Penyakit MERS dan Cara Pencegahannya

By Dewi Sulistiawaty - September 13, 2017

Sumber foto: Pixabay
Yang namanya sakit nggak ada yang enak, mau itu sakit ringan, apalagi sakit berat. Terkena sakit ringan seperti pilek aja, bisa bikin kepala puyeng, badan jadi lemas, yang berakibat pada tertundanya kita untuk menyelesaikan pekerjaan. Entah mengapa semakin berkembangnya teknologi dalam bidang kesehatan, semakin kuat juga kuman penyakit ini. Mungkin karena perilaku manusia, atau karena faktor lingkungan, yang kemudian menyebabkan kuman penyakit mampu beradaptasi dengan lingkungan, serta membuatnya berevolusi.

Sebut saja beberapa virus berbahaya yang baru-baru ini muncul, seperti penyakit flu burung yang disebabkan oleh Virus Strain H5, Virus Ebola, Virus Zika, dan penyakit MERS yang disebabkan oleh Virus Corona. Untuk kali ini, saya akan membahas mengenai penyakit yang terakhir, yaitu, penyakit MERS yang disebabkan oleh Virus Corona (CoV). Kenapa MERS? Karena selain bertepatan dengan musim pergi haji, penyakit MERS ini termasuk penyakit baru berbahaya, yang mungkin ada dari pembaca yang masih belum mengetahuinya.

MERS adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome. Dari namanya kita bisa mengetahui bahwa penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona ini menyerang saluran pernafasan. MERS pertama kali ditemukan di Saudi Arabia pada bulan Juni 2012. Sekelompok peneliti dari Universitas Bonn, Jerman, dan Universitas Erasmus, Belanda menemukan bahwa virus MERS berasal dari hewan, yaitu dari unta muda.

Kontak fisik dengan unta yang terinfeksi virus MERS, diindikasi menjadi penyebab penularan virus ini pada manusia. Misalnya dengan menyentuh atau menciumi unta, melalui cairan tubuh unta, atau meminum susu unta yang tidak dipasteurisasi. Sejauh ini, kasus MERS banyak ditemukan di  beberapa negara yang berada di Semenanjung Arab, dan terus menyebar ke negara-negara lainnya di dunia, yang mungkin disebarkan dari orang yang terinfeksi ke orang lainnya.

Untuk itu dianjurkan bagi masyarakat yang sedang melakukan ibadah haji, umrah, atau sedang traveling ke negara yang ditengarai adanya virus MERS, agar lebih waspada, dengan tidak melakukan kontak langsung dengan hewan, khususnya unta. Sebaiknya hindari menyentuh atau berfoto dari jarak dekat dengan unta ya. Lalu bagaimana mengenali gejala orang yang terinfeksi virus MERS ini?

Gejala yang timbul karena virus MERS ini sering dianggap sepele, karena terlihat ringan dan seperti penyakit pada umumnya, yaitu diare, flu, batuk, demam, sakit tenggorokan, dan muntah. Inilah kemudian yang menjadi salah satu penyebab banyaknya korban yang meninggal, karena terlambatnya penderita mengetahui penyebab dari penyakitnya tersebut. Walaupun hingga saat ini masih belum ditemukan vaksin atau obat untuk mengatasi MERS, namun kita dapat mencegah diri agar jangan sampai terkena virus MERS.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tertular virus MERS, yaitu :
  • Usia. Semakin tua usia seseorang, biasanya akan semakin rentan tubuhnya tertular, karena kekebalan tubuhnya yang makin berkurang.
  • Imun tubuh yang rendah. Orang yang sedang sakit, apalagi dengan sakit kronis, biasanya imun tubuhnya menurun, sehingga akan mudah tertular virus MERS.
  • Mengkonsumsi daging unta yang kurang matang, atau meminum susu unta yang tidak dipasteurisasi.
  • Sering berinteraksi dengan unta, misalnya setelah memegang hidung unta, lalu menyentuh mukanya sendiri.
  • Sering berada di dekat penderita MERS. Orang yang sering berada di dekat penderita akan rentan tertular virus MERS, karena sering berinteraksi dengan penderita.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Untuk itu, agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit, lakukan pola hidup sehat dalam keseharian. Menjaga pola makan yang sehat dan bernutrisi seimbang, dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat, imun tubuh menjadi kuat, sehingga tubuh kebal terhadap berbagai serangan penyakit. Rajin berolahraga, dan hindari kebiasaan yang dapat merusak tubuh, seperti merokok dan minum minuman beralkohol. Oya, istirahat yang cukup juga penting, agar tubuh dapat melakukan proses regenerasi dengan optimal.

Itu adalah beberapa cara pencegahan penyakit secara umum ya. Nah, untuk pencegahan agar jangan sampai tertular virus MERS sebenarnya tidak jauh berbeda. Cuma ada beberapa tindakan spesifik yang musti kita lakukan agar jangan sampai tertular, yaitu :
  • Rutin mencuci tangan menggunakan sabun (kalau bisa sabun antiseptic) dan air mengalir.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
  • Menggunakan masker, dan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
  • Hindari kontak langsung atau berbagi peralatan makan dengan penderita MERS.
  • Manfaatkan povidone-iodine, zat yang dapat membunuh Virus Corona.
Menurut Dr. Maren Eggers, Head of Experimental Virology and Department of Disinfectant Testing Laboratory, povidone-iodine terbukti 99,99% dapat membunuh virus MERS dalam waktu 15 detik. Povidone-iodine yang saya tau adalah bahan yang terdapat dalam obat luka yang biasa saya gunakan sejak kecil, yaitu Betadine. Belakangan barulah keluar produk sabun antiseptic dan obat kumurnya. Karena sudah percaya sejak lama dengan Betadine, makanya untuk persediaan obat kumur dan sabun antiseptic di rumah, saya juga pakai yang Betadine.


Sumber foto : Tokopedia
Tak ada salahnya mencegah diri dari serangan penyakit dengan cara yang sederhana, namun terbukti ampuh, daripada telat kemudian. Mengobati tentu lebih repot lagi penanganannya. Sudahlah merepotkan dan membuat cemas keluarga, biaya yang mahal untuk pengobatan, tubuh pun akan sulit fit seperti sediakala karena imun yang menurun. Untuk teman-teman yang melakukan ibadah ke tanah suci, ada baiknya untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh ya, agar terhindar dari penyakit dan dapat beribadah dengan lebih khusuk lagi. Jika merasakan gejala sakit, segera berobat ke dokter agar bisa segera ditangani :)




Referensi : alodokter dan deherba

  • Share:

You Might Also Like

0 comments