“Haduuuh, kalau tiap hari bawa laptop ini, bisa rontok juga nih bahu,” gumamku sambil beresin tas.  

Sudah beberapa hari ini aku terpaksa harus membawa laptop kemana-mana untuk kebutuhan pekerjaan. Sebenarnya ada laptop satu lagi, yang ukurannya lebih kecil, namun spesifikasinya tidak cukup untuk mendukung pekerjaan yang harus kukerjakan. Laptop kecil tersebut memang spesifikasinya standar saja, dan sengaja kubeli hanya untuk kebutuhan mengetik dan browsing saja.

Ramadan sudah di depan mata. Beberapa umat muslim di dunia sudah mempersiapkan diri dan juga hati untuk menyambut bulan suci ini, agar bisa lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Tak hanya mempersiapkan diri untuk menjalankan kewajiban berpuasa dan memperbanyak ibadah sunah, namun bulan Ramadan ini juga sering dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan mengembangkan diri menjadi manusia yang lebih baik lagi.

 

Kali ini saya ingin curhat mengenai liburan saya tahun lalu. Lebih tepatnya saat mudik ke kampung halaman saya di Kota Padang Tercinta ❤️. Saya dan keluarga pulkam karena adek saya akan menggelar pernikahan di sana. Karena ini merupakan acara besar, jadi saya dan keluarga besar sudah jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk jadwal kami agar tidak ada yang bentrok.

Hai hai haaai! Dalam tamankata kali ini saya mau orat oret mengenai hal yang sedang viral, dan masih cukup hangat diperbincangkan, baik di dunia nyata, maupun dunia maya *jadi berasa bawain berita gosyip :D. Ouuch... tapi bukaan.... saya nggak akan bahas tentang Kak Jiel, Bunda Corla, atau sosok Reyhan yang begitu syulit dilupakan, maupun Alif Cepmek - si Dilan KW yang suka nanya, kamu nanya? kamu bertanya-tanya? Rawr!  XD

Sebenarnya saya termasuk orang yang nggak begitu suka datang ke faskes atau fasilitas layanan kesehatan, seperti klinik atau rumah sakit, kalau bukan karena terpaksa banget. Bukannya apa-apa, suka malas aja mesti menunggu dalam ruangan, yang saya sendiri nggak tahu apakah ruangan tersebut bersih dan bebas dari kuman. Mengingat banyak orang dengan beragam penyakit datang untuk berobat ke fasilitas kesehatan. Bukannya sok bersih atau gimana-gimana. Bagi saya, kesehatan is numero uno! Kalau sampai sakit, mesti siap-siap menderita, keluar biaya, ngerepotin orang terdekat, pokoknya ribet urusannya, Bestiee! Jadi mending mencegah dari pada mengobati.

“Zxnjdhufhbjhu! *%$#?!!!X:(!!!!”

Aku tak begitu mendengar gerutuan Wawa karena sibuk menerima panggilan telepon. Namun begitu, aku sempat melihat raut wajahnya yang berubah seperti orang yang sedang menahan kesal. Usai menelpon, aku pun menghampirinya, dan menanyakan ada apa.

Siapa yang nggak pengen punya laptop keren dengan spesifikasi termutakhir, lengkap dengan segala kecanggihan lain yang tertanam di dalamnya. Jangankan laptop keren, memiliki laptop dengan spesifikasi ‘biasa’ yang bisa diajak untuk bekerja ‘wajar’ saja juga terbilang cukup membantu aktivitas. Apalagi di zaman yang serba digital ini, keberadaan sebuah device seperti laptop sangat dibutuhkan, selain smartphone tentunya.

“Ma, tolong isiin data internetku dong.”

Sebuah pesan singkat masuk ke dalam smartphoneku. Itu dari nomor ponselnya Najwa, anakku. Aku pun coba tes chat via aplikasi WhatsApp. Pesan yang kukirim ke Najwa cuma centang satu. Ternyata pesanku nggak masuk ke WhaatsApp nya Najwa, yang berarti ponselnya nggak ada internet.

 

Jika ngomongin tentang kilas balik selama tahun 2021, maka yang pertama kali terlintas adalah kenyataan bahwa di awal tahun 2021 ini ternyata saya dan kita semua masih berhadapan dengan Covid-19. Saya masih tak percaya bahwa pandemi masih mengiringi perjalanan saya di awal tahun 2021. Namun seiring berjalannya waktu, hingga akhirnya sampai di penghujung tahun ini, saya sudah mulai 'berdamai' dengan pandemi, dan mencoba hidup berdampingan, dengan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Tak terasa sudah 5 tahun saja AMD Ryzen Mobile hadir di Indonesia, hingga akhirnya sampai di penghujung tahun 2021. Jika flashback lagi perjalanan yang dilewati, pasti ada cerita suka dan dukanya. Namun semua dapat dilalui dan dijadikan sebagai kenangan indah dan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. 

