Aksi Sosial untuk Kebaikan Sesama

By Dewi Sulistiawaty - Februari 26, 2016

Berbuat kebaikan tidak harus dilakukan dengan menyumbang secara fisik dan materi saja. Berbuat kebaikan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Membuat orang lain bahagia, memberikan dukungan secara mental, memberikan ide, bahkan memberikan seulas senyuman, sudah bisa dikatakan sebuah kebaikan.

Berbuat sosial menjadi bagian dari kebaikan. Jika berbuat kebaikan dilakukan secara tulus dan ikhlas maka akan membuat nilai kebaikan itu menjadi lebih sempurna. Salah satu contoh dari kebaikan adalah seperti yang telah dilakukan oleh dua remaja bernama David dan Dominic.

David dan Dominic
(Sumber foto : Agung Han)
Siswa Global Jaya School Bintaro Tangsel ini memberikan idenya dalam bentuk sebuah penemuan yang dapat membantu meringankan hidup sesama. Penemuan ini mereka sebut Hydrosolar Project. Apa itu Hydrosolar Project?

Hydrosolar Project merupakan sebuah teknologi yang mampu menggerakkan pompa melalui tenaga surya, sehingga pengguna tidak perlu lagi menggunakan listrik. Proyek sosial ini bertujuan untuk memperbaiki sanitasi di daerah pinggiran kota Jakarta yang belum memiliki persediaan air bersih yang layak guna.

Ide muncul setelah dua remaja berbakat ini mendengar cerita tentang seorang nenek yang meninggal karena berjalan sejauh 500 meter untuk mendapatkan air – itu pun air yang tak layak pakai. Cerita ini sangat menyentuh hati nurani David dan Dominic, sehingga mereka berusaha memikirkan cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Diagram Proyek
(Sumber foto : Agung Han)
Awalnya proyek ini ditujukan untuk daerah Pasar Angin Pojok, Mega Mendung Bogor yang kondisi persediaan airnya masih sangat memprihatinkan. Warga masih mengandalkan air dari sungai yang berasal dari pegunungan. Padahal kualitas air ini sangatlah buruk apalagi saat musim kemarau.

Mereka berniat membantu sekitar 100 keluarga yang tinggal di sana, agar dapat memperoleh air bersih dengan bantuan teknologi Hydrosolar. Untuk merealisasikan proyek tersebut dibutuhkan dana yang tidak sedikit.

Proyek ini butuh dukungan dari segala pihak. Namun kedua remaja ini optimis, walaupun mereka tidak dapat membantu semua warga, mereka yakin ide mereka dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Bagi mereka ini merupakan sebuah langkah awal, dan berharap proyek ini dapat terus berlanjut, baik dari mereka sendiri maupun dari pihak lain.

Sayang, ide mereka ini masih belum disosialisasikan dengan baik. Untuk itulah Komunitas Tau Dari Blogger (TDB) yang memiliki misi sosial tergerak untuk menyelenggarakan kegiatan Sarasehan #2 pada hari Sabtu kemarin (20/2) di Kantor Palang Merah Indonesia, Jl. Kramat Raya No.47 Jakarta Pusat.

Dalam kegiatan ini, TDB mengundang David dan Dominic untuk mempresentasikan ide mereka agar kemudian dapat disebarluaskan ke masyarakat. Berharap ide ini dapat menggerakkan hati semua pihak dan kemudian memberikan dukungannya, agar proyek ini bisa terus berjalan.

Sedih rasanya karena saya tidak bisa hadir pada acara ini karena kondisi badan yang tidak memungkinkan. Saya diharuskan bed rest oleh dokter, karena memang beberapa hari belakangan ini saya disibukkan dengan pekerjaan dan berbagai kegiatan yang saya ikuti.

Saat bed rest inilah saya baru merasakan betapa nikmatnya istirahat di kasur dalam waktu yang lumayan lama, karena selama ini saya hanya bisa tidur tak lebih dari 4 jam. Saya juga baru menyadari bahwa saya sudah memiliki kasur ini cukup lama, sejak awal menikah. Namun kasur ini masih awet hingga sekarang, masih empuk, dan per nya juga masih bagus.

Saya juga ingat, pada saat beli kasur ini ditemani oleh kakak saya, yang kemudian merekomendasikan untuk membeli Central Springbed seperti miliknya. Kakak saya merekomendasikan Central karena ia sudah lama menggunakan merk ini – bagus dan awet, katanya.

Karena dapat istirahat dengan nyaman, akhirnya tubuh saya bisa cepat pulih dan fit kembali. Dan saya pun kemudian mendapatkan informasi mengenai presentasi yang telah dilakukan David dan Dominic dari teman-teman yang hadir.

Selain David dan Dominic, pada kegiatan ini juga hadir Grup Band Coklat. Jacklyn dan Rony, dua personelnya memberikan presentasi tentang I’M Indonesia. I’M Indonesia merupakan bentuk kebanggaan kita terhadap Indonesia, serta menghargai diri sendiri dengan menghasilkan karya yang terbaik.

Jacklyn dan Rony, personel Band Coklat
(Sumber foto : Agung Han)
Rony mengatakan istilah ‘Indonesia banget’ yang biasanya berkonotasi negatif bisa menjadi hal yang positif. Indonesia harus menjadi tanah impian dan suatu saat nanti akan menjadi negara yang adidaya – seperti yang diungkapkan oleh teman yang hadir saat itu.

Oya, ada Ibu Rofie dari PMI yang juga ikut memberikan presentasi tentang aksi sosial yang telah dilakukan oleh PMI. Iya, PMI ternyata bukan sekedar donor darah saja, seperti yang selama ini melekat diingatan semua orang, dan ini harus diubah.

Ibu Rofie dari PMI
(Sumber foto : Agung Han)
Banyak aksi sosial yang telah dilakukan oleh PMI, seperti berbagi keahlian dan keterampilan. PMI bermanfaat untuk meningkatkan layanan kemanusiaan, jangkauan layanan, dan jejaring kemitraan yang lebih luas untuk tugas sosial kemanusiaan.

Semoga semua aksi sosial yang dilakukan untuk kebaikan sesama ini mampu berjalan dengan baik dan lancar, serta mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat maupun pemerintah. Rasa peduli kita akan nasib sesama dapat membantu meringankan beban bagi mereka yang membutuhkan J


Referensi : http://sapa-ku.blogspot.co.id/2016/02/bersama-menggemakan-aksi-peduli.html

  • Share:

You Might Also Like

0 comments