Pentingnya Sertifikasi untuk Data Center Sebuah Provider

By Dewi Sulistiawaty - Mei 09, 2015

(Dok. ispo-org.or.id)
Sertifikasi merupakan suatu tanda yang bersifat formal dan tertulis, untuk memenuhi suatu standar tertentu. Jadi sertifikasi Data Center berarti Data Center tersebut harus memenuhi standar mulai dari desain sampai dengan operasi.

Pada sebuah Data Center terdiri dari banyak peralatan, mulai dari rack yang di dalamnya terdapat server-server, infrastruktur yang mengelilinginya, ada monitoring dan sebagainya. Semua komplit berada dalam satu bangunan.  Semua harus dalam satu paket untuk bisa dilihat sebagai suatu sistem secara keseluruhan.

Rak-rak yang terdapat dalam sebuah bangunan Data Center
(Dok. viva.co.id) 

Beberapa Provider Data Center Sertification :
-  Uptime Institute. Uptime mempunyai beberapa tipe sertifikasi, yaitu desain, constructed dan operational.
- TIA 942. TIA mempunyai spesifikasi seperti site space and layoutcabling infrastructure, dan untuk data center sertificationnya mereka menggunakan tiered.
-  ISO. ISO mengelompokkannya dalam ISO 9001, ISO 14001, ISO 22001, ISO 27001, ISO 20000-1 dan lain-lain.
-    CIDA. CIDA mengelompokkannya dalam crom dan silver.

Jika dilihat dari sisi yang sederhana, Uptime Institute  membagi pengelompokan menjadi beberapa bagian, yaitu Tier 1, Tier 2, Tier 3 dan Tier 4. Secara umum masing-masing mempunyai syarat yang sangat detail. Namun dapat disimpulkan secara sederhana bahwa :
-   Tier 1 masih merupakan basic capacity yang masih rentan terhadap gangguan.
-  Tier 2 sudah redundant component tapi belum memenuhi kebutuhan untuk maintenance dan agak rentan terhadap gangguan.
-  Tier 3 sudah difasilitasi atau diberi kesempatan untuk maintenalibility, namun masih rentan jika ada gangguan yang tidak terencana.
-  Tier 4 sudah fault tolerant dan tidak rentan lagi terhadap gangguan.

Masing-masing sertifikator mengelompokkan sertifikasinya  berdasarkan hal-hal yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Keuntungan harus ada tiering (pengelompokan Tier 1, Tier 2, Tier 3 dan Tier 4) adalah :
-   Insurance facility. Pier 1 karena tidak ada redundant sudah pasti investasinya lebih rendah. Jadi semakin tinggi tiernya, makin tinggi pula harga investasinya. Maka dengan mengetahui terletak di tier berapa sebuah Data Center, akan diketahui seberapa besar investasi yang akan disediakan untuk Data Center tersebut
-   Enterprise. Perusahaan akan dianggap sebagai suatu pencapaian, karena pada saat itu seluruh proses man ajemen secara sertifive, dianggap sudah capability.
-   Achievment. Dengan kita bisa sertifive, secara tidak langsung Data Center kita berbeda dengan yang lain.

Berikut adalah hal-hal yang menjadi keuntungan mengapa Data Center itu harus tersertifikasi, yaitu :
-    Credibility. Data Center menjadi kredibel karena sudah di uji dari A sampai Z.
-  Bussines continuity. Semua yang dilihat dari segala aspek dapat menjamin keterlanjutan dari bisnis tersebut apabila Data Centernya sudah tersertifikasi.
-    Dapat mengetahui tingkat tiering dari Data Center.
-    Green Inovation.

Pada siapa kita akan melakukan sertifikasi untuk masing-masing provider mempunyai kriteria pengelompokan yang berbeda-beda. Dan ini merupakan keputusan dari manajemen untuk melakukan sertifikasi di sertifikator apa, dan untuk tujuan apa.

XL yang merupakan salah satu provider di Indonesia juga membangun beberapa Data Center yang ditangani salah satunya oleh XCloud yang merupakan salah satu unit dari XL Digital Services. XL Data Center merupakan pusat data di mana layanan komputasi awan, collocation dan juga Disaster Recovery Center (DRC) berada.

XL fokus pada Data Center yang mereka punya, di mana tiga diantaranya sudah dibuka untuk publik, dengan total kapasitas 12.000 m2. Data Center tersebut adalah di Jakarta, Surabaya dan Pekanbaru. Berikutnya XL akan membuka Data Center yang baru, dengan mengambil lokasi di Balik Papan, Kalimantan. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan, Kalimantan merupakan daerah yang bebas dari jalur gunung api dan gempa. Pada Data Center yang baru ini rencananya XL akan menyediakan infrastruktur lebih dari 2300 rak.

Data Center XL pun sudah berstatus Neutral Data Center, yaitu pengguna bisa memanfaatkan layanan Data Center XL dengan menggunakan fasilitas koneksi lain selain XL.

Mempunyai Data Center saja tidak cukup, karena XL haruslah mempunyai Data Center yang handal. Selama setahun belakangan ini XL sudah mendapatkan 3 sertifikasi yang membuat Data Center XL menjadi lebih handal. 3 sertifikasi itu adalah :

-   Sertifikat TIER III Design dari Uptime Institute Amerika.
-   ISO/ IEC 27001 (Information Security Management). Sertifikasi yang diperlukan bagi aplikasi-aplikasi yang terkait dengan financial, karena ini merupakan sertifikasi untuk security.
-  ISO/ IEC 20000-1 (Information Technology Services Management). Sertifikasi untuk IT Services Management, yang berarti resource XL, engineer dan orang-orang yang mengurus data center XL sudah tersertifikasi beserta dengan proses yang ada untuk mengelola Data Center.

3 sertifikat yang diraih Data Center XL
(Dok. XL)
Data Center merupakan suatu yang sangat penting. Dan ini merupakan salah satu langkah XL untuk membantu dan mendukung pemerintah dengan PP Tahun 2012 yang mengatur bahwa Data Center itu perlu ada di on source (dalam negeri).

Selama ini yang sering terjadi adalah bahwa banyak vertical-vertikal industri yang sekarang mulai melihat perlunya Data Center dan menggunakan Data Center yang ada di luar negeri. Sehingga XL dalam rangka mendukung pemerintah mempersiapkan 3 Data Center yang sudah tersertifikasi.

Dengan 3 sertifikasi yang dimilikinya, XL yakin infrastruktur Data Center-nya bisa setara dengan yang ada di luar negeri. Dan bisa berdampak positif juga terhadap kepercayaan pelanggan, dengan jaminan dan kualitas berstandar internasional yang diberikan Data Center XL.

Sebuah data center yang ingin tersertifikasi, tidak hanya siap dengan source power saja namun juga harus siap dengan system connection. Untuk itu XL menggandeng para pemain connection dan fiber optic yaitu Asosiasi PJII. XL juga membuka peluang untuk para pemain lain yang ingin bergabung. Jadi untuk koneksi dari 3 Data Center yang XL komersilkan, semua sudah punya redundant. 30% data pada Data Center digunakan untuk internal sementara sisanya dikomersilkan.

Ini merupakan langkah awal di mana ke depannya XL dengan focus strategy akan menjadi leader di mobile internet, dan semua di mulai dengan Data Center ini.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments