Tip untuk Mencegah Osteoporosis

By Dewi Sulistiawaty - Oktober 24, 2018

For your information, setiap tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day. Mungkin masih ada yang beranggapan bahwa masalah osteoporosis merupakan hal yang sepele, dan menganggap itu masalah untuk orang yang sudah lanjut usia. Jangan salah lho! Saat ini osteoporosis bisa menyerang siapa saja, tua muda, perempuan dan laki-laki. Mengapa?

Gaya hidup yang kurang baik dianggap sebagai salah satu penyebab mudahnya seseorang terkena osteoporosis. Segala kemudahan yang didapatkan di era digital ini telah membuat kita kadang terlena dan malas untuk bergerak. Apa apa bisa dilakukan via gadget, cukup dengan satu klik, duduk manis, apa yang diinginkan sudah tiba di depan mata. Belum lagi pola makan yang kurang sehat, serba instan, kurang mengkonsumsi buah dan sayur, serta kurangnya istirahat, membuat tubuh akhirnya tumbang dan mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk osteoporosis.

Apa yang terjadi jika seseorang terkena osteoporosis? Yang pasti sih, si penderita menjadi kurang produktif. Tapi sebaiknya mengenal dulu apa itu osteoporosis ya. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas, berupa massa tuang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Kalau menurut Kemenkes, osteoporosis merupakan kondisi tulang yang menjadi tipis, rapuh, keropos, dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang dalam jangka waktu yang lama.

Cegah Osteoporosis dengan hidup aktif
Informasi ini saya dapatkan saat menghadiri Media Briefing “Hidup Aktif Cegah Osteoporosis Mulai dari Saya”, yang diselenggarakan oleh Kemenkes. Kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Sedunia ini dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Oktober 2018 di RPTRA Borobudur, Jakarta. Hadir pada acara ini drg. Kartini Rustandi, M.Kes selaku Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes, dr. Ade Tobing, SpKO selaku Pengurus Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), dan dr. Iskandar Z. Adisapoetra, MSc selaku Anggota Dewan Pakar Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).

Kampanye ‘Hidup Aktif Cegah Osteoporosis Mulai dari Saya’ bertujuan untuk menjadikan olahraga menjadi budaya di masyarakat, dimana upaya tersebut dimulai dari diri sendiri, sehingga dapat dibangun jiwa dan badan yang sehat, serta tulang yang kuat. 
Drg. Kartini mengatakan bahwa untuk melakukan gerak aktif atau olahraga tidak perlu mesti jauh dan mahal. Di halaman rumah atau bahkan di dalam rumah juga bisa. Misalnya anak-anak bermain di pekarangan rumah, senam di dalam rumah, atau jogging keliling komplek. Apalagi bagi anak-anak, asalkan di tempat tersebut mereka bisa berinteraksi dengan teman-temannya, itu sudah menyenangkan bagi mereka.

Pemerintah sendiri sejak dua tahun lalu sudah mulai menggalakkan program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Dalam program ini pemerintah mengajak seluruh masyarakat bergerak untuk hidup sehat, rajin mengkonsumsi buah dan sayur, rutin memeriksakan kesehatan, meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti tidak merokok, dan lingkungan kerja yang sehat, serta meningkatkan edukasi hidup sehat.  

drg. Kartini
“Hidup sehat bukan saja ditujukan untuk orang yang bekerja di bidang kesehatan, tapi untuk semuanya. Untuk hidup sehat tidak saja mengenai masalah kesehatan. Ada pepatah mengatakan bahwa kesehatan bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan segalanya bukanlah apa-apa. Ini artinya bagi orang saat ia sehat kesehatan itu bukanlah apa-apa, namun di saat ia sakit seberapa banyak pun uang yang dimilikinya, tidak ada gunanya. Uangnya cuma buat bayar uang berobat namun tidak dapat menikmati hidupnya,” ujar drg. Kartini.

Menurut drg. Kartini lagi, bagi orang kesehatan akan berpikir bagaimana caranya orang yang sehat agar tetap sehat, yang sehat tidak sakit, dan yang sakit bisa sehat. Agar tubuh bisa tetap sehat, tidak saja diperlukan makanan yang bergizi, namun juga lingkungan yang bersih dan baik. Intinya untuk hidup sehat dan sejahtera itu tidak melulu dilihat dari segi kesehatan saja. Begitupun dengan bergerak. Dengan bergerak tubuh menjadi lebih sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, tentu kita dapat menjadi individu yang produktif, yang tidak saja berguna bagi dirinya, namun juga keluarga dan bangsanya.     

