Walau
kursus atau belajar online sudah ada sejak lama, namun baru setahun belakangan
ini sepertinya mulai diminati banyak orang. Apalagi sejak pandemi melanda,
belajar online menjadi salah satu solusi untuk menambah pengetahuan, selain
mendapatkannya dari pendidikan formal.
Jika di
artikel sebelumnya aku lebih banyak mengulas mengenai Kartu Prakerja dan cara
daftarnya (kamu bisa baca di Cara Daftar Kartu Prakerja dan Kelas Pelatihan diSkill Academy), maka pada artikel kali ini aku akan lebih banyak membahas mengenai
Skill Academy by Ruangguru, yang mana aku tertarik untuk mengikuti kelas-kelas
yang ada di sana.
Ada yang tahu
dengan Skill Academy? Mungkin malah ada yang sedang atau sudah pernah mengambil
paket pelatihan di sana? Aku sendiri baru tahu beberapa hari belakangan, tepatnya
setelah membaca status salah seorang teman di media sosial.
Jika
mendengar kata coding, apa yang terlintas dipikiran teman semua? Bagi
mereka yang berkecimpung di dunia IT, atau memang suka bermain dengan bahasa pemograman,
tentu coding sudah merupakan makanan sehari-hari ya. Namun bagi mereka
yang awam, coding seperti sekumpulan huruf, angka, dan simbol yang rumit
untuk dipahami, dan sebagian besar dari mereka biasanya memilih untuk
menghindar saja XD
Festival
Literasi Sekolah merupakan sebuah kegiatan atau lomba untuk siswa SMA/ MA
se-Indonesia yang memiliki minat dan bakat untuk mengembangkan kemampuan
menulis cerpen, syair, komik, dan meme melalui pembuatan karya. Tahun ini
merupakan tahun ketiga diselenggarakannya Festival Literasi Sekolah (FLS).
“Sisihkan uang untuk investasi,
bukan sisakan.” Itu salah satu kalimat yang sangat membekas diingatanku saat
menghadiri sebuah event yang membahas tentang investasi. Dan kalimat ini
kembali muncul saat saya menghadiri kegiatan Kampanye Literasi Keuangan
#IbuBerbagiBijak yang diselenggarakan oleh Visa Worldwide Indonesia.
Saya
mengenal permainan lego itu sejak kapan ya? Hmm…sepertinya sejak punya anak deh
:D Iyaa, soalnya kan dulu, waktu saya kecil, belum ada lego *mama zaman old XD Taunya
cuma main lompat karet, bola bekel, main gundu, kelereng – iyaa, anak cewek
juga suka main kelereng lho! :))), dan banyak lagi permainan tradisional
lainnya. Karena kemajuan zaman, banyaknya permainan anak dari luar yang masuk
ke Indonesia, dan perubahan gaya hidup di masyarakat, permainan anak di
Indonesia pun ikut berkembang, salah satunya dengan kehadiran permainan lego.
Sepertinya
menerapkan budaya tertib berlalu lintas itu susah juga ya. Buktinya banyak
sekali pengguna lalu lintas yang melakukan pelanggaran selama berkendara. Mirisnya
itu dilakukan oleh pengendara dewasa, yang mengerti peraturan lalu lintas dan
memiliki SIM. Sedih memang, mengingat peraturan lalu lintas ini dibuat demi
keselamatan si pengguna sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Kalau
saya lihat banyak pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm dengan
alasan jarak tempuh yang dekat, atau ada juga yang hanya mematuhi lalu lintas
jika ada petugas lalu lintas yang berjaga di jalanan. Bahkan ada orangtua yang
sengaja membelikan sepeda motor pada anak-anaknya, padahal usia si anak belum
cukup umur untuk diperbolehkan mengendarai sepeda motor.
Melihat
betapa cepatnya perkembangan dunia IT saat ini, maka pada tahun ini IPEKA
mencoba untuk mengembangkan sebuah model pembelajaran baru, yang terintegrasi
dengan sistem IT. Sebagai sekolah yang programnya adalah mendidik anak-anak
untuk bisa bertumbuh dengan baik, maka IPEKA selalu berusaha memikirkan hal
terbaik yang bisa diberikan pada anak-anak didikannya.
Masih hangat diingatan saya, saat
Philips Lighting Indonesia melanjutkan kerjasamanya dengan Kopernik dalam Kampanye
Kampung Terang Hemat Energi beberapa waktu lalu. Hari ini, Selasa, 3 Oktober
2017, Philips Lighting Indonesia kembali melakukan kerjasama serupa, namun kali ini dengan
salah satu organisasi besar dunia, yaitu UNICEF.
Jika pada Kampanye Kampung Terang
Hemat Energi lebih menyasar pada daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh
oleh tenaga listrik atau pencahayaan, maka pada Kampanye Terangi Masa Depan ini Philips Lighting Indonesia lebih fokus dalam mendukung Program Kembali ke Sekolah yang sedang dilakukan
oleh UNICEF.
Belum lama ini saya berobat ke dokter karena merasa kurang
enak badan. Di sana tensi saya diperiksa dan hasilnya tensi saya rendah yaitu
80/ 60 mmHg. Waktu itu saya pikir kalau tekanan darah rendah itu berarti saya
kurang darah alias anemia. Ternyata beda ya :p
Sudah lama sih saya pengen tau perbedaan antara tekanan darah
rendah dengan kurang darah. Informasi ini akhirnya saya ketahui setelah
mengikuti talkshow pada Sesi Edukasi “Sehat Tanpa Anemia untuk Indonesia Lebih
Produktif” di Main Atrium Pejaten Village Jakarta tadi siang (Sabtu, 29 Oktober 2016).
Hai para ibu, menjadi seorang ibu bukanlah hal yang buruk yaa... Namun untuk bisa menjadi seorang ibu yang baik, haruslah bisa membuat keluarganya merasa nyaman dan betah di rumah, dapat mengatur keuangan, dan memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Dan ini bukanlah hal
yang bisa dianggap enteng di zaman sekarang ini. Yah, di zaman yang sudah globalisasi ini. Walaupun kita adalah warga Indonesia, namun tetap saja kita merupakan bagian dari
warga dunia juga, dimana saat ini sudah memasuki era globalisasi. Mau tak mau kita harus mengikuti arus dunia.
Ada sedikit kekhawatiran ketika orangtua mulai mengetahui bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Lalu bagaimana dengan anak-anak yang nantinya pasti harus menghadapi ini? Kekhawatiran dari orangtua adalah apa yang harus mereka lakukan pada anak-anak mereka, agar bisa menghadapi MEA tanpa kendala yang berarti. Apalagi sekarang anak-anak sudah mengenal gadget. Secara psikolog ini pasti sangat berdampak pada anak-anak.