Sudahkah Anda Menjadi Ayah yang Luar Biasa?

By Dewi Sulistiawaty - April 01, 2015

(Dok. Pribadi)


“Sudah menikah?”

“Sudah!”

“Sudah punya anak?”

“Sudah dong!”

“Duh senangnya, kalian pasti merawat anak kalian bersama kan?”

“Kan sudah ada istri saya yang pinter banget dalam merawat anak kami. Saya pinternya nyari nafkah aja deh buat keluarga.”

Begitulah kebanyakan jawaban seorang suami sekaligus ayah setiap di tanya mengenai keluarga dan bagaimana perihal perawatan anaknya. Padahal dalam melakukan perawatan terhadap anak bukan hanya menjadi tanggung jawab ibu saja lho!

Entah karena sudah menjadi suatu tradisi bahwa ‘ibu merawat anak di rumah dan ayah mencari nafkah’, atau karena ayah takut salah dalam merawat anak, atau mungkin karena ketidaktahuan suami, atau bisa juga karena suami yang tidak peduli dengan urusan merawat anak, sehingga seringkali yang terjadi adalah yang menjadi penanggung jawab utama dalam melakukan perawatan terhadap anak itu adalah seorang ibu.

Padahal selain ibu, seorang ayah juga memiliki peranan yang sangat penting dalam merawat anak. Kebersamaan ayah dan ibu dalam merawat si buah hati akan memberikan dampak positif lho bagi tumbuh kembangnya kelak. Kenapa?

Beberapa contoh peranan yang dapat dilakukan seorang ayah dalam merawat si buah hati adalah seperti memijat si kecil, menggendongnya, menyuapi, memandikan dan banyak lagi lainnya. Tentu saja semua dapat dilakukan ayah saat sedang mempunyai waktu luang seperti di pagi hari sebelum berangkat kerja, malam hari saat si kecil mau tidur atau di saat waktu libur.

Kita ambil saja salah satu contoh yang bisa ayah lakukan, yaitu seperti memandikan si kecil. Selama ini kita melihat bahwa yang sering memandikan si kecil adalah ibu atau neneknya. Jarang sekali kita melihat bapak-bapak yang memandikan si kecil. Kenapa? Hampir 70% ayah menjawab karena tidak tahu bagaimana cara memandikannya dan ada juga karena alasan takut si kecil  akan terjatuh.

Sebenarnya ayah tidak perlu takut, dan bisa belajar cara memandikan si kecil dari berbagai tutorial yang banyak bertebaran di internet. Salah satu contoh tutorial memandikan si kecil dengan cara yang benar dan aman bisa ayah lihat di www.zwitsal.co.id. Atau ayah bisa lihat caranya pada video di bawah ini.

(Dok. You Tube Zwitsal Baby Corner)

Ayah juga bisa baca 5 langkah memandikan si kecil pada gambar di bawah ini lho! J
5 Langkah Memandikan Bayi
(Dok. zwitzal.co.id)
Atau ayah juga bisa belajar cara memandikan bayi seperti yang diajarkan oleh Anne Gracia, yang merupakan seorang praktisi Neurosains Terapan, pada saat acara Zwitsal #AyahLuarBiasa pada video di bawah ini.

(Dok. Pribadi)

Dari gambar dan video di atas, ayah bisa belajar bagaimana cara memegang si kecil dengan cara yang benar dan aman saat akan memandikannya. Bagian-bagian mana saja yang harus dipijat dan dibersihkan. Agar bayi menjadi lebih nyaman dan aman, ayah bisa menggunakan Zwitsal Classic Baby Bath yang ekstra lembut sehingga nyaman bagi si kecil. pH balanced-nya dapat membantu melembabkan kulit si kecil secara alami, dan juga sudah teruji Hypoallergenic sehingga aman untuk kulit si kecil, untuk bayi dengan kulit sensitif bahkan pada kulit bayi yang baru lahir sekalipun.