Berikut manfaat tubuh yang bugar menurut drg. Kartini:

- Meningkatkan sistem otot dan tulang
- Meningkatkan kerja sistem jantung  paru
- Memperkuat syaraf  dan otot (koordinasi & kontrol gerak)
- Meningkatkan kemampuan & keterampilan tubuh
- Membantu proses pemadatan tulang anak
- Pertahankan & kontrol BB
- Membantu perkembangan sosial, meningkatkan rasa percaya diri, dan interaksi sosial
- Meningkatkan konsentrasi belajar dan bekerja
- Meningkatkan kreativitas, produktivitas & prestasi akademik



Selanjutnya dr. Ade menjelaskan lebih rinci mengenai osteoporosis. Menurut beliau, osteoporosis sebenarnya dapat dicegah dan diobati, salah satu caranya adalah dengan latihan fisik. Jika dulu osteoporosis banyak diderita oleh kaum lansia, maka saat ini osteoporosis bisa berisiko pada siapa saja.

dr. Ade
Beberapa faktor seseorang berisiko terkena osteoporosis adalah faktor genetik, faktor usia, biasanya sering diderita oleh kaum hawa, faktor ras, berat badan terlalu kurus, kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan, kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D, serta jarang berolahraga.

3 Unsur Penting untuk Tulang

Ada 3 unsur penting agar tulang bisa tetap sehat dan kuat, yaitu kalsium, vitamin D, dan latihan fisik. Kalsium bisa didapatkan pada sayuran hijau, kacang-kacangan, susu, yogurt, keju, wijen, ikan teri, dll. Kebutuhan kalsium tiap orang berbeda-beda, tergantung dari tingkatan usianya. Kalsium paling tinggi dibutuhkan pada usia 9 – 18 tahun dan usia di atas 65 tahun, yaitu sekitar 1300 mg. Sedangkan pada usia 18 – 65 tahun dibutuhkan kalsium sekitar 1000 mg.

Agar kalsium dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka tubuh butuh vitamin D. Sumber vitamin D terbaik adalah dari matahari. Tubuh cukup terkena paparan sinar matahari sekitar 10 -15 menit/ hari. Dianjurkan berjemur pada pagi hari atau sore hari, karena sinar matahari di siang hari dapat menimbulkan efek samping, seperti kanker kulit, dll. Jika tubuh terpapar sinar matahari, maka vitamin D yang ada pada tubuh akan aktif. Namun begitu, vitamin D bisa diperoleh juga dari bahan makanan seperti ikan salmon, susu, keju, telur, dll.

Untuk latihan fisik, lakukan latihan dengan baik, benar, dan terukur teratur. Setiap orang membutuhkan latihan fisik yang berbeda, disesuaikan dengan riwayat kesehatannya. Misalnya untuk penderita osteoporosis perlu latihan fisik yang berbeda dengan orang yang tidak terkena osteoporosis. Dianjurkan untuk melakukan latihan fisik yang memberikan beban pada tubuh kita, seperti melompat dan berlari. Latihan ini berguna untuk memadatkan tulang, sehingga tulang menjadi lebih kuat.  

Waspadai hal ini, jika patah tulang akibat cedera ringan, tubuh makin pendek atau makin membungkuk, nyeri tulang merata, dan secara kebetulan ditemukan gambaran radiologik yg khas pada tubuh. Karena bisa saja ini tanda-tanda dari osteoporosis. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat.  

Dr. Iskandar menjelaskan bahwa FORMI merupakan organisasi yang menghimpun berbagai organisasi, yang menangani bidang olahraga non prestasi. Jadi FORMI lebih fokus pada mengajak masyarakat berolahraga untuk kesehatan, kebugaran, permainan, tradisi, dsb. Awal didirikannya FORMI ditujukan untuk bagaimana menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas.

dr. Iskandar
“Melalui aktivitas fisik dan olahraga kita menciptakan keluarga dan masyarakat yang sehat dan berkualitas. Hal inilah yang dikerjakan oleh FORMI. Namun latar belakang didirikannya FORMI adalah yang dulu gerakan memasyaratkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Kita membantu atau bersama dengan pemerintah, mendukung supaya masyarakat banyak yang berolahraga, dengan prinsip 5M, yaitu Mudah, Murah, Meriah, Menarik, dan Manfaat,” jelas dr. Iskandar.

Di akhir acara semua tamu undangan bersama dengan warga sekitar melakukan senam rekreasi di lapangan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Peserta nampak semangat mengikuti gerakan dari instruktur senam, diiringi irama musik, mulai dari lagu Sajojo, Poco-Poco, dan Maumere. Melakukan gerakan seperti ini selama 30 menit tiap harinya, sudah dapat membuat tubuh sehat dan bugar. Bagi anak-anak dianjurkan melakukan gerakan aktif minimal 1 jam/ hari ya.   

Senam rekreasi bersama di RPTRA Borobudur
Osteoporosis ini sangat tidak mengenakkan, sakit, mahal, dan tentu saja mempengaruhi sosial ekonomi penderita. Jika penyakit bisa dicegah, mengapa nggak. Dari pada sudah sakit, tubuh susah untuk pulih 100% seperti sediakala, uang habis untuk berobat, menambah beban keluarga, serta kita sendiri tidak bisa lagi produktif. Ada baiknya menjaga kesehatan tubuh di mulai sejak dini. Mencegah itu lebih baik dan murah lho! Yuk, bergerak aktif dan mulai bergaya hidup sehat di mulai dari saya :)  



Foto: Pribadi  

  • Share:

You Might Also Like

0 comments