Jadilah #PahlawanSenyum dan #MerdekakanSenyum dengan Pepsodent Edisi Merah Putih
By Dewi Sulistiawaty - Agustus 13, 2020
Sejak dulu, saat saya mulai tahu kalau ternyata sampah plastik bisa merusak lingkungan, secara perlahan saya berusaha mengurangi penggunaan barang kemasan plastik, serta mulai melakukan pemilahan sampah di rumah. Pemilahan sampah ini saya lakukan agar dapat meringankan kerja tukang sampah dan pemulung, sekaligus untuk mempermudah proses daur ulang.
SCG Indonesia Ajak Masyarakat untuk Bergaya Hidup Sirkular
By Dewi Sulistiawaty - Januari 26, 2020
Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari Rabu, 22
Januari 2020, saya mendapat undangan dari Komunitas Emak-Emak Blogger untuk
menghadiri acara SCG Welcoming Circular 2020 di The Kasablanka, Jakarta.
Ini pertama kalinya aku berkunjung
ke gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di daerah
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jujur, entah mengapa aku pikir area gedung ini dipenuhi
dengan bangunan-bangunan beton yang berdiri kokoh, dan tak ada ruang hijau
gitu. Paling ada pun hanya pohon-pohon yang berderet di sepanjang pagarnya.
100 Dropping Box dari PRAISE untuk Masyarakat Jakarta
By Dewi Sulistiawaty - Agustus 13, 2018
![]() |
Tempat sampah (sumber foto: tigapermata.net) |
“Jangan buang sampah sembarangan!”,
“Buanglah sampah pada tempatnya”. Begitulah beberapa kalimat yang sering kita
temui di tempat-tempat umum. Namun kalimat ini masih saja ada yang
mengabaikannya. Sampah masih saja terlihat berserakan dimana-mana, padahal tempat atau
tong sampah sudah disediakan di sana. Walaupun sampah-sampah ini kemudian dibersihkan
oleh petugas kebersihan. Namun tak ada salahnya jika kita mulai sadar untuk
tidak membuang sampah di sembarang tempat. Sepertinya edukasi mengenai sampah
memang masih diperlukan agar masyarakat aware mengenai kebersihan
lingkungannya.
Pembukaan Taman Kaulinan Bogor, Tempat Bermain Bagi Anak-Anak
By Dewi Sulistiawaty - Februari 05, 2017
Bogor Minggu pagi ini terlihat rame banget. Baru turun dari kereta, mataku udah menangkap kesibukan orang yang hilir mudik di sekitar stasiun. Tujuanku ke Bogor ini adalah mau ke Lapangan Sempur. Sebenarnya tempatnya gak begitu jauh dari Stasiun Bogor, namun karena buru-buru, aku memilih naik angkot 03 yang mangkal di samping stasiun. Baru jalan beberapa ratus meter, kendaraan yang kutumpangi sudah terjebak macet. Aku pun akhirnya turun, dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, beriringan dengan para pejalan kaki lainnya.
Dukungan BCA untuk Konservasi Penyu dan Alat Operasi Katarak
By Dewi Sulistiawaty - Desember 22, 2016
Buta katarak di negara dengan
iklim tropis seperti Indonesia, menjadi salah satu penyumbang dan penyebab
terjadinya kebutaan pada penderita buta katarak. Bahkan menurut data dari Badan
Litbangkes Depkes RI, katarak menjadi
penyumbang terbesar terhadap kebutaan, diantara penyebab kebutaan lainnya. Padahal
kalau dilihat, pengobatan terhadap penyakit katarak ini sangatlah simpel dan
mudah dilakukan dibandingkan penyakit mata lainnya. Yang penting adanya
peralatan, serta tenaga ahli yang berdedikasi penuh untuk memberikan layanan
yang terbaik bagi masyarakat, maka gangguan katarak dapat dengan mudah diatasi.
Mungkin karena anggapan mudah
disembuhkan inilah, beberapa orang tidak terlalu memandang serius penyakit buta
katarak. Padahal jika sudah terjadi kebutaan pada penderita katarak, maka bisa dikatakan
bahwa hidupnya tidak akan dapat berjalan seperti biasa lagi, akan membutuhkan
orang lain, bahkan bisa menjadi beban bagi keluarganya. Jadi kalau penderita
katarak bisa mendapatkan kesembuhan dengan usaha sosial, seperti yang dilakukan
oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), tentu ini akan sangat
berarti sekali bagi kesembuhan mereka.
Hari ini saya senang banget! Iya, senang karena bisa melihat langsung groundbreaking dari pendirian fasilitas pendidikan untuk anak-anak yang bersekolah di Sekolah Alam Tunas Mulia. Cuaca terik dan bau menyengat yang menguar dari gunungan sampah tidak menyurutkan semangat saya, begitu juga yang terlihat pada wajah riang anak-anak yang datang pada acara ini.
Sekolah Alam Tunas Mulia memang terletak di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi. Banyak masyarakat yang tinggal di sekitar TPA dan mengais rezeki dari tumpukan sampah ini. Mereka mengumpulkan dan memilah sampah-sampah yang bisa dijual. Anak-anak pun turut membantu orangtua mereka.
TPA Bantar Gebang |
Dalam mengkonsumsi makanan
ataupun minuman yang tentunya akan masuk ke dalam tubuh, saya sangat selektif sekali.
Karena apapun itu yang masuk ke dalam tubuh pasti akan berpengaruh besar
terhadap kesehatan.
Untuk minuman, saya cenderung
memilih minuman yang benar-benar terjamin kebersihan dan kesehatannya. Seperti
masyarakat lain pada umumnya, saya memilih minuman merk Aqua, yang memang
dipercaya sebagai salah satu produk minuman yang dapat memberikan jaminan
kebersihan produknya terhadap konsumen.