Genjot Wisatawan, Pemerintah Prioritaskan 10 Destinasi Pariwisata di Indonesia

By Dewi Sulistiawaty - Maret 21, 2016

Indonesia itu di sebelah mananya Bali ya? Pertanyaan ini seringkali dipertanyakan para sahabat dari negara lain atau kenalan saya di dunia maya. Nama Bali begitu besar gaungnya di luar negeri, sampai-sampai mereka mengira bahwa Indonesia itu merupakan bagian dari Bali. Sedih? Iya. Senang? Hmm, iya…. Nah lho?!

Senang, karena bangga masih ada bagian dari Indonesia, yaitu Bali yang begitu terkenalnya di dunia. Sedih, yah begitulah, karena ternyata Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, beragam budaya, adat, seni, serta limpahan kekayaan alamnya ini masih belum begitu banyak diketahui oleh masyarakat lain di dunia.

Berkaca dari negara tetangga yang tidak begitu banyak memiliki destinasi wisata di daerahnya, namun bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak dari kita bahkan hingga 3 kali lipatnya , maka pemerintah Indonesia pun ingin menggenjot wisman, dengan cara menambah 10 tujuan destinasi pariwisata di Indonesia.

Dengan menambahkan 10 destinasi prioritas ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan angka pengunjung wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, serta dapat mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019, sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh Presiden Joko Widodo.

Untuk apa semua ini dilakukan oleh pemerintah? Selain untuk memperkenalkan budaya dan keindahan alam Indonesia pada dunia luar, sehingga para wisatawan tidak hanya mengunjungi Bali saja jika ke Indonesia, tentu juga dengan banyaknya wisatawan yang datang dapat meningkatkan pendapatan negara.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Kemenpar Bapak Azwir Malaon, saat diselenggarakannya seminar yang bertemakan “Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata” di Puri Avia Hotel Bogor, pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 kemarin.

Bpk. Azwir Malaon
Seminar Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata
Pemerintah akan mengembangkan 10 destinasi pariwisata berdasarkan prioritas nasional. Daerah-daerah ini sudah dipilih oleh kementerian lain untuk dijadikan prioritas, serta lokasinya pun sudah mengikuti aturan tata ruang nasional.


1.    Danau Toba, Sumatera Utara



2.    Tanjung Kelayang, Bangka Belitung


3.    Kepulauan Seribu, DKI Jakarta


4.    Tanjung Lesung, Banten


5.    Borobudur, Jawa Tengah


6.    Bromo, Tengger, Semeru, Jawa Timur


7.    Mandalika, NTB


8.    Labuan Bajo, NTT


9.    Wakatobi, Sulawesi Tenggara


10. Morotai, Maluku Utara


Sementara Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata RI, Bapak Dr. H. M. Iqbal Alamsjah, MA, menyampaikan bahwa dalam mengembangkan daerah pariwisata ini tentu ada beberapa kendala yang dihadapi pemerintah, seperti infrastruktur, kebersihan, aksesbilitas, dan juga masalah regulasi.

Bpk. Dr. H. M. Iqbal Alamsjah, MA
Pemerintah terus mencoba mencari solusi agar semua kendala bisa diselesaikan dengan baik. Misalnya dalam hal regulasi, pemerintah akan mengimplemetasikan Bebas Visa Kunjungan (BVK), Penghapusan Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT), dan Custom, Immigration, Quarantine, Port (CIQP).

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata terus melakukan publikasi pariwisata dengan strategi komunikasi melalui akun media sosialnya, website, maupun bekerjasama dengan berbagai media digital.

Untuk mengembangkan daerah pariwisata ini, Kemenpar tidak bisa bekerja sendiri saja. Karena Kemenpar bukanlah kementerian teknis, maka perlu bersinergi dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder atau kementerian lembaga yang ada. Misalnya dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PU-Pera untuk menjalankan pembangunan di daerah pariwisata secara fisik.

Strategi pemerintah untuk mempromosikan pariwisata Indonesia melalui media digital merupakan sebuah inovasi pemasaran pariwisata dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Cara ini dianggap ampuh untuk menyebarluaskan informasi pariwisata Indonesia ke seluruh dunia.

Strategi lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan branding pariwisata Indonesia. BrandingWonderful Indonesia’ yang diusung oleh Kemenpar bahkan telah melejitkan nama Indonesia ke urutan 47 dari 141 negara, mengalahkan Thailand (peringkat 83) dan Malaysia (peringkat 96).

Tidak ada negara lain di dunia yang memiliki pulau sebanyak Indonesia, oleh karena itu Indonesia memiliki potensi pariwisata lebih besar ketimbang negara lain. Belum lagi sumber daya alam dan sumber daya manusianya yang melimpah. Peluang ini harusnya bisa kita manfaatkan untuk menjadikan pariwisata Indonesia sebagai salah satu kebanggaan kita akan kekayaan alam yang kita miliki, yang dapat memberikan kontribusi besar bagi pendapatan negara, sehingga dapat mensejahterakan hidup masyarakat Indonesia.

  • Share:

You Might Also Like

1 comments