di level 13.000 – 13.500/USD. Ini menunjukkan bahwa model ekonomi kita sekarang berubah. Kalau dulu ekonomi kita bergantung pada pergerakan harga komoditas, maka sekarang lebih mengandalkan infrastruktur.

Bapak Alfred
Peningkatan dan perbaikan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, jalur kereta, dan terminal yang terjadi saat ini, menunjukan bahwa infrastruktur menjadi penopang dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pergerakan arah pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat berpengaruh pada pertumbuhan laba perusahaan yang ada di Indonesia.

“Salah satu karakteristik kita dalam mengatur dana investasi yang kita kelola itu adalah selalu mengaitkan fundamental tadi dengan pemilihan saham-saham yang kita kelola. Dalam memilih saham-saham yang kita kelola, kita melihat saham-saham mana yang secara fundamental bagus, yang bisa membukukan laba ke depannya, dan juga terus tumbuh,” jelas Bapak Alfred.

Berikut katalisator pertumbuhan ekonomi tahun 2017 menurut Bapak Alfred :
  • Percepatan pembangunan infrastruktur, yang didukung dengan pencairan dana anggaran infrastruktur yang lebih baik di tahun 2017.
  • Stabilisasi Makro. Pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan data lainnya yang membaik.
  • Potensi peningkatan investasi swasta, baik dari dalam dan luar negeri.
  • Pemulihan laba, yang diperkirakan pada tahun ini di level 16%.
  • Meningkatnya kepercayaan bisnis, melalui reformasi pemerintah.
  • Kebijakan Bank Indonesia yang saat ini lebih akomodatif.


Bicara tentang manajer investasi, tentu ada risiko juga yang harus menjadi perhatian. Begini risiko di tahun 2017 ini menurut Bapak Alfred :
  1. Anggaran infrastruktur, yang cenderung nanti tidak terserap semua.
  2. Meningkatnya suku bunga global. Ada kemungkinan naiknya tingkat suku bunga khususnya di Amerika, yang akan membuat gejolak di pasar modal. Namun diperkirakan gejolak ini hanya sementara.
  3. Meningkatnya risiko politik, dengan berbagai kebijakan baru yang nantinya dapat menimbulkan potensi gejolak di tahun 2017.
  4. Aliran dana keluar investor asing, yang masih ada kaitannya dengan meningkatnya risiko ppolitik di atas. Namun Eastspring memperkirakan hal ini hanya bersifat sementara saja.
  5. Volatilitas Rupiah dan pelemahan Yuan. Terjadinya gejolak terhadap mata uang merupakan hal yang wajar menurut Eastspring, namun peran BI dalam menjaga kestabilan itu sangat diandalkan.
  6. Pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai dengan target.


Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa untuk pasar domestik 2017 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih kuat dan diakui dunia, fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung stabil dan positif, serta pembangunan infrastruktur untuk menopang pertumbuhan.

Mr. John
Mr. John Oehmke juga mengungkapkan rasa syukurnya bahwa Prudential sudah menghasilkan tahun yang kuat di tahun 2016. Tahun lalu, Prudential Indonesia sudah mencatat total premi 26,5 triliun rupiah, dan ini merupakan 16% dari jumlah total industri asuransi jiwa yang ada di Indonesia. Semua ini tak lepas dari hasil kepercayaan nasabah Prudential di seluruh Indonesia.

Aset yang dimiliki Prudential meningkat sekitar 14,7% dari tahun 2015 di angka 55,9 triliun rupiah, menjadi 64,2 triliun rupiah di tahun 2016. Begitupun dengan total dana kelolaannya, yang turut meningkat sekitar 20,5%, dari sebelumnya 45,1 triliun rupiah menjadi 54,5 triliun rupiah di tahun 2016.

Ada beragam dana invenstasi yang ditawarkan oleh Prudential Indonesia untuk memenuhi beragam kebutuhan yang ada di masyarakat. Seluruh dana investasi Prudential Indonesia menghasilkan hasil yang positif di sepanjang tahun 2016. Ada dua fund baru yang diluncurkan tahun 2016 lalu, yaitu PRUlink Rupiah Value Discovery Equity Fund dan PRUlink Syariah Rupiah Asia Pasific Equity Fund. Ini adalah satu-satunya dana investasi Syariah Rupiah Asia Pasific Equtiy Fund yang memberikan 100% investasinya, yang bisa diinvestasikan di luar negeri.

“Kami juga berkomitmen untuk terus mengembangkan tenaga pemasaran dan staf kami, dengan memberikan pelatihan dan pengembangan. Tahun lalu Prudential sudah merekrut sekitar 62 ribu tenaga pemasaran baru, dengan total 260 ribu lebih tenaga pemasaran yang berlisensi di seluruh Indonesia,” papar Mr. John.

Sebagai merk yang terkuat dan terdepan di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya kepada para nasabah. Hampir 10 triliun untuk total klaim dan manfaat di tahun 2016, dan ini sekitar 10% dari klaim yang dibayarkan oleh Prudential. Dengan kesehatan keuangan yang cukup kuat dan tinggi dibandingkan standar minimum dari pemerintah, nasabah dapat merasa aman dan nyaman serta dapat mempercayakan masa depan keuangannya pada Prudential.


Sumber Foto : Pribadi dan prudential.co.id

  • Share:

You Might Also Like

6 comments

  1. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi begitu detail dicatat Prudential.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Teh. Jadi data yang didapatkan lebih akurat ya :)

      Hapus
  2. Untuk menghadapi inflasi, Prudential siap dengan berbagai program investasinya

    BalasHapus
  3. Bener juga mba Dewi thn ini 2017 ekonomi kuat dan stabil jadi pengen berinvestasi nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayooo Mas, berinvestasi. Kudu pinter-pinter ya jika ingin berinvestasi. Cari yang terjamin keamanannya dan terpercaya :)

      Hapus