BRI Luncurkan Satelit BRIsat untuk Melayani Negeri

By Dewi Sulistiawaty - Juni 22, 2016

Apakah saat masih kecil dulu kamu pernah belajar mengenai satelit? Atau mungkin sering mendengarnya, tapi tidak tau untuk apa satelit tersebut? Nah, pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai satelit, serta berbagi informasi tentang satelit milik Indonesia yang baru saja diluncurkan beberapa hari yang lalu. Yuk, cuss.... :)

Satelit merupakan benda di angkasa yang mengorbit benda lainnya, dalam periode revolusi dan rotasi tertentu. Dalam bahasa astronomi, satelit didefinisikan juga sebagai suatu objek di angkasa yang bergerak mengelilingi objek lain yang lebih besar. 

Berdasarkan jenisnya, satelit dibagi menjadi dua, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami adalah benda alami di luar angkasa yang mengorbit pada benda alami luar angkasa lainnya yang lebih besar. Contoh satelit alami adalah bulan. Bulan merupakan satelit alami bumi, karena bulan merupakan salah satu benda alami di luar angkasa yang berputar mengelilingi bumi, sesuai dengan orbitnya. Oya, orbit satelit adalah titik lintasan atau jalur peredaran satelit dalam mengelilingi planet. 

Dilihat dari jarak orbitnya dari permukaan bumi, satelit dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu :

(Sumber : chegg.com)
- Orbit Rendah (Low Earth Orbit/LEO), berada diketinggian hingga 1000 km di atas permukaan bumi.
- Orbit Menengah (Medium Earth Orbit/MEO), berada di ketinggian hingga 12000 km di atas permukaan bumi.
- Orbit Geo Stationary (Geostationary Orbit/GEO), berada di ketinggian hingga 36000 km di atas permukaan bumi.

Sedangkan satelit buatan adalah benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa dan beredar mengelilingi planet. Contoh satelit buatan, salah satunya adalah Sputnik I. Sputnik I merupakan satelit pertama yang diluncurkan oleh Soviet pada tahun 1957. Sedangkan Indonesia meluncurkan satelit pertamanya pada tahun 1976.

Satelit yang dibuat oleh manusia ini merupakan alat dalam orbit bumi yang berfungsi menerima atau menghantarkan data secara nirkabel atau tanpa kabel, serta melakukan komunikasi melalui frekuensi radio. Satelit berfungsi sebagai antena dan repeater yang sangat tinggi, yang berguna untuk menerima sinyal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditransmisikan frekuensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi, sesuai dengan coverage-nya, yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima.

Tahun ini, Indonesia patut berbangga hati, karena kembali meluncurkan sebuah satelit yang dirancang oleh anak negeri. Yah, kali ini BRI berencana meluncurkan satelit yang diberi nama BRIsat. Rencana ini sudah dibuat sekitar 3 tahun yang lalu, dengan manggandeng orang-orang hebat yang ikut merancang Satelit BRIsat, diantaranya Bapak Hexana Trisasongko (Mission Director saat peluncuran BRIsat), Bapak Meiditomo Sutyarjoko (Spacecraft Mission Director Deputy), Bapak Eko Cahyono (Spacecraft Sistem Engineering Manager), dan Bapak Lukman Hakim (Program Manager Deputy).

Selesai dirancang, desain Satelit BRIsat diberikan pada Space/ Sistem/ Loral (SSL), perusahaan asal Amerika Serikat, untuk dibuatkan bentuk aslinya. Setelah BRIsat siap dibuat, satelit ini rencananya akan diluncurkan menggunakan Roket Ariane 5, di Kourou, French Guiana, Amerika Serikat.

Roket Ariane 5 yang membawa
Satelit BRIsat dan Echostar XVIII

(Sumber foto : @arianespace)
Selain BRIsat, Roket Ariane 5 yang merupakan roket buatan Arianespace (perusahaan Perancis) ini juga membawa Satelit Echostar XVIII, satelit milik perusahaan televisi asal Amerika Serikat.

Saya dan 29 teman blogger lainnya berkesempatan untuk nonton bareng peluncuran satelit BRIsat via livestreaming di kanal detikFinance bersama dengan Tim detik.com di Discovery Hotel, Ancol, Jakarta Utara. Jumat malam (17/6), kami sudah berkumpul di markas detik.com. Baru sekitar jam 1 dini hari kami meluncur ke hotel.

30 blogger bersama Tim detik.com di Discovery Hotel 
Sesampai di hotel, sembari menunggu roket diluncurkan, kami pun cuit-cuitan di Twitter dengan menggunakan hastag #PeluncuranBRIsat. Saking antusiasnya, hastag #PeluncuranBRIsat sempat menjadi trending topic teratas di Indonesia.

Namun histeria kami berangsur hilang ketika mendapatkan informasi bahwa peluncuran kembali ditunda, setelah sebelumnya sempat mengalami penundaan juga. Diiringi dengan guyuran hujan yang membasahi Kota Jakarta, kami pun melangkah pulang ke rumah masing-masing.

Tapi kami berjanji akan tetap menyaksikan peluncuran BRIsat dari rumah, baik lewat televisi maupun livestreaming. Kami juga memutuskan untuk melakukan cuitan menggunakan hastag #BRIsatMeluncur jika Roket Ariane 5 yang membawa Satelit BRIsat jadi diluncurkan nanti.

Peluncuran roket memang sempat mengalami penundaan sampai tiga kali, karena ada beberapa kendala, seperti masalah teknis yang harus dipastikan keamanannya, serta kondisi cuaca yang tidak memungkinkan bagi roket untuk lepas landas. 

Bagaimana pun juga, masalah keamanan dan keselamatan adalah yang utama. Dana sekitar 230 juta dolar Amerika atau sekitar 2,5 triliun rupiah yang telah diinvestasikan oleh BRI untuk Proyek BRIsat, tidak boleh sampai sia-sia hanya karena ingin buru-buru diluncurkan, tapi kemudian gagal luncur atau malah berdampak pada satelit yang tidak dapat berfungsi dengan baik nantinya.

Akhirnya, pada hari Minggu (19/6) pukul 04.39 WIB, atau hari Sabtu (18/6) pukul 17.30 waktu Kourou, Roket Ariane 5 berhasil diluncurkan. Pada menit ke 42 : 0,05 detik setelah diluncurkan, satelit berhasil dilepaskan ke ruang angkasa.


Akhirnya Roket Ariane 5 meluncur
(Sumber foto : @arianespace)
Dibutuhkan waktu hingga 20 hari bagi Satelit BRIsat untuk berada di titik 150,5 BT pada Orbit Geostationer. Posisi ini menempatkan satelit berada tepat di atas langit Papua, serta Antena V-sat yang digunakan BRI akan diarahkan ke ujung timur Indonesia tersebut. Rencananya BRIsat akan menempati filing orbit dengan 2 frekuensi, yaitu C Band (untuk transaksi keuangan), dan KU Band (untuk komunikasi non keuangan).

Satelit sudah berada di ruang angkasa
(Sumber foto : @arianespace)
Setelah berada di Orbit Geostationer, BRIsat harus melewati proses uji coba dulu selama 60 hari, untuk memastikan bahwa semua fungsi berjalan dengan baik. Jika sudah lolos uji coba, barulah BRIsat mulai menjalankan fungsinya sebagai satelit komunikasi. Ke depan BRIsat akan dikontrol dari stasiun pengendali yang berada di Ragunan, Jakarta Selatan.

(Sumber foto: @Satelit_BRI)
Satelit BRIsat yang dapat bertahan di angkasa selama 17 tahun ini memiliki 45 transponder. 23 transponder dimanfaatkan sendiri oleh BRI, 4 transponder untuk pemerintah, sedangkan sisanya masih belum diketahui untuk apa. Yang pasti sisa transponder yang masih nganggur ini hanya bisa digunakan untuk negara dan BRI sendiri, dan tidak bisa disewakan ke perusahaan lain, walaupun itu perusahaan BUMN, karena ijin pengoperasian BRIsat hanya untuk keperluan BRI.

(Sumber foto : @arianespace)
Dengan diluncurkannya BRIsat, menjadikan BRI sebagai satu-satunya bank di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelit sendiri. Bagi BRI, dengan kehadiran BRIsat, BRI dapat menghemat biaya telekomunikasi sekitar 50 persen, karena selama ini, untuk melayani akses komunikasi 1612 cabangnya, BRI menyewa sebanyak 23 transponder dari operator satelit.

Dengan jangkauan luas BRIsat, BRI dapat memberikan layanan terbaiknya bagi pelanggan di seluruh Indonesia maupun di luar Indonesia. Layanan diberikan mulai dari kota hingga ke pelosok negeri.

Oya, walaupun dilakukan di rumah masing-masing, ternyata cuitan kami dengan hastag #BRIsatMeluncur sempat nangkring di nomor satu trending topic Indonesia 😊


Selamat untuk BRI atas diluncurkan BRIsat. Semoga dapat memenuhi semua kebutuhan jasa perbankan dengan baik, memberikan layanan yang lebih cepat, efisien, nyaman dan juga aman bagi seluruh pelanggannya.


Sumber :
- detik.com
- id.wikipedia

  • Share:

You Might Also Like

7 comments

  1. Ikut bangga Indonesia lewat BRI meluncurkan satelit canggih seperti ini keluar angkasa. Terima kasih Mbak sudah menyegarkan ingatan saya tentang satelit. Sudah lama banget lewat dari masa sekolah dan lupa definisi satelit :)

    BalasHapus
  2. Smg satelit ini membawa harapan baru bagi indonesia...

    BalasHapus
  3. Terimakasih Informasinya Mba. Semoga Indonesia makin dimudahkan dengan hadirnya BRIsat ini ya

    BalasHapus
  4. BRI hebat ya, bisa punya satelit sendiri ♡_♡

    BalasHapus
  5. Cuitan tentang #BRIsatMeluncur memang sempat trending topic ya Mbak. Peristiwa sangat langka. Antara optimis dan apatis. Heheh

    BalasHapus
  6. Semoga dengan adanya satelit senilai 2.5T ini, membantu kualitas layanan BRI agar semakin meningkat yaaa ;)

    BalasHapus
  7. Wah keren banget ya BRI. Dedikasinya untuk memberikan layanan perbankan terdepan patut diacungin jempol ;)

    BalasHapus