“Mah, pengen punya tablet deh!” kata Najwa suatu hari.

“Buat apa? Kan udah ada hape,” jawabku heran.

“Buat sekolah. Kemarin pas PTM, gurunya ngasih materi dalam bentuk ppt gitu di WhatsApp Group kelas. Terus materinya disuruh baca, dan dilanjutin dengan ngerjain tugas yang ada di halaman terakhir. Aku agak kesulitan deh bacanya, karena layar hape kan kecil. Jadi tiap bentar mesti di-zoom in. Pas mau nyekrol, mesti di-zoom out lagi. Mayan mengganggu dan makan waktu juga,”ujar Najwa.

Yuuk, bu ibu ngumpul siniii…eh atau para wanita dan juga bapack-bapack yang biasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, rumpi sini yuuk :D Kali ini saya pengen ngobrolin tentang pekerjaan di rumah yang nggak ada habis-habisnya. Mari curhat bareng saya mengenai pekerjaan rumah tangga apa aja yang selalu malas untuk dikerjakan, dan kalau bisa ditunda-tunda mulu ngerjainnya, wkwk….

Tak terasa sekarang udah mau di penghujung tahun 2021 aja. Bulan Oktober udah mau kelar, dan saatnya bersiap-siap menyambut bulan November. Ini berarti udah hampir dua tahun dunia ini bergelut dengan pandemi. Namun syukurlah, ada kabar baik bahwa angka kasus penderita Covid-19 udah mulai melandai.   

Seperti di kotaku, Jakarta, dimana level PPKM nya mulai diturunkan. Dari yang sebelumnya berada di level 4, lalu turun ke level 3, dan sekarang udah berada di level 2. Ini berarti beberapa aturan yang diterapkan mulai dilonggarkan dari aturan di level sebelumnya.

Kalo kamu pernah membaca artikel saya mengenai “Semua Pasti Menang di REJEKI WOW Treasure Hunt” ini, maka kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan program yang digelar oleh Smartfren satu ini. Program yang digelar dalam bentuk berburu harta karun ini memang banyak diburu oleh pelanggan Smartfren, karena semua yang ikut pasti akan mendapatkan hadiah.

Saya masih ingat perkataan dari salah seorang motivator atau pemateri atau siapa gitu di salah satu acara yang pernah saya hadiri, bahwa mereka yang kreatif akan mampu bertahan hidup dalam kondisi seperti apapun. Mengapa? Karena mereka tidak pernah kehilangan ide untuk menciptakan sesuatu hal yang beda, yang belum terpikirkan oleh orang lain.

Kan makan makan makan makaaan...."

Makan yang banyaak biar badan sehaaat!

Dooh, makan banyak nggak akan bikin badan sehat, Maliih! Kalo dulu sih emang ada tuh lagu masa kecil yang liriknya nyuruh kita makan yang banyak ~ jangan ada sisa ~ makan jangan bersuaraa ~ *kayaknya hanya anak angkatan ’90-an yang tau lagu ini XD*

Dunia belum baik-baik saja, begitupun dengan bangsa ini. Covid-19 masih mengintai di sekitar kita. Lalu apa yang mesti saya lakukan? Saya hanya bisa berdoa dan berusaha melakukan yang terbaik agar kondisi ini bisa berangsur membaik. Salah satunya dengan mengikuti anjuran dari pemerintah dan tenaga kesehatan untuk selalu menjaga protokol kesehatan dan ikut vaksin.

Jika ngomongin soal teknologi, sepertinya saya masih suka merasa takjub, tak percaya kalau ternyata sesuatu yang selama ini saya pikir mustahil, nyatanya benar-benar bisa ada. Ini mungkin sama ya, seperti orang dulu yang mikirnya nggak mungkinlah kita bisa ke bulan. Mau ke sana pakai apa, wong terbang saja kita nggak bisa (ketika pesawat masih belum ada).

Oppo A37 adalah salah satu ponsel pintar kelas menengah yang terbilang cukup populer di masanya. Smartphone seri ini dirilis secara global pada Juni 2016. Kemudian masuk ke pasar Tanah Air di bulan yang sama. Bagi kamu yang lagi mencari smartphone dengan proteksi lebih, seri ini dapat menjadi pilihan, lho. Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Hari ini saya cuap-cuap di media sosial mengenai larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tenaang, saya bukannya mau protes mengenai larangan ini, tapi sebaliknya, saya mendukung imbauan tersebut. Sedih? Kecewa? Marah? Iya, tapi bukan karena imbauan tersebut, tapi lebih ke pandemi yang entah kapan akan berakhir.