Dewi Haroen Menyebar Manfaat Lewat Karya Buku Personal Branding

By Dewi Sulistiawaty - April 15, 2014

Lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan.
*Kata Mutiara dari Dewi Haroen


Kalimat di atas saya kutip dari Ibu Dewi Haroen ketika beliau mengadakan acara launching buku beliau yang berjudul ‘Personal Branding: Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik’ di sebuah toko buku terbesar di Indonesia yaitu TB. Gramedia. Bisa diartikan bahwa kalimat tersebut diucapkan oleh Ibu Dewi Haroen karena banyak melihat dan mendengar orang-orang yang sibuk menghujat atau mengutuk orang lain dan juga keadaan Indonesia saat ini tanpa berbuat apa-apa. Alangkah baiknya dari pada kita sibuk mengutuk orang lain, kita berkarya yang bisa memberi banyak manfaat bagi orang lain. Dengan alasan itulah buku ini di tulis oleh Ibu Dewi, agar bisa memberi banyak manfaat bagi orang lain J

Launching yang diadakan pada hari Minggu tanggal 16 April 2014 kemarin, menghadirkan tokoh-tokoh ternama seperti Bapak Prof. DR. Din M. Syamsuddin yang merupakan ketua MUI, Prof. DR. Hamdi Muluk, Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia dan musisi lawas Dwiki Dharmawan.



Kenapa buku ini baru di launching sekarang? Di saat 2 hari lagi akan diadakan pesta rakyat yaitu Pemilu? Bukankah itu sudah terlambat untuk sebuah buku dengan tema ‘Personal Branding: Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik’?

Buku ini bukanlah berisi cerita-cerita tentang politik, jelas Ibu Dewi. Selaku psikolog, Trainer dan Motivator lulusan FPUI dan juga pendiri AMALIA Psychology Consulting & Trainer Center yang bergerak di bidang Psikologi dan pengembangan Sumber Daya Manusia, serta Staf Pengajar di Trisakti School of Management, ibu Dewi menuliskan buku Personal Branding ini di lihat dari sisi psikologi bukan politik.

Jadi bisa dipastikan bahwa launching nya buku ini bukanlah sesuatu yang terlambat. Karena memang bukan ditujukan untuk pencoblosan yang akan diadakan beberapa hari lagi. Namun murni untuk mereka yang ingin terjun ke dunia politik dan ingin sukses dengan personal brandingnya. Jadi buku ini dapat membantu kita bagaimana membentuk sebuah personal branding yang baik, khususnya jika ingin sukses di dunia politik.

Lalu ibu Dewi pun memberikan sebuah pesan bagi mereka yang akan mencalonkan diri sebagai caleg pada tahun 2019, maka buku Personal Branding ini dapat membantu membangun personal branding  yang baik bagi mereka.

Launching Buku Personal Branding
Penyerahan simbolisasi dari Ibu Dewi Haroen kepada pihak Gramedia


Sedikit pencerahan, ibu Dewi menjelaskan bahwa untuk membangun personal branding maka :
1.      Jadilah diri sendiri. Kita haruslah menjadi diri kita sendiri, janganlah mencoba meniru tokoh-tokoh lainnya.
2.      Kenali dirimu maka kamu akan menemukan keunggulanmu.
3.     Pengembangan potensi diri, yaitu kembangkan potensi diri kita yang merupakan fitrah manusia yang diberikan oleh Tuhan.  
4.   Bangun kepercayaan. Untuk membangun kepercayaan butuh kerja keras dan pembuktian terhadap kerja nyata sehingga bisa di percaya oleh masyarakat.
5.      Hindari pengaruh-pengaruh seperti pengaruh dari figur-figur politik atau pun pengaruh dari ideology.

Ibu Dewi juga mengatakan bahwa branding itu hanyalah sebuah tools, karena modal utama untuk seseorang bisa punya branding adalah sudah punya minimal 60% dari hal-hal berikut ini:
  • Punya modalitas, yaitu seseorang harus punya modal berupa jejak rekam terhadap kiprahnya selama ini. Sebuah personal branding yang baik tidak bisa di dapat begitu saja secara instan.
  • Punya karakter. Karakter yang dimiliki seseorang akan menjadi basis dari personal brandingnya.
  • Berkompetensi. Seseorang yang punya kompetensi misalnya menjadi musisi maka ia haruslah berkompeten dalam bidangnya sehingga bisa di kenal orang.
  • Kekuatan. Sebuah kekuatan untuk berbuat lebih akan menjadikan nilai tambah untuk seseorang bisa membangun personal brandingnya.
Dari acara bedah buku yang diadakan setelah acara launching buku ‘Personal Branding’, para nara sumber pun memberikan pendapat mereka bahwa branding bukanlah sekedar iklan, tidak selalu manipulative, harus sudah punya modal dan butuh kompetensi untuk mencapai tujuan. Branding di ukir dengan kerja keras, dengan karya. Sebuah branding yang di dapat secara instan tidak akan bertahan lama.

Branding merupakan upaya yang ditujukan untuk memperkuat karakter/ keunggulan seseorang dan focus perhatian public terhadap keunggulan kita dan pencitraan hanyalah merupakan kemasan saja.

Tentu saja untuk lebih jelasnya kita bisa membaca buku ‘Personal Branding’ karya Dewi Haroen ini. Bukunya bisa kita dapatkan di toko buku Gramedia yang tersebar di seluruh Indonesia :)

  • Share:

You Might Also Like

1 comments