Zwitsal Classic Baby Shampoo dan Zwitsal Classic Baby Bath
(Dok. Pribadi)
Nah, kebanyakan ayah bingung nih, saat akan memakaikan shampoo pada rambut si kecil, karena takut kemungkinan terkena mata si kecil dan menimbulkan perih, yang akhirnya akan membuat si kecil menangis. Ayah bisa menggunakan Zwitzal Classic Baby Shampoo lho! Karena shampo ini diformulasikan tidak pedih di mata. Selain sudah teruji Hypoallergenic, Zwitsal Classic Baby Shampoo juga mengandung  canola oil yang dapat melembutkan kulit kepala si kecil, sehingga kulit kepala tidak mengalami iritasi dan mencegahnya dari kekeringan. Jadi ayah tidak perlu khawatir akan membuat si kecil menangis saat memandikannya J

Sekarang ayah sudah tahu bukan, bagaimana cara merawat dan memandikan si kecil? Apa sih manfaatnya buat ayah dan si kecil?

Merawat si kecil secara bersama-sama dianjurkan dimulai sejak masa awal kelahirannya karena sangat dibutuhkan dalam mendukung dan memaksimalkan potensi perkembangan anak di masa emas pertumbuhannya, yaitu pada usia 0 – 4 tahun.

Peran aktif orang tua sangat dibutuhkan untuk menstimulasi 7 sistem sensorik pada bayi, yaitu :
1.       Taktil (perabaan/ sentuhan),
2.       Propioseptif (gerak antar sendi),
3.       Offactory (penciuman),
4.       Visual (penglihatan),
5.       Auditori (pendengaran),
6.       Pengecapan, dan
7.       Vestibular (keseimbangan)

5 dari 7 sistem sensorik tersebut perlu mendapat stimulasi tambahan dari ayah, yaitu taktil (perabaan), propioseptif (gerak antar sendi), offactory (penciuman), auditori (pendengaran) dan vestibular (keseimbangan).

Taktil (Perabaan/ Sentuhan)
Gerakan pijatan dan sentuhan antara ayah dan ibu sangatlah berbeda. Ibu cenderung menyentuh dan melakukan pijatan secara halus dan lembut. Sementara ayah cenderung melakukan sentuhan dan pijatan yang penuh dengan tekanan. Perbedaan sentuhan antara ayah dan ibu, akan membuat sensorik taktil si kecil bekerja sehingga bisa mengidentifikasikan dan membedakan antara sentuhan ayah dan ibunya.
Jadi ayah tidak perlu takut saat akan menyentuh si kecil, karena si kecil akan mengidentifikasikannya sehingga dapat mengenal sentuhan dari ayahnya.

Propioseptif (Gerak antar Sendi)
Persyarafan kita bukan hanya dipermukaan kulit saja namun juga terdapat dipersendian. Syaraf yang ada dipersendian yang berhubungan dengan kendali untuk bergerak, perlu juga dilakukan stimulasi. Mayoritas pria (sadar maupun tidak sadar) sering melakukan pegangan di daerah persendian, seperti pergelangan tangan, siku dan bahu.   Makanya ketika akan melakukan pemijatan pada si kecil, ayah biasanya melakukan pemijatan yang ‘mantap’ pada daerah persendian. 
Pemijatan persendian yang dilakukan ayah dapat membantu si kecil untuk punya kesiapan terhadap otaknya dalam mengendalikan tubuhnya, sampai mengenali setiap area persendiannya. Untuk masa ke depannya ini akan sangat membantu anak, seperti pada saat menulis.

Offactory (Penciuman)
Dengan kedekatan antara ayah dan anak, maka anak dapat mengidentifikasi ayahnya melalui aroma tubuh sang ayah. Anak dapat membedakan antara ibu dan ayahnya melalui aroma tubuh dari kedua orang tuanya.

Auditori (Pendengaran)
Frekuensi suara pria dan wanita sangatlah berbeda. Tone suara wanita biasanya lebih tinggi dibandingkan pria. Dan nada tinggi ini sangatlah tidak ramah pada pendengaran anak. Jadi ayah dengan suaranya yang rendah namun tegas dapat dikenali dan diidentifikasi langsung oleh anak dan dapat membuat perasaan nyaman pada anak. Anak pun jadi bisa membedakan antara suara ayah dan ibunya.

