Fakta Seputar Olahraga

By Dewi Sulistiawaty - Juli 14, 2015

Sumber: kompas.com
Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dianjurkan bagi kesehatan. Rutin melakukan olahraga dapat membuat tubuh kita menjadi lebih bugar dan sehat. Namun walaupun begitu, tetap saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita melakukan akifitas yang satu ini. Berikut beberapa informasi penting dan menarik yang perlu kamu ketahui seputar olahraga.

Banyak yang menganjurkan jika ingin berolahraga sebaiknya dilakukan pagi hari sebelum sarapan. Meski kebanyakan atlit mengkonsumsi makanan sebelum latihan, namun ternyata berolahraga dengan perut kosong, bisa membakar lemak lebih cepat.

Peneliti dari Eropa mengemukakan bahwa para atlit sepeda yang berlatih tanpa makan dulu, secara signifikan lemaknya terbakar lebih banyak dibandingkan atlit yang makan. Otot kita mendapat energi dari karbohidrat sehingga jika kita tidak makan sebelum berolahraga, tubuh tidak memiliki cadangan karbohidrat, dan hanya membakar lemak. Karbohidrat di nilai akan mengganggu metabolisme, karen itu lebih baik berolahraga sebelum waktu sarapan.

Ada yang mengatakan bahwa semakin banyak kita berkeringat sewaktu berolahraga, maka akan semakin banyak lemak yang terbakar. Ini merupakan hal yang tidak benar. Yang benar adalah, bahwa saat kita melakukan olahraga maka lemak kita akan dibakar. Pembakaran lemak tersebut disebabkan karena latihan yang kita lakukan, dan bukan karena kita berkeringat. Jadi membakar lemak dan berkeringat adalah dua hal yang berbeda.

Saat berolahraga, setiap orang menghasilkan keringat dalam jumlah yang berbeda, tergantung pada berat dan lamanya olahraga yang dilakukan. Dan perlu di ingat bahwa berkeringat adalah mekanisme tubuh untuk menjaga suhu tubuh. Lemak dalam tubuh memang dibakar saat kita berolah raga, dimana lemak diubah menjadi energi bagi tubuh untuk melakukan aktifitas olahraga. Saat tubuh memproduksi energi melalui proses metabolism, maka tubuh akan mengeluarkan panas. Tubuh pun bereaksi dengan mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh, agar kembali ke level normal.

Bagi yang memiliki perut buncit, sit up dipercaya sangat efektif untuk membuat perut langsing bak model. Namun ternyata sit up tidak dapat mewujudkan impian untuk bisa memiliki perut rata seperti para model tersebut. Latihan sit up memang menggunakan dan berfokus pada otot perut. Tapi hanya menggunakan otot perut yang merupakan bagian kecil dari tubuh, sehingga pembakaran lemak atau kalori yang terjadi juga kecil.

Sit up merupakan olahraga untuk melatih dan mengencangkan otot perut sehingga tidak fokus dalam pembakaran lemak di tubuh. Jadi pada dasarnya pembakaran lemak dan pembentukan otot merupakan dua hal yang berbeda. Dengan sit up kita bisa membentuk otot perut, namun belum tentu perut buncit menjadi kempes. Hal ini karena pembakaran lemak yang sedikit dan lemak yang pertama kali dibakar oleh tubuh bukan di perut.

Setelah berolahraga, badan pasti terasa lelah dan kita akan merasakan haus yang teramat sangat. Ini karena tubuh banyak kehilangan cairan saat berolahraga. Namun ada yang mengatakan bahwa kita dianjurkan untuk meminum air es setelah berolahraga. Kebanyakan orang akan memilih untuk meminum air es karena dianggap lebih menyegarkan. Tapi ternyata hal ini dapat membahayakan kondisi tubuh kita.

Keadaan tubuh yang lemas dan tidak fit, lalu meminum air dingin, akan mengakibatkan hal buruk bagi tubuh. Saat melakukan aktifitas berat lain dan olahraga, metabolisme tubuh kita akan meningkat karena bekerja untuk menyuplai oksigen dan zat energi ke seluruh tubuh. Otot kita berkontraksi dan pembuluh darah melebar, menyebabkan aliran darah menjadi cepat.

Kemudian hasil metabolisme tersebut keluar dalam bentuk keringat dari tubuh kita, menyebabkan tubuh kita mengalami kekurangan cairan. Sebagai kompensasinya, kita menggantinya dengan meminum air setelah berolahraga. Lalu apa yang terjadi, jika yang kita minum bukanlah air biasa melainkan air es atau air dingin?

Dengan memasukkan air es atau air dingin ke dalam tubuh kita, tentu saja akan mengganggu metabolism. Kondisi metabolisme yang tinggi akan turun secara tiba-tiba dan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Suhu tubuh yang tiba-tiba menurun juga bisa menyebabkan aliran darah tidak lancar. 

Organ-organ yang sedang banyak-banyaknya membutuhkan oksigen dan zat penting lainnya, secara cepat berkurang suplainya. Sehingga kadang kita merasa pusing setelah meminum es. Hal ini menandakan suplai darah ke otak berkurang, serta otak tidak mampu beradaptasi dengan cepat karena perubahan suhu yang ekstrim pada tubuh.

Suhu minuman yang normal dikonsumsi setelah berolahraga adalah 5 s/d 100C. Pada suhu tersebut cairan mudah diserap sehingga keringat cepat digantikan. Kita juga dianjurkan minum sebelum dan selama berolahraga.

Begitu banyak orang tahu manfaat berolah raga, namun begitu banyak juga alasan orang untuk menunda olahraga. Salah satunya adalah ketakutan bahwa berhenti olah raga akan membuat badan gemuk, karena otot akan berubah menjadi lemak saat berhenti berolahraga. Benarkah?

Lemak dan otot merupakan jaringan yang berbeda. Artinya otot tidak akan bisa berubah menjadi lemak begitu kita berhenti berolahraga. Jika kita berhenti olahraga secara mendadak dan tidak beraktifitas sama sekali, otot mungkin akan menyusut atau mengecil, tapi tidak akan berubah menjadi lemak.

Saat kita berhenti berolahraga, kebiasaan makan kita biasanya tidak berubah. Hal inilah yang menyebabkan penumpukan lemak, dan sebelum kita menyadarinya, tubuh kita sudah bertambah berat. Jadi perubahan tersebut bukan karena otot yang bertransformasi jadi lemak. Dan jika kita sudah mulai berolahraga lagi maka massa otot akan kembali meningkat dan penimbunan lemak akan berkurang.

Nah, ternyata ada beberapa informasi mengenai olahraga yang selama ini kita anggap benar, namun ternyata tidak ada hubungannya seperti yang kita duga. Semoga informasi ini bisa membantu dan menambah pengetahuan kita seputar olahraga J 


Sumber : On The Spot

  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. Duh, baca postingan ini........saya jarang berolahraga :\

    BalasHapus