Vestibular (Keseimbangan)
Organ keseimbangan bisa dioptimalkan dengan cara pengenalan anak terhadap tubuhnya sendiri. Dapat juga dilakukan stimulasi, dengan cara memijat di daerah wajah dan telinga. Pengenalan terhadap ayah dengan suaranya yang rendah, lewat sentuhannya yang lebih ‘menekan’ dan juga dari aroma tubuh sang ayah, membuat anak dapat membedakan antara ayah dan ibunya. Pijatan yang sering dilakukan pada anak, dapat membuat anak menjadi lebih mengenal tubuhnya sendiri. Dengan bergerak secara seimbang, anak kemudian akan merasakan dunianya yang nyaman dan tenang.

Kelengkapan dasar dari kesiapan anak, yang nantinya dikenal dengan kecerdasan majemuk, bisa didapatkan jika stimulasi dilakukan sejak dini terhadap anak. Dan di sinilah peran ayah sangat penting yaitu sebagai pembeda dari ibunya.

Keterlibatan ayah dalam merawat si kecil memberikan banyak manfaat, baik bagi si kecil, bagi ibu maupun bagi ayah sendiri.

Manfaat keterlibatan ayah dalam perawatan bagi si kecil adalah:

  •     Memberikan perkembangan sistem motorik dan sensorik yang lebih baik untuk tumbuh kembangnya. 
  •      Dapat memaksimalkan perkembangan fungsi indra, gerak dan kecerdasan kognitif pada si kecil.
  •       Memberikan pengaruh yang besar secara psikologis bagi si kecil.
  •       Mempunyai kestabilan emosi yang lebih baik.
  •       Memiliki kepercayaan diri saat bergaul dalam lingkungannya.
  •       Tumbuh dengan kemampuan sosial yang maksimal.
  •    Dan tumbuh dengan lebih sedikit masalah, baik di rumah, sekolah ataupun lingkungannya.

Manfaat keterlibatan ayah dalam perawatan si kecil bagi ibunya adalah memberikan pengaruh yang baik secara fisik dan psikologis pada ibu. Dan dapat membangun keharmonisan dalam keluarga saat merawat si buah hati secara bersama-sama.

Sementara manfaat untuk ayah sendiri dalam merawat si kecil adalah membangun kedekatan (bonding) dengan anak, mendapat dukungan dan kasih sayang dari keluarga serta sebuah kebanggaan dan kepercayaan diri untuk dapat melakukan berbagai hal dalam pekerjaan, serta kemampuan sebagai orang tua dan hubungan sosialnya.

Saat ini kita tidak bisa lagi dengan hanya menunggu output akhir dan membiarkan anak kita tumbuh dengan sendirinya. Jika kita mau anak kita tumbuh menjadi anak yang pintar, cerdas, sehat, santun dan hebat dengan komunikasi yang bagus, kita perlu melakukan stimulasi mulai dari sejak bayi berada dalam kandungan.

Sebagai seorang suami yang cerdas dan ayah yang luar biasa, yuk mari bersama dengan istri yang pintar dan ibu yang sabar untuk melakukan perawatan terhadap si kecil. Agar si kecil kelak bisa tumbuh menjadi anak impian yang hebat dan membanggakan J

Jika ayah benar-benar hebat dan luar biasa, ayah bisa mengikuti ‘Tantangan Sejuta Menit Ayah Luar Biasa’ bersama Zwitsal. Ayah cukup mendokumentasikan momen ceria bersama si kecil dan mengirimkannya ke sini

Jika sudah, berarti ayah benar-benar luar biasa! Semoga akan lebih banyak lagi ayah-ayah luar biasa lainnya, yang berperan aktif dalam merawat si kecil sejak masa kelahirannya! J


(Dok. Pribadi)


Dokumentasi : Pribadi dan zwitsal.co.id



  • Share:

You Might Also Like

3 comments

  1. Suamiku adalah ayah yang sangaaat baik..

    BalasHapus
  2. @mba Murtiyatini, senang ya mba, kalo punya suami sekaligus ayah yang baik :)

    BalasHapus
  3. deg degannya gmn gitu ya sewaktu mau menjadi seorang ayah

    BalasHapus